50 umumnya berupa bukti catatan ataupun laporan historis yang dipublikasikan
atau tidak dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang berasal dari laporan keuangan selama periode 2012-2015. Dimana data tersebut berasal dari pihak perusahaan yang diambil peneliti sebagai sampel.
Dimana data sekunder ini didapat oleh peneliti melalui pihak perusahaan.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik, uji hipotesis dan koefisien determinasi.
1. Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model dalam penelitian ini. Pengujian ini juga bertujuan untuk memastikan
bahwa dalam
model regresi
tidak terdapat
mutikolinearitas, heterokedastisitas, autokorelasi, serta untuk memastikan bahwa data yang
dihasilkan berdistribusi normal Ghozali, 2011.
51
a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam regresi
variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2011. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai
distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam uji normalitas data peneliti menggunakan diagaram
distribusi normal. Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak
menolak Ho berdasarkan P- value adalah sebagai berikut: Jika P-Value
0,05 H0 diterima Jika P- value 0,05 H0 ditolak
b.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen Ghozali, 2011: 105 Untuk mendeteksi ad atau tidaknya multikolinearitas di dalam
model regresi dapat dilakukan dengan cara menganalisis matrik korelasi variabel – variabel independen, jika antar variabel independen
ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,95, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas Ghozali, 2011
52
c.
Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamantan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika beda maka disebut heterokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heterokedastisitas Ghozali, 2011. Uji Heterokedastisitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Glejser. Pada Uji Glejser untuk menguji Heterokedastisitas langkanya yaitu dengan
menggunakan nilai absolut residual diregresi dengan variabel independen X, untuk mendapatkan nilai absolut residualnya
Widarjono, 2009: 139.
d.
Uji Autokorelasi Autokorelasi dikenalkan oleh Maurince G. Kendali dan William
R. Buckland. Uji ini merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana nilai variabel dependen tidak berkorelasi dengan nilai variabel
dependen itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk menguji autokorelasi menggunakan uji Durbin –
watson DW. Uji ini menghasilkan DW hitung d dari nilai DW tabel dl dan dv.
53 Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu time series atau ruang cross section.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Widarjono 2009 adalah:
Tabel 3.2. Uji Statistik Durbin Watson d
Nilai statistik d Hasil
0 d du Menolak Hipotesis nol; ada autokorelasi
positif dl
≤ d ≤ du Daerah keragu – raguan; tidak ada
keputusan du
≤ d ≤ 4-du Menerima
Hipotesis nol;
tidak ada
autokorelasi positifnegatif 4 – du
≤ d ≤ 4 - du Daerah keragu – raguan; tidak ada keputusan
4 – dl ≤ d ≤ 4
Menolak Hipotesis nol; ada autokorelasi negatif
2. Pengujian Hipotesis