Indikator Kerentanan Keluarga Petani dan Nelayan untuk Pengurangan Risiko Bencana di Sektor Pertanian
psikologi dalam kondisi yang penuh stres Achir Yani 1997. Menurut Safarino 2002, kop[ing adalah usaha untuk menetralisasi atau
mengurangi stres yaang terjadi. Dalam pandangan Haber dan Runyon 1984, koping adalah bentuk perilaku dan pikiran negatif dan positif
yang dapat mengurangi kondisi yang membebani individu agar tidak menimbulkan stres.
2.6.1. Strategi ekonomi Dalam konteks bertahan hidup dalam tekanan ekonomi, strategi koping
didefinisikan sebagai proses yang digunakan individu atau keluarga dengan menggunakan sumberdaya materi ataupun nonmateri yang
dimiliki untukmemenuhi kebutuhan materi individu atau keluarga tersebut Voydanoff dalam Puspitawati 1998. Strategi koping yang
dilakukan dalam menghadapi maslaah ekonomi meliputi usaha untuk menambah pendapatan dan usaha penghematan. Kedua strategi ini
berbeda dalam pelaksanaannya. Usaha penambahan pendapatan adalah strategi untuk meningkatkan
ketersediaan sumberdaya ekonomi dalam keluarga, Dercon 2002 juga menyebutkan strategi koping melibatkan usaha untuk mencari
penghasilan tambahan ketika kesulitan terjadi. Sementara itu, strategi penghematan merupakan strategi untuk mengurangi pengeluaran yang
tidak perlu tanpa meningkattkan status ekonomi keluarga Puspitawati 1998
Keluarga yang memiliki pendapatan lebih rendah cenderung untuk mencari pekerjaan tambahan dan pengurangi pengeluaran untuk
menyesuaikan dengan situasi ekonomi mereka, hal ini dilakukan sebagai penyesuaian untuk mengurangi masalah ekonomi mereka
Coner dan Elder 1994. Hasil penelitian Puspitawati 1998 menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan berhubungan erat dengan
strategi penghematan dibandingkan dengan menambah pendapatan. Sunarti dan Khomsan 2006 mengatakan strategi koping di keluarga
petani miskin untuk memperoleh ketahanan pangan dilakukan sesuai
Indikator Kerentanan Keluarga Petani dan Nelayan untuk Pengurangan Risiko Bencana di Sektor Pertanian
tahapan tekanan ekonomi yang dihadapi. Pertama-tama mereka akan mengurangi pangan sumber protein yang harganya mahal, kemudian
mengurangi frekuensi makan dan mencari bahan pangan konvensional yang dalam situasi normal jarang dimakan. Selanjutnya anggota
keluarga yang selama ini tidak mencari nafkah anak-anak, orang tua, dan kaum perempuan mulai terjun bekerja apa saja untuk
mendapatkan upah tunai. Bila hal ini tidak memecahkan masalah, merka mulai menjual aset yang dimiliki, dan langkah terakhir adalah
sebagian anggota keluarga akan melakukan migrasi mencari nafkah ke luar daerah.
2.6.2. Strategi Sosial Dalam bidang sosial, strategi pemanfaatan jaringan sosial, merupakan