Masalah Stunting Global dan Nasional

2.2 Faktor Penyebab Stunting

Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait. Penyebab masalah gizi pada anak dijelaskan pada Gambar 2. Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang tidak memenuhi syarat gizi seimbang. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang berkaitan dengan tingginya kejadian penyakit menular terutama diare dan penyakit pernapasan akut ISPA. Faktor lain yang juga berpengaruh yaitu ketersediaan pangan di keluarga, khususnya pangan untuk bayi 0-6 bulan ASI Eksklusif dan 6-23 bulan MP-ASI, dan pangan yang bergizi seimbang khususnya bagi ibu hamil. Semuanya itu terkait pada kualitas pola asuh anak. Pola asuh, sanitasi lingkungan, akses pangan keluarga, dan pelayanan kesehatan, dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pendapatan, dan akses informasi terutama tentang gizi dan kesehatan . Sumber: Shekar 2011, diadaptasi dari UNICEF 1990 dan Ruel 2008 Gambar 2 Penyebab masalah gizi Stunting dapat disebabkan oleh sosial dan ekonomi yang miskin WHO 2010; interaksi ibu dan anak semenjak kehamilan yang kurang baik Alive and Thrive 2010; pemberian air susu ibu ASI dan makanan pendamping ASI yang tidak cukup, gangguan absorpsi, atau kombinasi ketiganya WHO 2001; praktek pemberian makanan yang tidak tepat, dan penyakitinfeksi Bhutta et al. 2008; serta gangguan hormon, genetik, dan metabolisme Cowin Raton 2001. Lebih jauh Specker et al. 1986 menyimpulkan bahwa faktor ras, umur, musim, dan diet memberi efek signifikan pada hormon pengatur pertumbuhan pada masa bayi. Infeksi berkontribusi melalui luka pada mukosa gastro-intestinal, menyebabkan malabsorpsi, terutama mikronutrien, dan peningkatan permeabilitas terhadap antigen dan bakteri. Waterlow 1994 menyimpulkan pula bahwa efek sistemik infeksi, dimediasi oleh sitokin, mengakibatkan kehilangan Pertumbuhan terjadi apabila sel bertambah banyak atau bertambah besar ukurannya. zat gizi yang berlebihan. Pertumbuhan merupakan proses perubahan fisik meningkatnya ukuran dan struktur tubuh Tubuh yang pendek stunting terjadi karena kegagalan mencapai Satoto 1990. Pertumbuhan terjadi dalam tiga tahap, yaitu hiperplasia bertambahnya jumlah sel, hiperplasia dan hipertrofi bertambahnya jumlah dan kematangan sel, dan hipertrofi bertambahnya ukuran dan kematangan sel Anwar 2002. potensi pertumbuhan linier tulang. Pertumbuhan tulang antara lain dipengaruhi oleh zat gizi. Makanan menyuplai zat gizi untuk pertumbuhan tulang. WHO 2010 melaporkan bahwa pertumbuhan terhambat mencerminkan proses kegagalan untuk mencapai potensi pertumbuhan linier sebagai hasil kesehatan tidak optimal danatau kondisi gizi Tabel 2. Usia 6-11 bulan adalah waktu yang sangat rentan karena bayi baru belajar makan Tabel 2 Academy for Educational Development of Africa 2004. Median panjang badan menurut umu Umur bulan r Panjang Badan cm Laki-laki Perempuan 6 67.6 65.7 7 69.2 67.3 8 70.6 68.7 9 72.0 70.1 10 73.3 71.5 11 74.5 72.8 Sumber: WHO 2010 Eastwood 2003 menjelaskan bahwa tulang terdiri dari mineral 35, terutama Ca and P, materi organik 20, terutama kolagen, dan air 45. Broto 2004 mengatakan bahwa kerangka manusia terdiri dari bahan organik 30 dan mineral 70. Substansi organik terdiri dari sel-sel tulang 2,