Rhizoplane PGPR Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan

nitrogen ialah proses pertukaran nitrogen udara menjadi nitrogen dalam tanah oleh jasad renik tanah yang simbiotik dan non simbiotik. Kapasitas bakteria non simbiotik mengikat nitrogen atmosferik dan sejumlah nitrogen tertentu sebagaian besar adalah tergantung pada tanah dan konsentrasi tersedianya energi Sutedjo et al . 1991.

2.4 Rizosfir

Rhizophere Rizosfir merupakan zona tanah yang dipengaruhi akar dan dapat mempunyai populasi organisme berlipat ganda lebih banyak dibandingkan dengan tanah yang tidak terpengaruh akar Vancura et al. 2000. Menurut Rao 1994 istilah rizosfir diperkenalkan pada tahun 1904 oleh Hiltner, seorang ilmuan Jerman untuk menunjukkan bagian tanah yang lebih dipengaruhi oleh perakaran tanaman. Rizosfir dicirikan oleh lebih banyaknya kegiatan mikrobiologis dibandingkan kegiatan di dalam tanah yang jauh dari perakaran tanaman. Kehidupan bersama antara mikrobia dan tanaman berlangsung di rizosfir tanaman, karena di daerah inilah tersedia sejumlah senyawa yang diperlukan oleh mikrobia untuk kehidupan dan aktivitasnya. Eksudat akar mengandung variasi asam amino dan vitamin sebagai nutrisi bagi mikroba dan faktor tumbuh Tate 2000.

2.5 Rhizoplane

Rhizoplane merupakan permukaan akar dalam tanah. Rhizoplane adalah tempat dimana air dan nutrisi diserap dan tempat dilepaskannya bahan-bahan eksudat. Seperti halnya rizosfir, rhizoplane dapat pula mempengaruhi lingkungan dalam tanah Anonim 2004.

2.6 PGPR

Plant Growth Promoting Rhizobacteria PGPR dapat diartikan sebagai keanekaragaman bakteri yang sangat besar pada tanah dimana keberadaan bakteri-bakteri ini dapat menstimulasi pertumbuhan tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut Werner 2003. PGPR merupakan bakteri non simbiotik tanah yang secara alami terdapat di dalam tanah yang memiliki kemampuan untuk mengkolonisasi akar dan meningkatkan pertumbuhan tanaman ketika diberikan pada benih atau akar Kloepper dan Schroth 1978. Mekanisme langsung dari PGPR memberikan fungsi meliputi penyediaan P dan Fe tersedia untuk tanaman, terjadinya penambat nitrogen yang digunakan oleh tanaman, produksi hormon tanaman seperti auksin, sitokinin, dan geberelin dan menurunkan tingkat etilen pada tanaman Glick 1995; Lucy et al. 2004. Fungsi PGPR secara tidak langsung terhadap pertubuhan tanaman meliputi pertahanan tanaman terhadap satu atau lebih organisme phytopathogenik, memproduksi antibiotik, siderophores dan berbagai enzim. PGPR juga diketahui dapat mengurangi keracunan terhadap logam berat pada tanaman Burd et al. 2000.

2.7 Interaksi Dalam Rizosfir

Di dalam rizosfir terjadi berbagai interaksi sinergisme maupun antagonisme. Salah satu interaksi di dalam rizosfir yang mendapat perhatian adalah interaksi antara FMA simbiosis obligat dengan bakteri yang hidup bebas di rizosfir Rizobakteri. Dalam rangka pemanfaatan mikroorganisme untuk membentuk peningkatan pertumbuhan tanaman, banyak dilakukan inokulasi ganda antara dua kelompok organisme, seperti mikoriza dan bakteri penambat N, bakteri pelarut P dan bakteri penghasil faktor tumbuh Pujiyanto 2001. Salah satu rizobakteri yang berperan dalam menciptakan kesuburan tanah adalah prokaryot penambat nitrogen yang hidup bebas diazotrophs tersebar dimana-mana di dalam tanah dan mempunyai keanekaragaman filogenetik dan fisiologi yang tinggi. Dalam ekosistem alami, penambat nitrogen secara biologi merupakan sumber N yang paling penting. Sumbangan bakteri penambat N yang hidup bebas di daerah perakaran tanaman terhadap input N berkisar 0-60 kg per ha tiap tahun. Kemampuan diazotrophs yang hidup bebas untuk menambat N tergantung pada sejumlah kondisi yang sangat bervariasi untuk setiap organism seperti suplai energi, kadang oksigen, kadar NH 4 + Burgman et al. 2004

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2008 - Mei 2009, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Kaca Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan untuk kegiatan di Laboratorium adalah neraca analitik, cawan Petri, Erlenmeyer, gelas ukur, sendok pengaduk, pipet, jarum ose, Laminar Air Flow Cabinet , bunsen, hot plate, autoclave, Centrifuges, mesin shaker, alumunium foil, plastic wrap, tissue, gunting, kertas label, oven, mikroskop binokuler, plastik, tabung film, preparat slide, jarum, alat hitung. Sedangkan peralatan untuk produksi di rumah kaca adalah pot plastik, bak kecambah, alat penyiram, kamera, mistar, caliper, dan alat tulis. Bahan yang digunakan pada saat pengecambahan benih adalah media kecambah tanah, ziolit, sekam, benih jelutung. Untuk perlakuan digunakan inokulum fungi mikoriza Glomus sp. G1. dan Gigaspora sp. G2, 13 isolat bakteri CK32, FL.13.2.1, JW1, JW6, JW9, JW13, JW14, CK26, CK4, JW3a, SB, NT, CR.R1, batu zeolit. Isolat bakteri dan inokulum fungi mikoriza didapat dari koleksi bakteri dan mikoriza di Puslitbang Bogor. Jenis bakteri dapat dilihat pada Tabel 1. Untuk perbanyakan bakteri, bahan yang dibutuhkan adalah Nutrient Broth tanpa agar 10, NaCl 0,7, dan air steril. Untuk bahan yang digunakan dalam pewarnaan dan pengamatan infeksi akar yaitu aquades, KOH 2,5, HCl 2, Tryphan blue, glycerin dan cat kuku.

3.3 Metode Pelaksanaan Penelitian