Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Profil Komoditas Sayuran

5 Berdasarkan hasil wawancara dengan penyuluh Balai Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura Pacet, Desa Sukatani merupakan sentra produksi wortel yang berada di Kecamatan Pacet yang menjadikan wortel sebagai komoditas unggulan dibandingkan dengan tanaman lainnya. Budidaya wortel di Desa Sukatani dilakukan dengan pola tanam tumpangsari. Tumpangsari merupakan salah satu cara pola tanam yang melakukan penanaman lebih dari satu tanaman dalam satu luasan lahan yang sama. Pada penelitian ini komoditas yang ditumpangsari yaitu wortel, kailan, caisin, dan bawang daun, dimana wortel menjadi komoditas utama dalam usahatani ini. Berdasarkan Tabel 5 kontribusi tertinggi diperoleh dari Kecamatan Pacet, namun produktivitasnya rendah dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Hal ini karena diduga penggunaan faktor produksi yang belum efisien. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dapat dikaji adalah sebagai berikut: 1. Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat produksi pada usahatani tumpangsari wortel di Desa Sukatani. 2. Bagaimana tingkat efisiensi ekonomi pada usahatani tumpangsari wortel di Desa Sukatani.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat produksi pada usahatani tumpangsari wortel di Desa Sukatani. 2. Mengestimasi tingkat efisiensi ekonomi pada usahatani tumpangsari wortel di Desa Sukatani. 6

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai: 1. Bagi penulis, diharapakan penelitian ini dapat berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Bagi akademis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dalam penelitiannya. 3. Bahan masukan dan pertimbangan bagi kelompok tani selaku unit pengambil keputusan usahatani tumpangsari wortel yang efisien, sehingga dapat memberikan keuntungan yang optimal. 4. Bagi Balai Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura Pacet, dan pemerintah Kabupaten Cianjur diharapkan dapat menjadi masukan dalam menemukan kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelompok tani.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilakukan pada petani yang tergabung dalam kelompok tani di Desa Sukatani dengan pola tanam tumpangsari dan harga komoditas tumpangsari ini berdasarkan pada saat penelitian. Data dalam penelitian ini diambil melalui pendekatan survey lapang dengan waktu satu musim tanam yaitu dari bulan Februari sampai Mei 2012. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil Komoditas Sayuran

2.1.1. Wortel

Tanaman wortel Daucus carota L merupakan sayuran dataran tinggi, dimana pada permulaan tumbuh menghendaki cuaca dingin dan lembab. Keunggulan dari tanaman wortel adalah dapat ditanam sepanjang tahun baik pada musim kemarau maupun musim hujan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan suhu udara bagi wortel adalah jika suhu udara terlalu tinggi panas seringkali menyebabkan umbi-umbian kecil abnormal dan berwarna pucat atau kusam dan apabila suhu udara terlalu rendah sangat dingin maka umbi yang terbentuk menjadi panjang. Prospek pengembangan budidaya wortel di Indonesia amat cerah. Selain keadaan agroklimatologis wilayah nusantara cocok untuk wortel, juga akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, pengurangan impor, dan peningkatan ekspor Rukmana, 1995. Wortel merupakan tanaman khas dataran tinggi dengan ketinggian 1 200- 1 500 m dpl untuk pertumbuhan terbaiknya. Suhu yang cocok untuk tanaman ini sekitar 22-24°C dengan kelembapan dan sinar matahari yang cukup. Persyaratan tanah yang sesuai untuk tanaman ini yaitu subur, gembur, dan banyak mengandung humus, tata udara, dan tata airnya berjalan baik tidak menggenang. Wortel dapat tumbuh baik pada pH antara 5.5-6.5 dan untuk hasil optimal diperlukan pH 6.0-6.8. Wortel sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan popular sebagai sumber vitamin A, karena memiliki kadar karotena pro vitamin A. Berdasarkan Lampiran 1 wortel mengandung vitamin B, vitamin C, serta zat-zat lain yang 8 bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa rumput, dan menyimpan cadangan makanannya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning dan kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis. Wortel memiliki bermacam-macam manfaat antara lain sebagai, 1. Bahan makanan, wortel merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang digunakan untuk membuat bermacam-macam masakan misalnya sup, capcai, dan sebaginya. Umbi wortel juga dapat digunakan dalam industri pangan untuk diolah menjadi bentuk olahan, misalnya jus wortel, minuman sari umbi wortel, dan lain- lain. Selain itu umbi wortel juga dapat digunakan sebagai bahan pewarna pangan alami dalam bentuk tepung alami, selain umbinya bagian tanaman lain misalnya daun, dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan sayuran. Wortel sangat kaya akan vitamin A, yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mata dan memelihara jaringan epitel, yakni jaringan yang ada pada kulit, 2. Bahan obat-obatan, digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, antara lain mencegah kanker, rabun senja, diuretik, bau mulut, menurunkan kolesterol darah, meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi penyakit, meningkatkan kesehatan usus besar, dan sebagainya, 3. Bahan kosmetik, untuk merawat kecantikan wajah dan kulit, menyuburkan rambut, dan lain-lain Cahyono, 2003.

2.1.2. Kailan

Kailan Brassica oleraceae merupakan salah satu jenis kubis-kubisan Brassicaceae yang berasal dari negeri China. Syarat tumbuh tanaman kailan yaitu pada suhu berkisar 15-25 C, dengan keadaan pH tanah 5.5-6.5. Bentuk 9 tanaman kailan sepintas mirip dengan sawicaisin atau kembang kol. Daunnya panjang dan melebar seperti caisin, sedangkan warna daun dan batangnya mirip dengan kembang kol. Tanaman kailan mempunyai kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh manusia, seperti protein, mineral, dan vitamin. 4

2.1.3. Caisin atau Sawi

Caisin Brassica juncea meupakan salah satu jenis kubis-kubisan Brassicaceae yang berasal dari Asia. Caisin dapat dibudidayakan didataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian yang paling baik yaitu di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 m dpl sampai dengan 1 200 m dpl. Derajat kemasaman pH tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6-7. Kandungan yang terdapat pada caisin adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, vitamin A, vitamani B, dan Vitamin C. Caisin dapat dimanfaatkan sebagai sayuran atau lalapan dalam bentuk masak. Selain itu daun caisin juga sering dibuat asinan oleh masyarakat Cina Sunarjono, 2009.

2.1.4. Bawang Daun

Bawang daun Allium sp. merupakan tanaman yang berbentuk rumput. Disebut bawang daun karena yang dikonsumsi hanya daunnya atau bagian daun yang masih muda. Pangkal daunnya membentuk batang semu dan bersifat merumpun, batangnya pendek dan berbentuk cakram. Dicakram inilah muncul tunas daun dan akar serabut. Daerah penanaman yang cocok diketinggian sekitar 250-1 500 m dpl. Curah hujan yang tepat sekitar 1 500-2 000 mmtahun dengan suhu udara harian 18-25 C dan tanah dengan pH netral 6.5-7.5. Bawang daun 4 http:naturindonesia.comtanaman-pangantanaman-buah-dan-sayuran-k749-kailan.html diakses pada tanggal 28 Februari 2013 10 mengandung vitamin C, banyak vitamin A, dan sedikit vitamin B. Kandungan zat gizi bawang daun lebih baik daripada bawang merah. Dalam kehidupan sehari- hari, bawang daun digunakan sebagai bumbu masakan, terutama masakan Cina Sunarjono, 2009.

2.2. Penelitian Terdahulu