Garis kemiskinan Kemiskinan 1. Kemiskinan

Satu hal yang menjadi pemikiran dari UNDP1998:73, bahwa kemiskinan itu sebenarnya diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Keluarga yang hidup dalam kemiskinan akan cenderung mewariskan hal tersebut kepada generasi mereka yang selanjutnya. Hal inilah yang mengakibatkan kemiskinan sulit untuk dihilangkan.

4. Garis kemiskinan

Garis kemiskinan merupakan suatu batasan maksimal dimana seseorang bisa dikategorikan miskin atau tidak. Beberapa pendapat mengenai besarnya garis kemiskinan terus berkembang. a. Badan Pusat Statistik BPS tahun 1984 Nilai ambang batas dalam rupiah yang dihitung berdasarkan komponen kecukupan makanan atau bundel konsumsi yang setara dengan energi sebanyak 2.100 kkalori per orang per hari. b. Sayogyo tahun 1971 Batas garis kemiskinan sebagai tingkat konsumsi perkapita setahun yang sama dengan beras. Sayogya telah menghitung bahwa seseorang dikelompokkan kedalam: 1 Miskin apabila tingkat pendapatannya lebih kecil dari 320 kg nilai tukar beras per kapita per tahun untuk pedesaan dan 480 kg untuk perkotaan. 2 Miskin sekali bila seseorang mempunyai pengeluaran 240 kg nilai tukar beras per kapita per tahun untuk pedesaan dan 360 kg beras untuk perkotaan. 3 Melarat dengan pengeluaran sebesar 180 kg beras nilai tukar beras per kapita per tahun untuk pedasaan dan 270 kg beras untuk perkotaan. c. Kemal et al tahun 1994 Dengan mengacu kepada pengukuran kemiskinan konsep UNESCO yang meliputi pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan rekreasi sebagai indikator yang menghasilkan batas garis kemiskinan untuk daerah pedesaan yang ekuivalen dengan 1,1 gram emas 24 karat per kapita per tahun atau 1,1 logam mulia per kapita per tahun sedangkan untuk daerah perkotaan sebesar 1,2 gram logam mulia per kapita per tahun atau 1,2 gram emas 24 karat per kapita per tahun. d. Hendra Esmara tahun 19691970 Garis kemiskinan yang ditetapkan oleh Hendra Esmara seperti dikutip oleh Sajogyo 1996 hanya memakai ukuran “dibawah rata-rata” yaitu angka: 1 Konsumsi beras kg per orang 2 Konsumsi sembilan bahan pokok 3 Pengeluaran rumah tangga Rp per orang 4 Konsumsi kalori dan protein per orang per hari secara terpisah dengan membedakan nilai rata-rata menurut Jawa dan lain daerah dan desa atau kota. Dibawah rata-rata itulah yang disebut miskin, tetapi masih ada alternatif lain yang lebih tepat yaitu dibawah 50 median. e. World Bank tahun 1984 Garis kemiskinan yaitu 1 per orang setiap hari, dipakai sebagai definisi dari kemiskinan yang ekstrim di negara berpendapatan rendah. Sedang untuk negara maju garis kemiskinan adalah 2 per orang per harinya. Garis kemiskinan ini diambil berdasarkan nilai konsumsi masyarakat yang dikonversikan dengan nilai tukar internasional pada tahun 1985. f. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN tahun 1994 Mengelompokkan keluarga miskin menjadi dua yaitu: 1 Miskin sekali karena alasan ekonomi bila anggota keluarga tidak dapat makan 2 kali sehari atau lebih, tidak mempunyai pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan seperti di rumah, bekerjasekolah, dan bepergian. 2 Miskin karena alasan ekonomi bila tidak dapat makan dagingtelurikan paling tidak sekali dalam seminggu, tidak bisa membeli pakaian baru dalam kurun waktu satu tahun, serta luas lantai untuk setiap penghuni kurang dari 8 meter persegi. Selain garis kemiskinan yang telah dijabarkan diatas, masih banyak pendapat lain tentang garis kemiskinan yang diungkapkan oleh para ahli. Untuk selengkapnya tertera dalam tabel 2.1 Tabel 2.1 Kriteria dan Garis Kemiskinan Garis Kemiskinan Penelitian Kriteria Kota Desa Kota + Desa Esmara 19691970 Konsumsi beras per kapita per tahun Kg - - 125 Sayogya 1971 Tingkat pengeluaran ekuivalen beras per orang per tahun Kg - Miskin M - Miskin Sekali MS - Paling Miskin PM 480 360 270 320 240 180 Ginneken 1969 Kebutuhan gizi minimum per orang per hari - Kalori - Protein gram - - - - 2000 50 Anne Booth 19691970 Kebutuhan gizi minimum per orang per hari: - Kalori - Protein gram - - - - 2000 40 Gupta 1973 Kebutuhan gizi minimum per orang per tahun - - 24000 Hasan 1975 Pendapatan minimum per kapita per tahun US 125 95 BPS 1984 1. Konsumsi kalori per kapita per hari 2. Pengeluaran per kapita per bulan Rp - 13731 - 7746 2100 - Sayogya 1984 Pengeluaran per kapita per bulan Rp 8240 6585 - Bank Dunia 1984 Pengeluaran per kapita per bulan Rp 6719 4479 - Garis Kemiskinan Internasional 1. Interim Report 1976 2. Ahluwalia 1975 Pendapatan per kapita per tahun: - Nilai US 1970 - US Paritas daya Beli Tingkat pendapatan per kapita per tahun US - - - - - - 75 200 50 75 Sumber: Widodo,1990:126-127

5. Berbagai jenis kemiskinan