Pengertian Rasio Camels Komponen Rasio Camels

34 maupun kewajiban, masing- masing disajikan secara tersendiri tanpa pos lawan. 4. Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan bank, baik yang berpengaruh langsung maupun yang tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan. 5. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan. Catatan atas laporan keuangan merupakan lampiran yang berisi catatan tersendiri mengenai posisi devisa neto, menurut jenis mata uang dan aktivtas lainnya. 6. Laporan Keuangaan Gabungan dan Konsolidasi Laporan gabungan merupakan laporan dari seluruh cabang bank yang bersangkutan, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, sedangkan laporan konsolidasi merupakan laporan bank yang bersangkutan dengan anak perusahaannya.

2.1.7 Rasio CAMELS Perbankan

2.1.7.1 Pengertian Rasio Camels

Universitas Sumatera Utara 35 Rasio camel adalah rasio yang menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain yang terdapat dalam laporan keuangan suatu lembaga keuangan. Dengan analisis rasio dapat diperoleh gambaran baik buruknya keadaan posisi keuangan suatu lembaga keuangan pada tahun berjalan. Dalam kamus perbankan Institus Bankir Indonesia, 1999 dinyatakan bahwa CAMELS adalah aspek paling banyak berpengaruh terhadap tingkat kesehatan lembaga keuangan. CAMELS merupakan tolak ukur objek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas bank.

2.1.7.2 Komponen Rasio Camels

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia N0.0623DPMP2004, tingkat kesehatan bank merupakan hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif terhadap faktor- faktor CAMELS, berarti selain melakukan peniliaian secara kualitatif, Bank Indonesia juga menerapkan rasio- rasio yang berkaitan dengan faktor- faktor CAMELS, yang dinilai melalui rasio CAMELS ini adalah sebagai berikut : 1. Permodalan capital Aspek permodalan sering disebut juga sebagai aspek solvabilitas , dimana aspek ini menilai permodalan yang dimiliki bank didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Jumlah modal yang ada dalam sebuah bank menunjukkan Universitas Sumatera Utara 36 tingkat kemampuan sebuah bank dalam menutup resiko kerugian dan tingkat kemampuan bank dalam meningkatkan pertumbuhan bank Sudirman, 2013: 110. Bank Indonesia mnetapkan Capital Adequacy Ratio CAR yaitu kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari total Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR. Perbandingan rasio CAR adalah rasio terhadap modal terhadap ATMR Kasmir,2008 yang dapat dirumuskan sebagai berikut : CAR = x 100 Keterangan : Modal = Modal Inti + Modal Pelengkap ATMR = ATMR kredit + ATMR resiko pasar Aktiva Tertimbang Menurut Resiok ATMR adalah nilai total masing- masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing- masing bobot resiko aktiva tersebut. Aktiva yang paling tidak beresiko diberi bobot 100. Dengan demikian, ATMR menunjukkan nilai aktiva beresiko yang memerlukan antisipasi modal dalam jumlah yang cukup. Menurut Peraturan Bank Indonesia No.1437DPNP2012 Bank Indonesia telah menetapkan kewajiban penyediaan modal inti minimum bank umum sebesar 8 dari Aset Tertimbang Menurut Resiko untuk bank dengan profil resiko Universitas Sumatera Utara 37 peringkat satu, 9 sampai kurang dari 10 dari ATMR untuk bank dengan profil resiko peringkat dua, 10 sampai kurang 11 dari ATMR untuk bank dengan profil resiko peringkat 3, 11 sampai dengan 14 untuk bank dengan profil peringkat empat dan lima. 2. Kualitas Aktiva Produktif Asset Quality Penilaian asset harus sesuai dengan peraturan oleh Bank Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif Kasmir, 2005:49. Menurut Peraturan Bank Indonesia No 1415PBI2012 aset produktif adalah penyediaan dana bank untuk memperoleh penghasilan dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali reserve repurchase agreement, tangguhan derivative, penyertaan, transaksi rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Penilaian kualitas asset merupakan penilaian terhadap kondisi asset bank dan kecukupan manajemen resiko kredit. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas asset dilakukan melalui penilaian terhadap komponen berikut : a. Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan APYD disbanding dengan Total Aktiva Produktif AP, b. Debitur ini kredit diluar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit, Universitas Sumatera Utara 38 c. Perkembangan aktiva produktif bermasalah non performing asset dibandingkan dengan aktiva produktif, d. Tingkat keukupan pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP] e. Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif, sstem kaji ulang review internal terhadap aktiva produktif, f. Dokumentasi aktiva produktif, g. Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. Indikator kualitas aktiva yang dipakai dalam penelitian ini diproksikan dengan RORA Return Of Risk Asset yang merupakan rasio antara pendapatan operasi bunga dengan risk asset . Risk asset merupakan penjumlahan kredit yang diberikan ditambah dengan penanaman dalam surat berharga . RORa diformulasikan sebagai berikut : RORA = 3. Manajemen Management Manajemen untuk memastikan kualitas dan tingkat kedalaman penerapan prinsip manajemen bank yang sehat, terutama uyang terkait dengan manajemen umum dan manajemen resiko penilaian kualitatif terhadap manajemen mencakup beberapa komponen yaitu manajemen resiko dan manajemen umum. Manajemen umum meliputi strategi sasaran perusahaan, struktur organisasi, sistem operasional, sumber daya manusia, kepemimpinan dan budaya kerja. Universitas Sumatera Utara 39 Sedangkan manajemen resiko meliputi resiko likuiditas, resiko pasar, resiko operasional dan resikohukum. Dalam penelitian ini aspek manajemen yang dianalisis adalah analisis kualitatif terhadap manajemen resiko. Manajemen resiko merupakan inti dari pengukuran masyarakat apakah sebuah bank telah dikelola berdasarkan asas- asas perbankan yang sehat atau dikelola secara tidak sehat. Indikator yang digunakan untuk mengukur manajemen resiko secara kuantitatif dapat terlihat dari besarnya Profit Marfgin Net Profi Margin adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank seberapa efektif dan efisien bank tersebut memanfaatkan potensi yang ada dilihat dari besarnya laba operasi. Semakin tinggi profit margin makan semakin besar tingkat laba yang diperoleh bank dari pendapatan yang diterima dalam kegiatasn operasionalnya. NPM diperoleh dengan perbandingan laba operasi dibandingkat pendapatan operasional. Net Profit Margin = 4. Earning Rentabilitas Tingkat rentabilitas mencerminkan kemampuan modal bank dalam menghasilkan keuntungan. Dengan demikian tingkat rentabilitas dapat digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan. Laba yang besar yang dihasilkan perusahaan belum merupakan ukuran perusahaan telah bekerja dengan efisien. Pandia 2012:64 menyimpulkan bahwa “rentabilitas earning adalah suatu alat untuk Universitas Sumatera Utara 40 mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan membandingkan laba dengan aktiva atau modal dalam periode tertentu. Pendekatan penilaian kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain dilakukan melalui peniliaain terhadap komponen- komponen berikut : a. Return On total Assets ROA Rasio laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata- rata volume usaha ROA dalam periode yang sama. ROA menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan. Rasio ini igunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Rasio ini dirumuskan dengan : Return On Assets = b. Return On Equity Return On Equity merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari laba yang bersangkutan yang selanjutnya dikaitkan dengan pembayaran dividen terutama bagi bank yang telah go public . Universitas Sumatera Utara 41 Rasio ini sebagai perbandingan antara laba bersih pajak dengan modal sendiri equity. Rasio ini driumuskan sebagai berikut : Return On Equity = x 100 c. Net Interest Margin NIM Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajamen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. NIM= d. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO Rasio ini adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan perasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan selanjutnya menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentu kredit, sehingga beban bunga dan hasil bunga merupakan porsi terbesar bagi bank. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 42 BOPO = 5. Likuiditas Liquitdity Peniliaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk memelihara dan memenuhi kebutuhan likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen resiko likuiditas. Rasio ini mengukur kemampuan bank untuk menyeimbangkan antara likuiditasnya dengan rentabilitasnya Harahap, 1998:320. Bank dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar lebih besar dibandingkan kewajiban seluruhnya. Penilaian tehadap faktof didasarkan pada : a. Cash Ratio Rasio ini mengukur perbandingan alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang terhimpun bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah. Cash Ratio = b. Loan to Deposi Ratio LDR Rasio ini adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Universitas Sumatera Utara 43 Loan to Deposit Ratio = c. Net Call Money to current asset Ratio NCMR Rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid dari bank, yang dirumuskan sebagai berikut : Net Call Money Ratio = x 100 6. Sensitivitas terhadap Resiko Pasar Sensitivity to Market Risk Penilaian sensitivitas terhadap resiko pasar merupakan penilaian terhadap kemampuan modal baik untuk mengcover akibat yang ditimbulkan oleh perubahan resiko pasar dan kecukupan manajemen resiko pasar. Berdasarkan SE Bank Indonesia No.623DPNP2004 penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif terhadap resiko pasar antara lain dilakukan melalui penelitian terhadap komponen- komponen sebagai berikut : a. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potensial loss sebagai akibat fluktuasi adverse movement suku bunga, b. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potensial loss sebagai akibat fluktuasi adverse movement nilai tukar, c. Kecukupan penerapan sistem manajemen resiko pasar dengan indikator. Universitas Sumatera Utara 44 Dalam penelitian ini tidak menggunakan variabel sensitivity to market risk dikarenakan keterbatasan data yang ada. Data- data yang berhubungan dengan sensitivitas resiko pasar tersebut tiudak dipublikasikan oleh bank cenderung bersifat internal perusahaan.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Variabel Metode analisis Hasil Penelitian Sofiatun Gudono 2002 Penelitian atas Pengaruh Reformasi Pajak Tahun 1994 pada Sruktur Biaya, Pengeluaran Modal, dan Keunggula Kompetitif Perusahaan Struktur Biaya Pengeluaran Modal dan Pajak yang Dibayar Alat statistik uji t beda dua sampel yang dilanjutkan dengan regresi Reformasi 1994 tidak secara signifikan mengubah pengeluaran modal, struktur biaya, hubungan antara biaya dan modal, efisiensi biaya dan profitabilitas perusahaan dan reformasi pajak secara signifikan meningkatkan pendapatan pemerintah dan pajak. Ellija Setyawan 2004 Dampak Reformasi Pajak Tahun 2000 pada Struktur Biaya, Pengeluaran Modal dan Profitabilias Struktur biaya pengeluaran modal dan profitabilitas perusahaan Uji beda dua sampel dan model regresi Reformasi pajak tahun 2000 tidak secara signifikan mengubah pengeluaran modal, struktur biaya, dampak pengeluaran modal dan jumlah biaya Universitas Sumatera Utara 45 Perusahaan Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta produksi, profitabilitas perusahaan dan meningkatkan pajak pemerintah Peneliti Judul Variabel Metode Analisis Hasil Penelitian Erlita Dwi Kartika Sari 2010 Pengaruh Reformasi Pajak Tahun 2008 Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Rasio CAR, RORA, NPM, dan ROA Analisis deskriptif, normalitas, uji grafik, uji kolmogrov smirnov, dan uji hipotesis Reformasi pajak secara signifikan dapat menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan pada periode sesudah reformasi perpajakan ternyata lebih baik dibanding pada periode sebelum reformasi perpajakan tahun 2008 Tengku Hasan Basri Pengaruh Rasio CAMEL terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdapat di BEI periode 2008- 2010 Rasio CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR terhadap pertumbuhan laba Proses analisis data adalah uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Metode statistic yang digunakan adalah regresi linier berganda CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI Sumber: Penulis Universitas Sumatera Utara 46

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka teoritis yang digunakan untuk merumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : Uji Beda Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Penulis, 2014 2.4 Hipotesis Sebelum Reformasi Pajak 2005,2006,2007,2008 X1 = Capital X2 = Assets X3 = Management X4 = Earnings Setelah Reformasi Pajak 2009,2010,2011,2012 X1 = Capital X2 = Assets X3 = Management X4 = Earnings Universitas Sumatera Utara 47 Menurut Erlina 2008:49 “hipotesis adalah prososisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap masa;ah yang diteliti, melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan diketahui setelah dilakukan penelitan. Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian dapat disusun sebagai berikut : H 1 : Terdapat perbedaan Capital pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif pajak tahun 2008. H 2 : Terdapat perbedaan Assets pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif pajak tahun 2008. H 3 : Terdapat perbedaan Management pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif pajak tahun 2008. H 4 : Terdapat perbedaan Earning pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya tarif pajak tahun 2008. Universitas Sumatera Utara 48

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitia

Erlina 2008:66 menyatakan bahwa” desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber sumber informasi, teknik yang digunakan, metode sampling, sampai dengan analisis dan untuk jawaban pertanyaan pertanyaan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain perbandingan dua rata rata dari dua populasi yang independen.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Sumber data penelitian adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut Data dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer ataupum oleh pihak lain Umar, 2009 : 42. Sumber data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI melalui website www.idx.co.id Universitas Sumatera Utara 49 Data yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI mulai tahun 2005 – 2012. Disamping itu, data lainnya yang mendukung penelitian diperoleh dari bahan bahan kepustakaan berupa tulisan tulisan ilmiah, literature, jurnal, majalah majalah ekonomi, serta laporan – laporan penelitian lainnya, data dalam penelitian ini dikumpulkan secara runtut waktu time series. Time series yaitu data secara kronologis pada suatu varibel tertentu Kuncoro, 2005:125.

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut Erlina 2008 :74 “populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian atau benda yang merupakan karakteristik tertentu.” Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2005 – 2012. Menurut Sugiono 2007:73 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan terhenti. Adapun kriteria sampel yang ditentukan oleh peneliti dalam pengambilan sampel adalah: a. Terdaftar di BEI dan tisak dalam proses delesting b. Perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan keuangan secara berturtu turut di BEI tahun 2005 sampai dengan 2012 c. Tersedia laporan keuangan empat tahun sebelum dan empat tahun sesudah reformasi pajak. Universitas Sumatera Utara 50 Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas, maka perusahaan perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 22 perusahaan dari total 30 perusahan perbankan yang terdaftar di BEI dari tahun 2005 sampai dengan 2012 Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian No Nama Perusahaan Kode Kriteria Sampel 1 2 3 1 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk AGRO √ √ √ Sampel 1 2 Bank ICB Bumiputera Tbk BABP √ √ √ Sampel 2 3 Bank Capital Indonesia Tbk BACA √ - - - 4 Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK √ √ √ Sampel 3 5 Bank Central Asia Tbk BBCA √ √ √ Sampel 4 6 Bank Bukopin Tbk BBKP √ √ √ Sampel 5 7 PT Bank Mestika Dharma Tbk. BBMD √ - - - 8 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI √ √ √ Sampel 6 9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP √ √ √ Sampel 7 10 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk BBRI √ √ √ Sampel 8 11 Bank Tabungan Negara Persero Tbk BBTN √ √ √ Sampel 9 12 Bank Mutiara Tbk BCIC √ √ √ Sampel 10 13 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN √ √ √ Sampel 11 14 Bank Pundi Indonesia Tbk BEKS √ √ √ Sampel 12 15 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk BJBR √ - - - 16 Bank Pembangunan Daerah Jawa BJTM √ - - - Universitas Sumatera Utara 51 Timur Tbk 17 Bank QNB Kesawan Tbk BKSW √ √ √ Sampel 13 18 PT Bank Maspion Indonesia Tbk. BMAS √ - - - 19 Bank Mandiri Persero Tbk BMRI √ √ √ Sampel 14 20 Bank Bumi Arta Tbk BNBA √ √ √ Sampel 15 21 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA √ √ √ Sampel 16 22 Bank Internasional Indonesia Tbk BNII √ √ √ Sampel 17 23 Bank Permata Tbk BNLI √ √ √ Sampel 18 24 Bank Sinarmas Tbk BSIM √ - - - 25 Bank of India Indonesia Tbk BSWD √ - - - 26 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN √ √ √ Sampel 19 27 Bank Victoria International Tbk BVIC √ - - - 28 Bank Artha Graha Internasional T INPC √ - - - No Nama Perusahaan Kode Kriteria Sampel 1 2 3 29 Bank Mayapada Internasional Tbk MAYA √ - - - 30 Bank Windu Kentjana International Tbk MCOR √ - - - 31 Bank Mega Tbk MEGA √ √ √ Sampel 20 32 PT Bank Mitraniaga Tbk. NAGA √ - - - 33 Bank OCBC NISP Tbk NISP √ √ √ Sampel 21 34 PT Bank Nationalnobu Tbk. NOBU √ - - - 35 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN √ √ √ Sampel 22 36 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA √ - - -

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini mengunakan teknik pengumpulan data studi dokumentasi yaitu pengumpulan data data dengan cara mengumpulkan, mengklarifikasi, dan menganalisis dara yang berhubungan dengan masalah penelitian yang diperoleh dengan cara mengunduh laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2012

3.5 Variabel Penelitian

Universitas Sumatera Utara 52 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu X1 dan X2. X1 : Variabel yang tidak diberikan perlakuan treatment, yaitu Capital diwakili oleh CAR, Assets Quality diwakili oleh RORA, Management diwakili oleh NPM, dan earning diwakili oleh ROE empat tahun sebelum reformasi pajak X2: Variabel yang diberikan perlakuan treatment, yaitu Capital diwakili oleh CAR, Assets Quality diwakili oleh RORA, Management diwakili oleh NPM, dan earning diwakili oleh ROE empat tahun sebelum reformasi pajak. 1. Capital Permodalan Permodalan atau capital diukur dengan Capital Adequacy Ratio CAR Capital adequacy Ratio merupakan analisis solvabilitas untuk mendukung kegiatan kegiatan bank secara efisiensi dan mampu menyerap kerugian kerugian yang tidak dapat terhindarkan serta apakah kekayaan bank semakin besar atau semakin kecil. Rasio ini membandingkan antara modal dengan aktiva tertimbang menurut resiko yang dimiliki perusahaan. dinyatakan oleh rumus sebagai berikut: Capital Adequacy Ratio CAR = x 100 2. Assets Quality kualitas aktiva Asset Quality Kualitas Aktiva adalah semua aktiva dalam rupiah maupun valuta asing dengan maksud memperoleh penghasilan sesuai Universitas Sumatera Utara 53 dengan fungsinya. Penilaian kualitas produktif diukur dengan RORA Mas’ud MAchfoedz, 1999 merupakan bank dalam berusaha mengoptimalkan aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba. Hal ini dikarenakan penggunaa rasio sesuai aturan Bank Indonesia tidak dapat dilakukan karena informasi mengenai kolektibilitas aktiva produktif tidak dapat dilacak dalam laporan keuangan bank yang di publikasikan. Sehingga rumus dapat disajikan sebagai berikut: RORA = 3. Manajemen Penilaian terhadap faktor manajemen adalah rasio profit margin. Hal tersebut karena tingkat keberhasilan bank dalam manajemen resiko secara kuantitatif dapat terlihat dari besarnya tingkat profit margin. Dengan demikian Net Profit Margin dirumuskan sebagai berikut: Net Profit Margin = 4. Earning rentabilitas Earning Atau rentabilitas adalah kemampuan perbankan dalam menghasilkan keuntungan yang wajar sesuai dengan Line of Business. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan Kasmir, 2009:234. Penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas didasarkan pada Rasio Return On Equity. Rasio ini biasa dikatakan sebagai rasio yang Universitas Sumatera Utara 54 paling penting dalam keuangan perusahaan. ROE mengukur pengembalian absolut yang akan diberikan perusahaan kepada pemegang saham. ROE yang baik akan mempertahankan kerangka kerja keuangan yang sedang tumbuh dan berkembang.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data sebelum uji hipotesis yang bertujuan untuk menentukan alat uji hipotesis.. pengujian normalitas ini diperlukan untuk mengetahui apakah data penelitian normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov Smirnov pengujian yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi diantara satu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogrov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data yang akan diuji normalitasnya dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogrov smirnov adalah uji beda anatar data yang diuji normalitasnya dengan normal baku. Seperti pada uji biasa, jika signifikan dibawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan dan jika signifikansi diatas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan signifikan. Penerapan pada uji kolmogrov smirnov adalah bahwa jika signifikan Universitas Sumatera Utara 55 dibawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku berarti data tersebut tidak normal. Dengan kata lain data distribusi normal apabila signifikansinya lebih besar dari 0,05. Rumus kolmogrov Smirnov : D = maksimum [sn1 x – sn2 x]

3.7 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji adanya perbedaan kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya undang undang perpajakan tahun 2008. Pengujian Hipotesisi yang digunakan yaitu Paire Sampe T-test dengan menggunakan program SPSS 19. Paired sample t-test Paired sample T-test merupakan teknik penghitungan yang digunakan utnuk membandingkan dua populasi yang sama dalam kasus dua sampel yang berhubungan. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaaan rata rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan berhubungan. Maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus T-test : T = Dimana: Universitas Sumatera Utara 56 t = Nilai t hitung D = Rata-rata seluruh pengukuran 1 dan 2 SD = Standar deviasi seluruh pengukuran 1 dan 2 n = jumlah sampel Paired sample T-test digunakan dalam meneliti dasar pengambilan keputusan pada uji t: Jika signifikansi pengujian lebih kecil dari 0,05 maka terdapat perbedaan kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Undang-Undang perpajakan tahun 2008 Jika pengujian lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Undang-Undang perpajakan tahun 2008.

3.8 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Jadwal Penelitian NO Tahapan Penelitian Bulan Agust Sep Okt Nov Des 1 Pengajuan Judul 2 Penyelesaian Proposal 3 Bimbingan dan Perbaikan Proposal 4 Pembuatan Skripsi 5 Bimbingan dan Universitas Sumatera Utara 57 Penyelesaian Skripsi 6 Penilaian dosen pembaca Sumber : Data dioleh peneliti, 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi dan Obyek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan. Sampel data studi ini diperoleh dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008 – 2012. Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat 22 sampel perusahaan perbankan yang mempublikasikan informasi tentang laporan keuangan periode 2008 – 2012. Adapun penjelasan secara deskriptif mengenai variabel-variabel yang diteliti yaitu CAR, RORA, NPM DAN ROE dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Variabel CAR, RORA, NPM, dan ROE Tahun 2008 -2012 Descriptive Statistics Universitas Sumatera Utara 58 N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CAR0 22 3.34 35.94 16.8445 6.55727 CAR1 22 10.17 24.20 16.9882 3.51901 RORA0 22 -24.78 5.71 1.0409 6.17851 RORA1 22 -12.80 130.86 9.4236 28.33327 NPM0 22 -282.33 54.73 2.9277 65.17985 NPM1 22 -40.11 111.98 23.5736 27.96512 ROE0 22 -239.24 34.47 2.1282 55.12716 ROE1 22 -65.29 123.62 17.8741 31.04242 Valid N listwise 22 Sumber : Laporan Keuangan sampel perusahaan tahun 2008 – 2012 BEI

4.1.1 Capital