58 N
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
CAR0 22
3.34 35.94
16.8445 6.55727
CAR1 22
10.17 24.20
16.9882 3.51901
RORA0 22
-24.78 5.71
1.0409 6.17851
RORA1 22
-12.80 130.86
9.4236 28.33327
NPM0 22
-282.33 54.73
2.9277 65.17985
NPM1 22
-40.11 111.98
23.5736 27.96512
ROE0 22
-239.24 34.47
2.1282 55.12716
ROE1 22
-65.29 123.62
17.8741 31.04242
Valid N listwise 22
Sumber : Laporan Keuangan sampel perusahaan tahun 2008 – 2012 BEI
4.1.1 Capital
Permodalan diukur dengan Capital Adequacy Ratio CAR. Rasio permodalan tersebut sering disebut juga rasio solvabilitas. Analisis
solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan bank tersebut dalam menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat terhindarkan dan sumber
dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usaha. Dari table 4.1 tersebut dapat diketahui variabel CAR terendah sebelum reformasi pajak
tahun 2008 bernilai 3.34 artinya setiap Rp 1,- modal bank modal inti dan modal pelengkap dijamin dengan Rp 3.34 total ATMR Aktiva Tertimbang
Menurut Resiko dan setelah reformasi pajak tahun 2008 bernilai 10.17. Nilai CAR paling tinggi sebelum reformasi pajak tahun 2008 bernilai
35.94 artinya setiap Rp 1,- modal bank dijamin dengan Rp 35.94 total ATMR dan setelah reformasi pajak tahun 2008 bernilai 24.20. Rata rata
CAR sebelum reformasi pajak tahun 2008 adalah 16.84 dan setelah reformasi pajak tahun 2008 adalah 16.99. Setelah reformasi pajak tahun
2008 rasio CAR mengalami perubahan yang siginifikan. Hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah dalam menurunkan tarif pajak dapat
mendorong lebih banyak perusahaan perbankan masuk bursa dan dapat
Universitas Sumatera Utara
59
meningkatkan manajemen bank bekerja lebih efisien untuk memperoleh modal dari investor. Jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia standar
baik CAR adalah 8, maka nilai rata rata CAR pada perusahaan perbankan
di Indonesia pada kondisi yang ideal. 4.1.2
Asset
Kualitas Asset adalah suatu terminologi yang digunakan untuk menggambarkan penggunaan dana diantara berbagai alternative investasi.
Dari table 4.1 tersebut dapat diketahui variabel asset terendah sebelum reformasi pajak tahun -24.78 artinya setiap Rp 1,- pinjaman dan surat
berharga membentuk penghasilan Rp -24.78 dan setelah reformasi pajak tahun 2008 -12.80. Nilai variabel asset tertinggi sebelum reformasi pajak
tahun 2008 adalah 5.71 artinya setiap Rp 1 pinjaman dan surat berharga membentuk penghasilan Rp 5.71 dan variabel asset tertinggi setelah
reformasi pajak tahun 2008 bernilai 130.86. Rata Rata Assets Quality sebelum reformasi pajak tahun 2008 adalah 1.04 , dan setelah reformasi
pajak tahun 2008 adalah 9.42. Assete Quality setelah reformasi pajak 2008 meningkat signifikan. Hal ini menunjukkan kebijakan pemerintah
memberlakukan tarif tunggal dan penurunan tarif pajak mampu meningkatkan kinerja perusahaan perbankan dalam menanamkan dananya
pada investasi yang berisiko minim, mempunyai tingkat likuiditas yang
relative tinggi dan diharapkan memberikan keuntungan yang optimal. 4.1.3
Manajemen
Universitas Sumatera Utara
60
Penilaian terhadap faktor manajemen adalah Net Profit Margin. Rasio ini menunjukkan bagaimana manajemen perusahaan
mempertanggungjawabkan modal kepada pemegang saham. Hal tersebut dikarenakan tingkat keberhasilan bank dalam manajemen resiko secara
kuantitatif dapat terlihat dari besarnya tingkat profit margin. Dari table 4.1 diatas dapat diketahui nilai variabel manajemen terendah sebelum
reformasi pajak tahun 2008 adalah -282.33 artinya setiap Rp -282,33 laba bersih dihasilkan dari Rp 1 pendapatan operasional dan setelah reformasi
pajak tahun 2008 adalah -40.11. Nilai variabel manajemen tertinggi sebelum reformasi pajak tahun 2008 adalah 54.73 artinya setiap Rp 54,73
laba bersih perusahaan diperoleh dari Rp 1 pendapatan operasional dan setelah reformasi pajak tahun 2008 adalah 111.98. Rata-rata NPM
sebelum refomasi pajak tahun 2008 adalah 2.93 dan setelah reformasi pajak tahun 2008 adalah
23.57. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen perusahaan perbankan mampu meningkatkan kinerjanya setelah pemerintah
memberlakukan penurunan pajak dan tarif tunggal. Manajemen perbankan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan laba yang diterimanya dari
kegiatan operasionalnya. 4.1.4
Earning
ROE merupakan indikator kemampuan perbankan dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih dikaitkan dengan
pembayaran deviden. Nilai terendah variable sebelum reformasi pajak tahun 2008 adalah -239.24 artinya setiap Rp 1 modal inti mampu menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
61
laba Rp -239.24 pengembalian deviden. Nilai variable terendah setelah reformasi pajak tahun 2008 adalah -65.29. sedangkan nilai tertinngi
variable ROE sebelum reformasi pajak tahun 2008 adalah 34.47 artinya setiap Rp 1 Modal inti mampu menghasilkan dan memperoleh laba Rp
34.47 pengembalian deviden. Nilai variabel tertinggi setelah reformasi pajak tahun 2008 adalah 123.62. Rata-rata ROE sebelum reformasi pajak tahun
2008 adalah 2.13 dan rat- rata ROE setelah reformasi pajak tahun 2008 adalah 17.87. Hal ini menunjukkan tingkat persentase perusahaan perbankan
mampu meningkatkan labanya dan pengembalian kepada deviden setelah diberlakukannya tarif tunggal dan penurunan tarif pajak tahun 2008. Rasio
ini sangat akurat dalam penghitung pengaruh reformasi pajak terhadap kinerja keuangan karena ROE meruapakan salah satu rasio yang digunakan
dalam mengetahui kondisi keuangan suatu bank. Rasio ini mengukur
perbandingan laba setelah pajak dengan total modal inti. 4.2 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan apakah dalam suatu model mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dilakukan dengan Uji Kolmogorov Smirnov.
Bila Tingkat signifikansi lebih besar dari 5 data terdistribusi normal.
Tabel 4.2 Hasil Output SPSS : Uji Kolmogorov – Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CAR CAR1
RORA ROR
A1 NPM0 NPM1 ROE0 ROE1
N 22
22 22
22 22
22 22
22 Normal Parameters
a,b
Mean 16.8
44 1.040
9.423 2.927 23.57 3
2.128 17.87 4
23.57 3
Std. Deviation
6.55 7
6.178 28.333 65.17 9
27.96 5
55.12 7
31.04 2
27.96 5
Universitas Sumatera Utara
62 Most Extreme
Differences Absolute
.110 .319
.459 .403
.178 .397
.231 .178
Positive .110
.225 .459
.262 .163
.279 .231
.163 Negative -.106
-.319 -.318
-.403 -.178
-.397 -.222
-.178 Kolmogorov-Smirnov Z
.516 .491
1.495 2.155 1.892 .837 1.860 1.082
Asymp. Sig. 2-tailed .953
.969 .023
.000 .002
.486 .002
.192 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil tampilan ouput SPSS menunjukkan bahwa hasilnya diatas tingkat kepercayaan 5 sehingga layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
4.3 Pengujian Hipotesis