Definisi Operasional Stunting risk factors, food and nutrition consumption pattern of young children 0-23 months

3.2 Definisi Operasional

1. Anak bawah dua tahun baduta adalah anak laki-laki dan perempuan yang berusia 0-23 bulan. 2. Anak 0-5 bulan adalah anak laki-laki dan perempuan yang berusia 0-5 bulan 29 hari. 3. Anak 6-11 bulan adalah anak laki-laki dan perempuan yang berusia 6-11 bulan 29 hari. 4. Anak 12-23 bulan adalah anak laki-laki dan perempuan yang berusia 12- 23 bulan 29 hari. 5. Asupan zat gizi adalah jumlah zat gizi yang diperoleh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang. Zat gizi seluruhnya ada sekitar 45 jenis. Zat gizi dalam buku terbaru ”Tabel Komposisi Pangan Indonesia” oleh Mahmud et al. 2009 terdiri dari 19 jenis yang meliputi air, energi, protein, lemak, karbohidrat, serat makanan, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, tembaga, seng, retinol vitamin A, β-karoten, tiamin vitamin B1, riboflavin vitamin B2, niasin, dan vitamin C. Dalam penelitian yang dimaksud asupan zat gizi yaitu jumlah zat gizi yang meliputi energi, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C yang diperoleh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi anak baduta yang diukur melalui pengumpulan data konsumsi pangan metode recall 1 kali 24 jam. 6. Tingkat kecukupan energi dan zat gizi adalah perbandingan jumlah konsumsi energi dan zat gizi terhadap angka kecukupan zat gizi tersebut. 7. Mutu gizi konsumsi pangan atau mean adequacy ratio MAR adalah rata-rata tingkat kecukupan asupan energi, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Nilai tingkat kecukupan energi dan zat gizi maksimal 100. 8. Densitas asupan zat gizi adalah rasio jumlah zat gizi yang dikonsumsi per hari per 1 000 kkal. 9. Pola konsumi pangan adalah jumlah jenis pangan yang dikonsumsi, jumlah kelompok pangan yang dikonsumsi, dan frekuensi konsumsi jenis pangan. Dalam penelitian ini pola konsumsi pangan meliputi, jumlah jenis konsumsi pangan, jumlah kelompok konsumsi pangan, dan frekuensi makan. Hal tersebut karena data frekuensi konsumsi pangan tidak tersedia dalam data Riskesdas 2010. 10. Jumlah jenis konsumsi pangan adalah jumlah jenis pangan yang dikonsumsi dalam satu hari. Jumlah jenis konsumsi pangan dihitung berdasarkan jenis pangan yang ada di dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM Indonesia. 11. Jumlah kelompok pangan adalah jumlah kelompok pangan yang dikonsumsi dalam satu hari. Kelompok pangan mengacu kepada kelompok pangan menurut Pola Pangan Harapan PPH yaitu padi-padian, umbi-umbian, hewani, minyaklemak, kacang-kacangan, buahbiji berminyak, gula, dan sayurbuah. 12. Frekuensi makan adalah jumlah makan danatau minum dalam satu hari. 13. Stunting adalah keadaan berkaitan dengan sebagian aspek kesehatan anak baduta dengan nilai z-skor PBU -2 SD WHO 2006. 14. Kelompok umur anak adalah 0-5 bulan, 6-11 bulan, dan 12-23 bulan. 15. Berat lahir rendah adalah berat bayi lahir 2 500 g. 16. Underweight adalah keadaan berkaitan dengan sebagian aspek kesehatan anak baduta dengan nilai z-skor berat badan BB menurut umur U -2 SD. 17. Tinggi ibu pendek adalah tinggi badan 145 cm. 18. Status ekonomi bawah adalah pengeluaran rumah tangga termasuk kuintil 1 dan 2. 19. Kualitas air minum tidak memenuhi syarat adalah keruh, bewarna, berasa, berbusa, danatau berbau. 20. Penampungan air limbah dari kamar manditempat cucidapur terbuka adalah penampungan terbuka di pekarangan, penampungan di luar pekararangan, tanpa penampungan di tanah, dan langsung ke gotsungai. BAB 4 METODE

4.1 Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian