Suhu Oksigen Terlarut Disolved Oxygen, DO Derajat Keasaman pH Amonia

8

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Berikut ini adalah hasil penelitian dari perlakuan perbedaan padat tebar ikan lele menggunakan sistem resirkulasi yang meliputi hasil pengukuran parameter kualitas air dan biologi ikan.

3.1.1 Parameter Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, oksigen terlarut DO, pH, amonia, nitrit, dan nitrat.

3.1.1.1 Suhu

Suhu air pada kolam pemeliharaan ikan lele berkisar antara 25,7-29,1 o C Gambar 1. Suhu air yang terukur dari H0 sampai H40 cenderung stabil untuk kontrol, P1 dan P2. Hasil analisis data ANOVA pada selang kepercayaan 95 untuk H0 sampai H40 menunjukkan bahwa perbedaan padat tebar memberikan hasil yang tidak berbeda nyata P0,05 terhadap perubahan suhu Lampiran 2. Gambar 1. Suhu air pada media pemeliharaan ikan lele. 9

3.1.1.2 Oksigen Terlarut Disolved Oxygen, DO

Hasil pengukuran oksigen terlarut menunjukkan kisaran antara 1.36-6,81 mgl. DO pada air kolam pemeliharaan dari H0-H10 cenderung stabil. Namun, mengalami penurunan yang cukup drastis dari H10-H20 kemudian cenderung stabil kembali sampai H40 Gambar 2. Hasil analisis data ANOVA pada selang kepercayaan 95 untuk H0 sampai H40 menunjukkan bahwa perbedaan padat tebar memberikan hasil yang tidak berbeda nyata P0,05 terhadap perubahan DO Lampiran 3. Gambar 2. Kadar oksigen terlarut media pemeliharaan ikan lele.

3.1.1.3 Derajat Keasaman pH

Nilai pH air kolam pemeliharaan lele yang diukur cenderung mengalami fluktuasi untuk P1 dan kontrol sedangkan untuk P2 cenderung mengalami kenaikan. Kisaran pH untuk P1 sebesar 6,75-7,65, untuk kontrol berkisar antara 6,01-7,57, P2 berkisar antara 6,48-7,05 Gambar 3. Hasil analisis data ANOVA pada selang kepercayaan 95 untuk H0 sampai H40 menunjukkan bahwa perbedaan padat tebar memberikan hasil yang tidak berbeda nyata P0,05 terhadap perubahan pH Lampiran 4. 10 Gambar 3. Nilai pH media pemeliharaan ikan lele.

3.1.1.4 Amonia

Nilai amonia air kolam pemeliharaan lele cenderung mengalami penurunan untuk semua perlakuan dari H0 sampai H20 namun mengalami fluktuasi menjelang H30 sampai H40 Gambar 4. Konsentrasi amonia tertinggi pada P1 yaitu sebesar 0,014 mgℓ terjadi pada H30, pada P2 sebesar 0,012 mgℓ yang juga terjadi pada H30 dan pada kontrol sebesar 0,01 mgℓ terjadi pada H0. Hasil analisis data ANOVA pada selang kepercayaan 95 menunjukkan bahwa perbedaan padat tebar memberikan hasil yang berbeda nyata P0,05 antara kontrol dengan P1 dan P2 terhadap amonia pada H30 dan H40. Pada perlakuan kontrol, P1 dan P2 pada H0 sampai H20 tidak berbeda nyata P0,05, demikian halnya pada perlakuan P1 dan P2 pada H30 sampai H40 Lampiran 5. Gambar 4. Kandungan amonia pada kolam ikan lele setiap perlakuan selama pemeliharaan. 11

3.1.1.5 Nitrit