1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sumber daya alam yang merupakan modal penting dalam pembangunan nasional dan
peningkatan kemakmuran masyarakat. Salah satu sumber daya alam yang ada di Indonesia adalah minyak bumi dan gas bumi, yang sebagian besar
pengelolaannya diberikan kepada Pertamina. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia National Oil
Company. Maksud didirikannya Pertamina adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik didalam maupun luar negeri serta
kegiatan usaha lain yang terkait, juga untuk menunjang kegiatan usaha dibidang minyak dan gas bumi tersebut.
Pertamina kemudian melaksanakan pendistribusian dan pemasaran atas keseluruhan produknya terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Indonesia. Dalam kegiatan pendistribusian produk Pertamina, khususnya BBM, Pertamina dituntut untuk melaksanakan pendistribusian ke seluruh
pelosok tanah air dalam jumlah yang cukup, waktu yang cepat, mutu yang baik dan harga yang layak sesuai ketentuan berlaku.
Penulis dalam penelitian ini memilih untuk meneliti perusahaan yang bergerak dibidang SPBU dikarenakan BBM merupakan salah satu kebutuhan
masyarakat dalam menggunakan transportasi mereka. Apabila BBM didalam
2 SPBU mengalami kekosongan akan mengganggu aktivitas masyarakat dalam
roda ekonomi yang sangat bergantung dengan transportasi mereka untuk pergi dan melakukan kegiatan sehari – hari yang nantinya dari kekosongan
tersebut akan memberhentikan perputaran ekonomi masyarakat. Dengan meningkatnya volume kendaraan di Indonesia perlu untuk perusahaan SPBU
dalam melakukan pengawasan dalam kegiatan operasionalnya. Berikut volume peningkatan transportasi kendaraan di Indonesia sampai
tahun 2013 yang mengalami peningkatan:
Gambar 1.1. Perkembangan Jumlah Kendaraan
Sumber : Kantor Kepolisian Republik Indonesia Seperti yang sudah diperlihatkan dari data diatas bahwa jumlah
kendaraan di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini yang mendorong peneliti untuk meneliti mengenai kebutuhan pokok dalam
berkendara yaitu BBM. Karena BBM sangat diperlukan bagi pengendara
10000000 20000000
30000000 40000000
50000000 60000000
70000000 80000000
90000000
T a
h u
n 1
9 9
T a
h u
n 1
9 9
2 T
a h
u n
1 9
9 4
T a
h u
n 1
9 9
6 T
a h
u n
1 9
9 8
T a
h u
n 2
T a
h u
n 2
2 T
a h
u n
2 4
T a
h u
n 2
6 T
a h
u n
2 8
T a
h u
n 2
1 T
a h
u n
2 1
2 M obil Penum pang
Bus Truk
Sepeda M ot or
3 maka dari itu peneliti meneliti faktor yang dapat mempengaruhinya dalam
perusahaan yang bergerak di bidang SPBU. Dalam penelitian ini peneliti memilih pengaruh faktor – faktor yang dapat mempengaruhi laba dari
perusahaan SPBU karena untuk dapat menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasionalnya pihak perusahaan harus melakukan pengaturan yang dapat
meminimalkan biaya untuk memaksimalkan labanya. Agar dapat memaksimalkan laba yang didapat oleh perusahaan, manajer keuangan perlu
mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap profitabilitas perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan
manajemen dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Dengan mengetahui pengaruh dari masing-masing fakor terhadap profitabilitas, perusahaan dapat
menentukan langkah untuk mengatasi masalah-masalah dan meminimalisir dampak negatif yang timbul.
Pengukuran tingkat efektifitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan perusahaan yang berasal dari berbagai faktor. Untuk
mengukur seberapa besar pengaruh dari beberapa faktor yang diambil untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan yang dilihat dari rasio profitabilitas
yang dicapai oleh perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu Riyanto, 2011: 35. Profitabilitas mempunyai arti penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu dasar untuk penilaian
4 kondisi suatu perusahaan. Tingkat profitabilitas menggambarkan kinerja
perusahaan yang dilihat dari kemampuan perusahaan menghasilkan profit. Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan return on asset ROA
karena dapat menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan dilihat dari penggunaan keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Pertumbuhan merupakan salah satu kunci pembanding keberhasilan
perusahaan dalam suatu industri. Penjualan memiliki pengaruh penting bagi sebuah perusahaan karena penjualan yang dilakukan harus didukung
dengan harta atau aktiva dan bila penjualan ditingkatkan maka aktiva pun harus ditambah. Pertumbuhan penjualan merupakan ukuran mengenai
kondisi kestabilan keuangan suatu perusahaan. Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat memperoleh lebih banyak pinjaman dibanding
dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang
dilakukan oleh perusahaan, karena tingkat perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas yang telah ditanamkan didalam modal kerja menjadi kas
kembali. Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat
diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan financial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu
kas itu dibutuhkan Indriyo, 2002: 61. Perputaran Kas merupakan salah satu metode dalam perputaran modal kerja. Kas memiliki kedudukan yang sangat
5 penting dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan. Jumlah kas yang lebih
atau kurang dapat berakibat kurang baik pada perusahaan. Jadi rasio perputaran kas ini bermanfaat untuk mengukur tingkat kecukupan modal
kerja perusahaan yang dibutuhkan membayar tagihan dan membiayai penjualan.
Persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Hal ini mudah
dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan. Pengendalian persediaan yang efektif
diperlukan untuk memelihara jumlah, jenis dan kualitas barang yang sesuai dan mengatur investasi dalam persediaan. Menurut Harahap 2011: 308,
perputaran persediaan adalah menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Perputaran persediaan merupakan
salah satu rasio aktivitas, dimana rasio ini menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal. Perputaran persediaan diperoleh
dari penjualan dibagai dengan rata – rata persediaan Sartono, 2010: 395. Perusahaan yang relatif besar cenderung akan menggunakan dana
eksternal yang besar pula karena dana yang dibutuhkan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Ukuran perusahaan mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan modal eksternal untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Ukuran perusahaan
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan Sartono, 2010: 249. Perusahaan yang lebih besar akan semakin mudah untuk mendapatkan dana
6 eksternal berupa hutang dalam jumlah yang besar sehingga akan membantu
kegiatan operasional perusahaan dan menyebabkan produktivitas perusahaan meningkat sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat pula.
Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan aset dalam menghasilkan pendapatan dari
penjualan. Semakin efisiennya suatu perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk memperoleh pendapatan, maka akan menunjukkan semakin
baiknya profit yang akan diterima, dan sebaliknya, ketidakefisienan perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki hanya akan menambah
beban perusahaan berupa investasi yang tidak mendatangkan keuntungan Leliani dan Andreani Caroline, 2013.
Hubungan antara variabel tersebut juga telah diuji oleh peneliti terdahulu dengan hasil yang berbeda – beda. Para peneliti terdahulu tersebut
antara lain: Cintya Dewi Farhana, dkk 2016 melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan
terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas
Ni Made Vironika Sari 2014 melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm size, Inventory turnover dan Asset
Turnover pada Profitabilitas. Hasil penelitin menunjukkan bahwa DER berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan firm size, inventory turnover
dan asset turnover tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
7 Ketut Yuli Astini, dkk 2014 melakukan penelitian yang berjudul
Pengaruh tingkat Perputaran Kas dan Tingkat Perputaran piutang terhadap Profitabilitas Ekonomis 2008-2012. Hasil penelitian ini menunjukkan
Perputaran kas berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan Perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Yazdanfar 2013, melakukan penelitian yang berjudul Profitability Determinants Among Micro Firms: Evidence from Swedish Data. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitability.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian yang mengambil judul :“ ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN
PENJUALAN, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PERSEDIAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP
PROFITABILITAS Studi kasus pada SPBU di daerah Tangerang periode 2012 - 2015.
8
B. Rumusan Masalah