34
maupun kewajiban, masing- masing disajikan secara tersendiri tanpa pos lawan.
4. Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang
menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan bank, baik yang berpengaruh langsung maupun yang tidak langsung
terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan.
5. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan menginformasikan
kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan. Catatan atas laporan keuangan
merupakan lampiran yang berisi catatan tersendiri mengenai posisi devisa neto, menurut jenis mata uang dan aktivtas lainnya.
6. Laporan Keuangaan Gabungan dan Konsolidasi Laporan gabungan merupakan laporan dari seluruh cabang
bank yang bersangkutan, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, sedangkan laporan konsolidasi merupakan laporan
bank yang bersangkutan dengan anak perusahaannya.
2.1.7 Rasio CAMELS Perbankan
2.1.7.1 Pengertian Rasio Camels
Universitas Sumatera Utara
35
Rasio camel adalah rasio yang menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah lain yang terdapat dalam laporan keuangan suatu lembaga keuangan. Dengan analisis rasio dapat diperoleh gambaran baik
buruknya keadaan posisi keuangan suatu lembaga keuangan pada tahun berjalan. Dalam kamus perbankan Institus Bankir Indonesia,
1999 dinyatakan bahwa CAMELS adalah aspek paling banyak berpengaruh terhadap tingkat kesehatan lembaga keuangan.
CAMELS merupakan tolak ukur objek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas bank.
2.1.7.2 Komponen Rasio Camels
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia N0.0623DPMP2004, tingkat kesehatan bank merupakan hasil
penelitian kuantitatif dan kualitatif terhadap faktor- faktor CAMELS, berarti selain melakukan peniliaian secara kualitatif, Bank Indonesia
juga menerapkan rasio- rasio yang berkaitan dengan faktor- faktor CAMELS, yang dinilai melalui rasio CAMELS ini adalah sebagai
berikut : 1. Permodalan capital
Aspek permodalan sering disebut juga sebagai aspek solvabilitas , dimana aspek ini menilai permodalan yang dimiliki
bank didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Jumlah modal yang ada dalam sebuah bank menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
36
tingkat kemampuan sebuah bank dalam menutup resiko kerugian dan tingkat kemampuan bank dalam meningkatkan pertumbuhan bank
Sudirman, 2013: 110. Bank Indonesia mnetapkan Capital Adequacy Ratio CAR yaitu kewajiban penyediaan modal minimum
yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari total Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
ATMR. Perbandingan rasio CAR adalah rasio terhadap modal terhadap ATMR Kasmir,2008 yang dapat dirumuskan sebagai
berikut : CAR =
x 100
Keterangan : Modal = Modal Inti + Modal Pelengkap
ATMR = ATMR kredit + ATMR resiko pasar Aktiva Tertimbang Menurut Resiok ATMR adalah nilai
total masing- masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing- masing bobot resiko aktiva tersebut. Aktiva yang paling tidak
beresiko diberi bobot 100. Dengan demikian, ATMR menunjukkan nilai aktiva beresiko yang memerlukan antisipasi modal dalam
jumlah yang cukup. Menurut Peraturan Bank Indonesia No.1437DPNP2012 Bank Indonesia telah menetapkan kewajiban
penyediaan modal inti minimum bank umum sebesar 8 dari Aset Tertimbang Menurut Resiko untuk bank dengan profil resiko
Universitas Sumatera Utara
37
peringkat satu, 9 sampai kurang dari 10 dari ATMR untuk bank dengan profil resiko peringkat dua, 10 sampai kurang 11 dari
ATMR untuk bank dengan profil resiko peringkat 3, 11 sampai dengan 14 untuk bank dengan profil peringkat empat dan lima.
2. Kualitas Aktiva Produktif Asset Quality Penilaian asset harus sesuai dengan peraturan oleh Bank
Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif Kasmir, 2005:49. Menurut Peraturan Bank Indonesia No
1415PBI2012 aset produktif adalah penyediaan dana bank untuk memperoleh penghasilan dalam bentuk kredit, surat berharga,
penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali reserve repurchase
agreement, tangguhan derivative, penyertaan, transaksi rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat
dipersamakan dengan itu. Penilaian kualitas asset merupakan penilaian terhadap kondisi asset bank dan kecukupan manajemen
resiko kredit. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas asset dilakukan melalui penilaian terhadap komponen
berikut : a.
Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan APYD disbanding dengan Total Aktiva Produktif AP,
b. Debitur ini kredit diluar pihak terkait dibandingkan dengan
total kredit,
Universitas Sumatera Utara
38
c. Perkembangan aktiva produktif bermasalah non performing
asset dibandingkan dengan aktiva produktif, d.
Tingkat keukupan pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP]
e. Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif, sstem
kaji ulang review internal terhadap aktiva produktif, f.
Dokumentasi aktiva produktif, g.
Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. Indikator kualitas aktiva yang dipakai dalam penelitian ini
diproksikan dengan RORA Return Of Risk Asset yang merupakan rasio antara pendapatan operasi bunga dengan risk asset . Risk
asset merupakan penjumlahan kredit yang diberikan ditambah dengan penanaman dalam surat berharga . RORa diformulasikan
sebagai berikut : RORA =
3. Manajemen Management Manajemen untuk memastikan kualitas dan tingkat kedalaman
penerapan prinsip manajemen bank yang sehat, terutama uyang terkait dengan manajemen umum dan manajemen resiko penilaian
kualitatif terhadap manajemen mencakup beberapa komponen yaitu manajemen resiko dan manajemen umum. Manajemen umum
meliputi strategi sasaran perusahaan, struktur organisasi, sistem operasional, sumber daya manusia, kepemimpinan dan budaya kerja.
Universitas Sumatera Utara
39
Sedangkan manajemen resiko meliputi resiko likuiditas, resiko pasar, resiko operasional dan resikohukum.
Dalam penelitian ini aspek manajemen yang dianalisis adalah analisis kualitatif terhadap manajemen resiko. Manajemen resiko
merupakan inti dari pengukuran masyarakat apakah sebuah bank telah dikelola berdasarkan asas- asas perbankan yang sehat atau
dikelola secara tidak sehat. Indikator yang digunakan untuk mengukur manajemen resiko secara kuantitatif dapat terlihat dari
besarnya Profit Marfgin Net Profi Margin adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank seberapa efektif dan
efisien bank tersebut memanfaatkan potensi yang ada dilihat dari besarnya laba operasi. Semakin tinggi profit margin makan semakin
besar tingkat laba yang diperoleh bank dari pendapatan yang diterima dalam kegiatasn operasionalnya. NPM diperoleh dengan
perbandingan laba operasi dibandingkat pendapatan operasional. Net Profit Margin =
4. Earning Rentabilitas Tingkat rentabilitas mencerminkan kemampuan modal bank
dalam menghasilkan keuntungan. Dengan demikian tingkat rentabilitas dapat digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan.
Laba yang besar yang dihasilkan perusahaan belum merupakan ukuran perusahaan telah bekerja dengan efisien. Pandia 2012:64
menyimpulkan bahwa “rentabilitas earning adalah suatu alat untuk
Universitas Sumatera Utara
40
mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan membandingkan laba dengan aktiva atau modal dalam periode
tertentu. Pendekatan penilaian kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain dilakukan melalui peniliaain terhadap
komponen- komponen berikut : a. Return On total Assets ROA
Rasio laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata- rata volume usaha ROA dalam periode yang
sama. ROA menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan. Rasio ini igunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Rasio ini dirumuskan dengan :
Return On Assets = b. Return On Equity
Return On Equity merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk
mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan rasio
ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari laba yang bersangkutan yang selanjutnya dikaitkan dengan pembayaran
dividen terutama bagi bank yang telah go public .
Universitas Sumatera Utara
41
Rasio ini sebagai perbandingan antara laba bersih pajak dengan modal sendiri equity. Rasio ini driumuskan sebagai
berikut : Return On Equity =
x 100
c. Net Interest Margin NIM Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajamen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga
bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. NIM=
d. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO
Rasio ini adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan perasional dalam mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa usaha utama
bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan selanjutnya menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam
bentu kredit, sehingga beban bunga dan hasil bunga merupakan porsi terbesar bagi bank. Rasio ini dirumuskan
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
42
BOPO = 5. Likuiditas Liquitdity
Peniliaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk memelihara dan memenuhi kebutuhan likuiditas yang
memadai dan kecukupan manajemen resiko likuiditas. Rasio ini mengukur kemampuan bank untuk menyeimbangkan antara
likuiditasnya dengan rentabilitasnya Harahap, 1998:320. Bank dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta
lancar lebih besar dibandingkan kewajiban seluruhnya. Penilaian tehadap faktof didasarkan pada :
a. Cash Ratio Rasio ini mengukur perbandingan alat likuid terhadap dana
pihak ketiga yang terhimpun bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
membayar kembali simpanan nasabah. Cash Ratio =
b. Loan to Deposi Ratio LDR Rasio ini adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah
kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar
kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Universitas Sumatera Utara
43
Loan to Deposit Ratio = c. Net Call Money to current asset Ratio NCMR
Rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid dari
bank, yang dirumuskan sebagai berikut : Net Call Money Ratio =
x 100
6. Sensitivitas terhadap Resiko Pasar Sensitivity to Market Risk Penilaian sensitivitas terhadap resiko pasar merupakan penilaian
terhadap kemampuan modal baik untuk mengcover akibat yang ditimbulkan oleh perubahan resiko pasar dan kecukupan manajemen
resiko pasar. Berdasarkan SE Bank Indonesia No.623DPNP2004 penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif terhadap resiko pasar
antara lain dilakukan melalui penelitian terhadap komponen- komponen sebagai berikut :
a. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potensial loss
sebagai akibat fluktuasi adverse movement suku bunga, b. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover
fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potensial loss sebagai akibat fluktuasi adverse movement nilai tukar,
c. Kecukupan penerapan sistem manajemen resiko pasar dengan indikator.
Universitas Sumatera Utara
44
Dalam penelitian ini tidak menggunakan variabel sensitivity to market risk dikarenakan keterbatasan data yang ada. Data- data
yang berhubungan dengan sensitivitas resiko pasar tersebut tiudak dipublikasikan oleh bank cenderung bersifat internal perusahaan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu Peneliti
Judul Variabel
Metode analisis
Hasil Penelitian
Sofiatun Gudono
2002 Penelitian
atas Pengaruh
Reformasi Pajak Tahun
1994 pada Sruktur
Biaya, Pengeluaran
Modal, dan Keunggula
Kompetitif Perusahaan
Struktur Biaya
Pengeluaran Modal dan
Pajak yang Dibayar
Alat statistik uji t
beda dua sampel
yang dilanjutkan
dengan regresi
Reformasi 1994 tidak secara
signifikan mengubah
pengeluaran modal, struktur biaya,
hubungan antara biaya dan modal,
efisiensi biaya dan profitabilitas
perusahaan dan reformasi pajak
secara signifikan meningkatkan
pendapatan pemerintah dan
pajak.
Ellija Setyawan
2004 Dampak
Reformasi Pajak Tahun
2000 pada Struktur
Biaya, Pengeluaran
Modal dan Profitabilias
Struktur biaya
pengeluaran modal dan
profitabilitas perusahaan
Uji beda dua sampel
dan model regresi
Reformasi pajak tahun 2000 tidak
secara signifikan mengubah
pengeluaran modal, struktur biaya,
dampak pengeluaran modal
dan jumlah biaya
Universitas Sumatera Utara
45
Perusahaan Studi pada
Perusahaan Manufaktur
di Bursa Efek Jakarta
produksi, profitabilitas
perusahaan dan meningkatkan
pajak pemerintah
Peneliti Judul
Variabel Metode
Analisis Hasil Penelitian
Erlita Dwi Kartika
Sari 2010
Pengaruh Reformasi
Pajak Tahun 2008
Terhadap Kinerja
Keuangan pada
Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di
BEI Rasio CAR,
RORA, NPM, dan
ROA Analisis
deskriptif, normalitas,
uji grafik, uji
kolmogrov smirnov,
dan uji hipotesis
Reformasi pajak secara signifikan
dapat menunjukkan bahwa kinerja
keuangan perusahaan pada
periode sesudah reformasi
perpajakan ternyata lebih baik
dibanding pada periode sebelum
reformasi perpajakan tahun
2008
Tengku Hasan
Basri Pengaruh
Rasio CAMEL
terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan
yang Terdapat di
BEI periode 2008- 2010
Rasio CAR, NPL, ROA,
ROE, NIM, BOPO, LDR
terhadap pertumbuhan
laba Proses
analisis data adalah uji
asumsi klasik dan
pengujian hipotesis.
Metode statistic
yang digunakan
adalah regresi
linier berganda
CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO,
LDR tidak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI
Sumber: Penulis
Universitas Sumatera Utara
46
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka teoritis yang digunakan untuk merumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :
Uji Beda
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Penulis, 2014 2.4
Hipotesis
Sebelum Reformasi Pajak 2005,2006,2007,2008
X1 = Capital X2 = Assets
X3 = Management X4 = Earnings
Setelah Reformasi Pajak 2009,2010,2011,2012
X1 = Capital X2 = Assets
X3 = Management X4 = Earnings
Universitas Sumatera Utara
47
Menurut Erlina 2008:49 “hipotesis adalah prososisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Hipotesis merupakan dugaan atau
jawaban sementara terhadap masa;ah yang diteliti, melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan diketahui setelah dilakukan penelitan.
Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian dapat disusun sebagai berikut :
H
1
: Terdapat perbedaan Capital pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif pajak tahun 2008.
H
2
: Terdapat perbedaan Assets pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif pajak tahun 2008.
H
3
: Terdapat perbedaan Management pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif pajak tahun
2008. H
4
: Terdapat perbedaan Earning pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif pajak tahun 2008.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitia
Erlina 2008:66 menyatakan bahwa” desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis
informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber sumber informasi, teknik yang digunakan, metode sampling, sampai dengan analisis dan untuk jawaban
pertanyaan pertanyaan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain perbandingan dua rata rata dari dua populasi yang independen.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Sumber data penelitian adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut Data dan disajikan baik oleh pihak
pengumpul data primer ataupum oleh pihak lain Umar, 2009 : 42. Sumber data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI melalui
website www.idx.co.id
Universitas Sumatera Utara
49
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI mulai tahun 2005 – 2012. Disamping
itu, data lainnya yang mendukung penelitian diperoleh dari bahan bahan kepustakaan berupa tulisan tulisan ilmiah, literature, jurnal, majalah majalah
ekonomi, serta laporan – laporan penelitian lainnya, data dalam penelitian ini dikumpulkan secara runtut waktu time series. Time series yaitu data secara
kronologis pada suatu varibel tertentu Kuncoro, 2005:125.
3.3 Populasi dan Sampel
Menurut Erlina 2008 :74 “populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian atau benda yang merupakan
karakteristik tertentu.” Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2005 – 2012.
Menurut Sugiono 2007:73 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Metode pengambilan sampel dilakukan
dengan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan terhenti. Adapun kriteria sampel yang ditentukan oleh peneliti dalam pengambilan
sampel adalah:
a. Terdaftar di BEI dan tisak dalam proses delesting b. Perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan keuangan secara
berturtu turut di BEI tahun 2005 sampai dengan 2012 c. Tersedia laporan keuangan empat tahun sebelum dan empat tahun
sesudah reformasi pajak.
Universitas Sumatera Utara
50
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas, maka perusahaan perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 22 perusahaan
dari total 30 perusahan perbankan yang terdaftar di BEI dari tahun 2005 sampai dengan 2012
Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
No Nama
Perusahaan Kode
Kriteria Sampel
1 2
3 1
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
AGRO √
√ √ Sampel 1
2 Bank ICB Bumiputera Tbk
BABP √
√ √ Sampel 2
3 Bank Capital Indonesia Tbk
BACA √
- -
- 4
Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK
√ √
√ Sampel 3 5
Bank Central Asia Tbk BBCA
√ √
√ Sampel 4 6
Bank Bukopin Tbk BBKP
√ √
√ Sampel 5 7
PT Bank Mestika Dharma Tbk. BBMD
√ -
- -
8 Bank Negara Indonesia Tbk
BBNI √
√ √ Sampel 6
9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP
√ √
√ Sampel 7 10
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk
BBRI √
√ √ Sampel 8
11 Bank Tabungan Negara Persero
Tbk BBTN
√ √
√ Sampel 9 12 Bank Mutiara Tbk
BCIC √
√ √ Sampel 10
13 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN
√ √
√ Sampel 11 14 Bank Pundi Indonesia Tbk
BEKS √
√ √ Sampel 12
15 Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk BJBR
√ -
- -
16 Bank Pembangunan Daerah Jawa BJTM
√ -
- -
Universitas Sumatera Utara
51
Timur Tbk 17 Bank QNB Kesawan Tbk
BKSW √
√ √ Sampel 13
18 PT Bank Maspion Indonesia Tbk. BMAS
√ -
- -
19 Bank Mandiri Persero Tbk BMRI
√ √
√ Sampel 14 20 Bank Bumi Arta Tbk
BNBA √
√ √ Sampel 15
21 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA
√ √
√ Sampel 16 22 Bank Internasional Indonesia Tbk
BNII √
√ √ Sampel 17
23 Bank Permata Tbk BNLI
√ √
√ Sampel 18 24 Bank Sinarmas Tbk
BSIM √
- -
- 25 Bank of India Indonesia Tbk
BSWD √
- -
- 26
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
BTPN √
√ √ Sampel 19
27 Bank Victoria International Tbk BVIC
√ -
- -
28 Bank Artha Graha Internasional T INPC √
- -
-
No Nama Perusahaan
Kode Kriteria
Sampel 1
2 3
29 Bank Mayapada Internasional Tbk MAYA √
- -
- 30
Bank Windu Kentjana International Tbk
MCOR √
- -
- 31 Bank Mega Tbk
MEGA √
√ √ Sampel 20
32 PT Bank Mitraniaga Tbk. NAGA
√ -
- -
33 Bank OCBC NISP Tbk NISP
√ √
√ Sampel 21 34 PT Bank Nationalnobu Tbk.
NOBU √
- -
- 35 Bank Pan Indonesia Tbk
PNBN √
√ √ Sampel 22
36 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA √
- -
-
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini mengunakan teknik pengumpulan data studi dokumentasi yaitu pengumpulan data data dengan cara mengumpulkan, mengklarifikasi, dan
menganalisis dara yang berhubungan dengan masalah penelitian yang diperoleh dengan cara mengunduh laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2012
3.5 Variabel Penelitian
Universitas Sumatera Utara
52
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu X1 dan X2.
X1 : Variabel yang tidak diberikan perlakuan treatment, yaitu Capital diwakili oleh CAR, Assets Quality diwakili oleh RORA, Management
diwakili oleh NPM, dan earning diwakili oleh ROE empat tahun sebelum reformasi pajak
X2: Variabel yang diberikan perlakuan treatment, yaitu Capital diwakili
oleh CAR, Assets Quality diwakili oleh RORA, Management diwakili oleh NPM, dan earning diwakili oleh ROE empat tahun sebelum
reformasi pajak. 1. Capital Permodalan
Permodalan atau capital diukur dengan Capital Adequacy Ratio CAR Capital adequacy Ratio merupakan analisis solvabilitas untuk
mendukung kegiatan kegiatan bank secara efisiensi dan mampu menyerap kerugian kerugian yang tidak dapat terhindarkan serta apakah kekayaan
bank semakin besar atau semakin kecil. Rasio ini membandingkan antara modal dengan aktiva tertimbang menurut resiko yang dimiliki perusahaan.
dinyatakan oleh rumus sebagai berikut: Capital Adequacy Ratio CAR =
x 100 2. Assets Quality kualitas aktiva
Asset Quality Kualitas Aktiva adalah semua aktiva dalam rupiah maupun valuta asing dengan maksud memperoleh penghasilan sesuai
Universitas Sumatera Utara
53
dengan fungsinya. Penilaian kualitas produktif diukur dengan RORA Mas’ud MAchfoedz, 1999 merupakan bank dalam berusaha
mengoptimalkan aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba. Hal ini dikarenakan penggunaa rasio sesuai aturan Bank Indonesia tidak dapat
dilakukan karena informasi mengenai kolektibilitas aktiva produktif tidak dapat dilacak dalam laporan keuangan bank yang di publikasikan.
Sehingga rumus dapat disajikan sebagai berikut: RORA =
3. Manajemen Penilaian terhadap faktor manajemen adalah rasio profit margin.
Hal tersebut karena tingkat keberhasilan bank dalam manajemen resiko secara kuantitatif dapat terlihat dari besarnya tingkat profit margin.
Dengan demikian Net Profit Margin dirumuskan sebagai berikut:
Net Profit Margin = 4. Earning rentabilitas
Earning Atau rentabilitas adalah kemampuan perbankan dalam menghasilkan keuntungan yang wajar sesuai dengan Line of Business.
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan Kasmir,
2009:234. Penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas didasarkan pada Rasio Return On Equity. Rasio ini biasa dikatakan sebagai rasio yang
Universitas Sumatera Utara
54
paling penting dalam keuangan perusahaan. ROE mengukur pengembalian absolut yang akan diberikan perusahaan kepada pemegang saham. ROE
yang baik akan mempertahankan kerangka kerja keuangan yang sedang tumbuh dan berkembang.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas data sebelum uji hipotesis yang bertujuan untuk menentukan alat uji hipotesis.. pengujian normalitas ini diperlukan untuk mengetahui apakah data
penelitian normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov Smirnov
pengujian yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan
perbedaan persepsi diantara satu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik.
Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogrov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data yang akan diuji normalitasnya dengan distribusi
normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogrov
smirnov adalah uji beda anatar data yang diuji normalitasnya dengan normal baku. Seperti pada uji biasa, jika signifikan dibawah 0,05 berarti terdapat perbedaan
yang signifikan dan jika signifikansi diatas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan signifikan. Penerapan pada uji kolmogrov smirnov adalah bahwa jika signifikan
Universitas Sumatera Utara
55
dibawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku berarti data tersebut tidak normal. Dengan kata lain data
distribusi normal apabila signifikansinya lebih besar dari 0,05. Rumus kolmogrov Smirnov :
D = maksimum [sn1 x – sn2 x]
3.7 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji adanya perbedaan kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah
diberlakukannya undang undang perpajakan tahun 2008. Pengujian Hipotesisi yang digunakan yaitu Paire Sampe T-test dengan menggunakan program SPSS
19. Paired sample t-test
Paired sample T-test merupakan teknik penghitungan yang digunakan utnuk membandingkan dua populasi yang sama dalam kasus dua sampel yang
berhubungan. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaaan rata rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan berhubungan.
Maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Rumus T-test :
T =
Dimana:
Universitas Sumatera Utara
56
t = Nilai t hitung D = Rata-rata seluruh pengukuran 1 dan 2
SD = Standar deviasi seluruh pengukuran 1 dan 2 n = jumlah sampel
Paired sample T-test digunakan dalam meneliti dasar pengambilan keputusan pada uji t:
Jika signifikansi pengujian lebih kecil dari 0,05 maka terdapat perbedaan kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan
sesudah diberlakukannya Undang-Undang perpajakan tahun 2008 Jika pengujian lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat perbedaan kinerja
keuangan pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Undang-Undang perpajakan tahun 2008.
3.8 Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
NO Tahapan Penelitian
Bulan Agust
Sep Okt
Nov Des
1 Pengajuan Judul
2 Penyelesaian Proposal
3 Bimbingan dan
Perbaikan Proposal 4
Pembuatan Skripsi 5
Bimbingan dan
Universitas Sumatera Utara
57
Penyelesaian Skripsi 6
Penilaian dosen pembaca
Sumber : Data dioleh peneliti, 2014
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Deskripsi dan Obyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan. Sampel data studi ini diperoleh dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2008 – 2012. Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat 22 sampel perusahaan perbankan yang mempublikasikan informasi tentang
laporan keuangan periode 2008 – 2012. Adapun penjelasan secara deskriptif mengenai variabel-variabel yang diteliti yaitu CAR, RORA, NPM DAN ROE
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Variabel CAR, RORA, NPM, dan ROE
Tahun 2008 -2012
Descriptive Statistics
Universitas Sumatera Utara
58 N
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
CAR0 22
3.34 35.94
16.8445 6.55727
CAR1 22
10.17 24.20
16.9882 3.51901
RORA0 22
-24.78 5.71
1.0409 6.17851
RORA1 22
-12.80 130.86
9.4236 28.33327
NPM0 22
-282.33 54.73
2.9277 65.17985
NPM1 22
-40.11 111.98
23.5736 27.96512
ROE0 22
-239.24 34.47
2.1282 55.12716
ROE1 22
-65.29 123.62
17.8741 31.04242
Valid N listwise 22
Sumber : Laporan Keuangan sampel perusahaan tahun 2008 – 2012 BEI
4.1.1 Capital