61
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Bahan Bakar Minyak BBM periode 2012-2015.
Tidak semua perusahaan menjadi sampel penelitian. Perusahaan yang telah memenuhi kriteria dan dapat digunakan sebagai sampel berjumlah 6
perusahaan yang berada di daerah Tangerang selama periode 2012 – 2015. Dengan menggunakan metode penggabungan data panel yang dilihat
berdasarkan quartal selama periode penelitian maka data penelitian yang diperoleh sebanyak 96 observasi.
1. Sejarah PT. Tegar Jaya Abadi PT. TEGAR JAYA ABADI merupakan suatu perusahaan yang
berbentuk Perseroan Komanditer PT dan berbadan hukum. Berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 24 Agustus 2006 dengan nama PT. TEGAR
JAYA ABADI dan berkedudukan di Puri Beta I Aloha Blok C615 Larangan Utara, Ciledug – Kota Tangerang 15157. Secara umum
perusahaan ini bergerak dalam bidang Contractor SPBU dan General Supplier.
Keberadaan PT. Karya Teknik Jaya Abadi didukung oleh tenaga- tenaga profesional yang merupakan ahli pada bidang masing-masing dan
telah memiliki
pengalaman. Sesuai
dengan Visinya,
yaitu
57 selalu memberikan pelayanan terbaik bagi Client atau pelanggan, kami
akan memberikan kemampuan yang terbaik dalam setiap pekerjaan dengan profesional.
1. Visi dan Misi Visi PT. TEGAR JAYA ABADI
Menjadi perusahaan yang menciptakan inovasi dan kualitas guna menjaga kopetensi dan daya saing, sehingga menjadi perusahaan yang
memberikan pelayanan terbaik bagi Clien atau pelanggan. Misi PT. TEGAR JAYA ABADI
Bergerak di bidang Contractor SPBU dan General Supplier, yang memiliki komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para Clien,
serta menjadi perusahaan lokal yang memiliki kemampuan Nasional maupun Internasional.
2. Struktur Organisasi Dengan adanya struktur organisasi, diharapkaan tercapainya suatu
kondisi yang baik diantara unit-unit maupun bagian-bagian dalam organisasi. Oleh karena itu, struktur organisai yang digunakan harus
disesuaikan dengan
kondisi dan
kebutuhan institusi
agar pendayagunaan sumber daya yang seoptimal mungkin.
Demikan juga dengan PT. TEGAR JAYA ABADI dari tahun ke tahun pengelolaan terus diusahakan untuk meningkatkan dan
menyesuaikan struktur organisasi, agar sesuai dengan tuntutan kegiatan-kegiatan yang semakin banyak dan kompleks.
58 Dengan adanya struktur organisasi, setiap dan tugas dan tanggung
jawab dapat dikerjakan dan diselesaikan oleh masing-masing individu yang dalam organisasi tersebut, sehingga tujuan yang telah ditetepkan
tercapai. Adapun PT. TEGAR JAYA ABADI mempunyai struktur organisai sebagai berikut:
2. Cabang perusahaan yang menjadi objek penelitian
Tabel 4.1. Cabang perusahaan yang menjadi Objek Penelitian
No Kode
Nama Cabang 1
34-15123 Cabang Keragilan
2 34-15813
Cabang Legok 3
34-15207 Cabang Pondok Kacang
4 34-15608
Cabang Balaraja 5
34-15315 Cabang Bhayangkata
6 34-15713
Cabang Solear
Gambar 4.1 .
Nilai ROA dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015
Sumber : Data diolah
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25 0.3
0.35 0.4
0.45 0.5
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6 Series 1
Colum n1 Colum n2
59
Tabel 4.2. Nilai – nilai ROA masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
No Cabang Perusahaan
Rata – rata ROA 1
Pondok Kacang 0.27714
2 Keragilan
0.34828 3
Solear 0.3577
4 Legok
0.27879 5
Balaraja 0.46106
6 Bhayangkara
0.31151 Sumber: Data diolah
Berdasarkan data rata – rata ROA dari masing – masing cabang perusahaan sejak tahun 2012-2015 pada tabel 4.2 di perusahaan SPBU
yang memiliki ROA tertinggi yaitu cabang perusahaan Balaraja sebesar 0.46106 atau 46,10 dan ROA terendah dimiliki cabang Pondok Kacang
sebesar 0.27714 atau 27,71. Semakin tinggi ROA suatu perusahaan semakin bagus, karena menunjukkan keuntungan atau profit yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan dari semua aktifitasnya dari modal yang dikeluarkan. Sedangkan rendahnya ROA suatu perusahaan menunjukkan
keuntungan atau profit
yang diterima suatu perusahaan atas
dikeluarkannya modal untuk aktifitas perusahaannya menunjukkann keuntungan yang sedikit.
60
Gambar 4.2. Nilai SG dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
Sumber : Data diolah
Tabel 4.3. Nilai SG dari masing – masing perusahaan
2012-2015
No Cabang perusahaan
Rata – rata Sales Growth 1
Pondok Kacang 1.06
2 Keragilan
0.91 3
Solear 0.99
4 Legok
0.59 5
Balaraja 0.74
6 Bhayangkara
0.48 Sumber: Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.3 nilai Pertumbuhan penjualan terbesar dimiliki oleh cabang perusahaan Pondok Kacang dengan nilai Sales Growth
sebesar 1.06 sedangkan nilai Sales growth terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Bhayangkara sebesar 0.48.
- .20000
.40000 .60000
.80000 1.0000
1.20000
Cabang1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6 Series 1
Colum n1 Colum n2
61 Semakin tinggi nilai Sales growth suatu perusahaan semakin bagus karena
itu berarti menunjukkan kemampuan dalam menembus pasar baru atau melakukan diversifikasi produk dan saluran distribusi serta menetapkan
harga jual.
Gambar 4.3. Nilai RCT dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
Sumber : Data diolah
Tabel 4.4. Nilai RCT dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
No Cabang perusahaan
Rata – rata RCT 1
Pondok Kacang 0.04
2 Keragilan
0.06 3
Solear 0.03
4 Legok
0.06 5
Balaraja 0.06
6 Bhayangkara
0.03 Sumber: Data diolah
0.01 0.02
0.03 0.04
0.05 0.06
0.07
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6 Series 1
Colum n1 Colum n2
62 Berdasarkan Tabel 4.4 Rasio perputaran kas tertinggi dimiliki oleh
cabang perusahaan Keragilan, Legok dan Balaraja dengan nilai sebesar 0.06 sedangkan nilai terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Solear dan
Bhayangkara dengan nilai sebesar 0.3. Semakin tinggi rasio perputaran kas suatu perusahaan berarti menunjukkan semakin cepat kembalinya kas
masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas akan dapat dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional sehingga tidak
mengganggu kondisi keuangan perusahaan.
Gambar 4.4. Nilai ITR dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
Sumber : Data diolah
0.00 10,000.00
20,000.00 30,000.00
40,000.00 50,000.00
60,000.00 70,000.00
80,000.00 90,000.00
100,000.00
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6 Series 1
Colum n2 Colum n1
63
Tabel 4.5. Nilai ITR dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
No Cabang perusahaan
Rata – rata ITR 1
Pondok Kacang 23.288,6
2 Keragilan
50.139,5 3
Solear 67.845,9
4 Legok
87.201,2 5
Balaraja 24.983,9
6 Bhayangkara
24.794,8 Sumber: Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 nilai perputaran persediaan tertinggi dimiliki oleh cabang perusahaan Legok sebesar 87.201,2 sedangkan nilai terendah
dimiliki oleh cabang perusahaan Pondok kacang sebesar 23.288,6. Perputaran persediaan merupakan salah satu dari rasio aktivitas.
Perusahaan yang nilai perputaran persediaannya semakin tinggi itu berarti semakin efisien, tetapi perputaran yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk
itu perlu ditentukan keseimbangan Sartono, 2010: 120.
64
Gambar 4.5. Nilai SIZE dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
Sumber : Data diolah
Tabel 4.6. Nilai SIZE dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
No Cabang perusahaan
Rata – rata SIZE 1
Pondok Kacang 916.53
2 Keragilan
961.09 3
Solear 918.75
4 Legok
925.07 5
Balaraja 922.12
6 Bhayangkara
927.55 Sumber: Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.6 nilai dari Ukuran Perusahaan nilai paling tinggi terdapat pada cabang perusahaan Keragilan sebesar 961.09 sedangkan nilai
terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Pondok kacang sebesar 916.53. semakin tinggi ukuran suatu perusahaan menunjukkan bahwa tingkat
pengawasan dari kegiatan usahanya semakin tinggi.
890 900
910 920
930 940
950 960
970
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6 Series 1
Colum n1 Colum n2
65
Gambar 4.6. Nilai TATO dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
Sumber : Data diolah
Tabel 4.7. Nilai TATO dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
No Cabang perusahaan
Rata – rata TATO 1
Pondok Kacang 0.107
2 Keragilan
1.554 3
Solear 0.139
4 Legok
0.117 5
Balaraja 0.144
6 Bhayangkara
0.096 Sumber: Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai dari perhitungan perputaran aktiva paling tinggi nilainya dimiliki oleh cabang perusahaan
Keragilan sebesar 1.554 sedangkan perputaran aktiva terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Bhayangkara sebesar 0.096. Semakin besar rasio
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
1.8
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 cabang 4 Cabang 5 Cabang 6 Series 1
Colum n1 Colum n2
66 ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan
meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.
B. Analisis dan Pembahasan