menjadi 12,49. Kemiskinan berpengaruh pada prosentase anak yang mengalami putus sekolah. Jumlah anak Sekolah Menengah Umum SMU yang tidak
melanjutkan pendidikan mengalami peningkatan. Untuk kelompok miskin meningkat dari 25 1997 menjadi 64,2 2000 sedang pada kelompok mampu
meningkat dari 19,2 1997 menjadi 22,4 2000. Tingkat morbiditaskeluhan sakit bayi serta status gizi balita jauh lebih buruk dibandingkan dengan tingkat
nasional meskipun perubahan tersebut tidak signifikan. Penelitian menunjukkan 68,97 anak yang mengalami gangguan kesehatan berasal dari rumah tangga
yang pendapatan perkapitanya rendah.
E. Kerangka Teoritis
Dalam penelitian ini, akan dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan keluarga yaitu dengan faktor sosial, ekonomi, dan
demografi yang akan dianalisis menggunakan model regresi linier dengan dummy variabel, analisis terhadap kemungkinan pendapatan keluarga diatas garis
kemiskinan dan dibawah garis kemiskinan dipengaruhi faktor ekonomi, sosial, dan demografi dengan menggunakan analisis logit model selain itu juga analisis
terhadap perbedaan karakteristik kemiskinan keluarga di pedesaan dan perkotaan yang akan dianalisis menggunakan uji beda dua mean. Disamping itu juga akan
digunakan analisis ekonometri untuk menguji asumsi klasik serta beberapa uji statistik. Variabel-variabel yang digunakan adalah pendapatan keluarga sebagai
dependen variabel, sedangkan variabel independennya meliputi faktor sosial yang terdiri dari jenjang pendidikan yang ditamatkan responden, jam kerja responden,
pelayanan kesehatan yang diterima responden pada saat sakit, serta kursus yang
pernah diikuti oleh responden; faktor ekonomi yang terdiri dari mata pencaharian responden serta pekerjaan sampingan responden; dan faktor demografi yang
terdiri dari usia responden, status perkawinan responden, jumlah anak responden dan usia responden saat pertama kali menikah. Selanjutnya dihitung pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen dengan model tersebut. Secara ringkas diskemakan sebagai berikut:
Gambar II.3. Kerangka Pemikiran Penelitian PENDAPATAN
KELUARGA SOSIAL
EKONOMI DEMOGRAFI
a. SEKOLAH b. JAM KERJA
c. PELAYANAN
KESEHATAN d. KURSUSPELATI
HAN a. PEKERJAAN
TETAP b. PEKERJAAN
SAMPINGAN a. UMUR
b. STATUS c. ANAK
d. USIA KAWIN
PERTAMA
Pedesaan Dibawah Rp.
125.259,00 perkapita
perbulan Diatas Rp.
125.259,00 perkapita
perbulan
Perkotaan
F. Hipotesis
1. Diduga faktor sosial, ekonomi, dan demografi berpengaruh positif terhadap pendapatan keluarga.
2. Diduga probabilitas keluarga dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, dan demografi.
3. Diduga ada perbedaan karakteristik kemiskinan di perkotaan dan di pedesaan.
4. Diduga terjadi ketimpangan distribusi pendapatan di Kabupaten Klaten.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitan
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian survey dimana di dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan keluarga dilihat dari faktor sosial, ekonomi dan demografi. Selain itu juga mendiskripsikan adanya perbedaan karakteristik
kemiskinan di perkotaan dan pedesaan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Klaten. Kabupaten Klaten mempunyai
26 kecamatan yang dibagi menjadi dua yaitu kecamatan yang letaknya berjauhan dari pusat kota dan kecamatan yang letaknya berdekatan dengan pusat kota. Untuk
kecamatan yang letaknya jauh dari pusat kota ada 23 kecamatan sedang yang dekat dengan pusat kota ada 3 kecamatan. Pada pengelompokan tersebut
kemudian dicari kecamatan yang mempunyai jumlah keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I terbanyak. Mengacu pada tabel 3.1, jumlah keluarga pra
sejahtera dan sejahtera I yang terbanyak dapat diketahui.