3. Hifa yang menyerang masuk ke dalam individu sel jaringan korteks dan
endodermis. 4.
Adanya struktur khusus berbentuk oval yang disebut vesikula dan sistem percabangan hifa yang disebut arbuskula.
2.2.3. Peranan Fungi Mikoriza Arbuskula FMA
Peranan Fungi Mikoriza Arbuskula FMA sebagai agen pengendali hayati sudah banyak dibuktikan, namun bagaimana mekanismenya belum diketahui
dengan baik. Dalam upaya memahami mekanisme pengendalian hayati patogen tular tanah oleh FMA, pengetahuan tentang keragaman genetik FMA dari sisi
agen pengendali hayati sangat penting Sukarno dan Setiadi 2001.
2.3 Bakteri
Dalam tanah, bakteri akan dijumpai dalam bentuk koloni di sekitar atau sekeliling butir tanah yang mengandung bahan makanan. Selama bahan makanan
masih tersedia, koloni bakteri akan terus dijumpai di tempat itu. Dengan demikian akan selalu terjadi fluktuasi yang hebat disebabkan oleh perkembangan yang pesat
dan kematian karena kekurangan atau kelebihan bahan makanan Setiadi 1989. Menurut Agrios 1996 bakteri adalah mikroorganisme sederhana, yang mana
biasanya terdiri atas sel prokariot tunggal. Meskipun bakteri berukuran kecil dimana panjangnya kurang lebih beberapa mikrometer, tetapi mereka menonjol di
dalam tanah karena jumlahnya besar. Dalam tanah bakteri merupakan kelompok mikroflora dominan dengan
massa sel melebihi setengah dari biomassa mikroba tanah. Umumnya jumlah bakteri melimpah pada permukaan tanah dan semakin berkurang kearah semakin
dalam dari permukaan tanah sejalan dengan semakin berkurangnya bahan organik yang terkandung dalam tanah Ma’sum et al. 2003.
2.3.1 Bakteri Penambat N
Persediaan atau kandungan nitrogen di udara yaitu sekitar 76,5, sementara supplai nitrogen di dalam tanah terbatas yang umumnya bertingkatan
dari sekitar 0,1 ke 0,2 dan lebih tinggi pada keadaan-keadaan yang eksepsional. Batasan penambat nitrogen dalam tanah yaitu bahwa penambat
nitrogen ialah proses pertukaran nitrogen udara menjadi nitrogen dalam tanah oleh jasad renik tanah yang simbiotik dan non simbiotik. Kapasitas bakteria non
simbiotik mengikat nitrogen atmosferik dan sejumlah nitrogen tertentu sebagaian besar adalah tergantung pada tanah dan konsentrasi tersedianya energi Sutedjo et
al . 1991.
2.4 Rizosfir
Rhizophere
Rizosfir merupakan zona tanah yang dipengaruhi akar dan dapat mempunyai populasi organisme berlipat ganda lebih banyak dibandingkan dengan
tanah yang tidak terpengaruh akar Vancura et al. 2000. Menurut Rao 1994 istilah rizosfir diperkenalkan pada tahun 1904 oleh
Hiltner, seorang ilmuan Jerman untuk menunjukkan bagian tanah yang lebih dipengaruhi oleh perakaran tanaman. Rizosfir dicirikan oleh lebih banyaknya
kegiatan mikrobiologis dibandingkan kegiatan di dalam tanah yang jauh dari perakaran tanaman.
Kehidupan bersama antara mikrobia dan tanaman berlangsung di rizosfir tanaman, karena di daerah inilah tersedia sejumlah senyawa yang diperlukan oleh
mikrobia untuk kehidupan dan aktivitasnya. Eksudat akar mengandung variasi asam amino dan vitamin sebagai nutrisi bagi mikroba dan faktor tumbuh Tate
2000.
2.5 Rhizoplane