Indikator Kerentanan Keluarga Petani dan Nelayan untuk Pengurangan Risiko Bencana di Sektor Pertanian
yang berhenti melaut karena naiknya gelombang pasang sebagai korban sehingga layak mendapat bantuan. Semakin sensitifnya pengaruh
bencana seperti longsor, banjir, kekeringan, kebakaran hutan terhadap sumberdaya pertanian seperti lahan kritis, pada akhirnya akan
berdampak terhadap penyediaan pangan. Padahal pangan di masa depan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia, melainkan
juga sebagai bahan baku beragam industri terutama bio-fuel yang produknya juga dibutuhkan untuk aktivitas kehidupan manusia.
Kerangka kerja pengurangan risiko bencana di sektor pertanian diharapkan dapat menyediakan landasan teoritis dan implementatif
meminimalisasi dampak bencana di sektor pertanian terhadap penyediaan kebutuhan pokok manusia serta kesejahteraan manusia,
khususnya kesejahteraan petani. Oleh karena itu diperlukan pengukuran risiko dan analisis risiko sebagai dasar penentuan status
bencana dan rekomendasi bantuan pemerintah kepada petani dan nelayan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dipandang penting
untuk melakukan kajian PRB dii sektor pertanian yang diawali dengan perumusan indikator kerentanan keluarga petani dan nelayan. Hasil
rumusan tersebut juga menjadi dasar pengembangan model pemberdayaan dan capacity building bagi pemangku kepentingan
pengurangan risiko bencana di daerah.
1.2. Tujuan
Penelitian
Tujuan umum penelitian strategis yang dilaksanakan selama tiga tahun adalah terintegrasinya pengurangan risiko bencana di sektor pertanian
dalam perencanaan pembangunan daerah. Adapun tujuan khusus penelitian strategis ini adalah :
1. Tujuan khusus penelitian pada tahun pertama : 1 Merumuskan indikator kerentanan keluarga family
vulnerability petani dan nelayan sebagai bagian dalam
perumusan analisis risiko bencana di sektor pertanian 2 Mengidentifikasi peta sosial dan model kelembagaan sebagai
potensi pengurangan kerentanan petani dan nelayan
Indikator Kerentanan Keluarga Petani dan Nelayan untuk Pengurangan Risiko Bencana di Sektor Pertanian
3 Mengidentifikasi kearifan lokal terkait nilai dan praktek pengurangan risiko bencana di sektor pertanian
4 Identifikasi jenis-jenis risiko dalam berbagai jenis usahatani 5 Mengidentifikasi aturan dan kelembagaan terkait rencana aksi
pengurangan risiko bencana di sektor pertanian 2. Tujuan khusus penelitian pada tahun kedua :
1 Merumuskan model pemberdayaan dalam membangun ketangguhan keluarga petani dan nelayan serta ketangguhan
masyarakat berbasis hasil identifikasi kerentanan keluarga petani dan nelayan serta peta sosial dan kelembagaan
2 Menganalisis regulasi, kebijakan, dan program di daerah penelitian yang terkait dengan PRB di sektor pertanian
3 merumuskan model capacity building bagi para pemangku kepentingan PRB di sektor pertanian
4 Implementasi pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan capacity building
pengurangan risiko bencana di sektor pertanian
3. Tujuan khusus penelitian pada tahun ketiga : 1 Penyusunan landasan teoritis dan kerangka kerja pengurangan
risiko bencana di sektor pertanian dalam arti luas berbasis hasil analisis vulnerability stakeholder pembangunan pertanian
2 Rekomendasi integrasi kerangka kerja pengurangan risiko bencana dalam pembangunan pertanian
3 Merumuskan kebutuhan jejaring dan kerjasama antar instansi terkait pengurangan risiko bencana di sektor pertanian
1.3. Manfaat Penelitian