Jumlah Stomata Berat Basah Akar dan Pucuk Berat Basah Total Berat Kering Akar dan Pucuk

titik tumbuh pucuk semai, pangkal batang setiap tanaman ditandai dengan spidol warna hitam untuk memudahkan pengukuran tinggi tanaman.

3.3.5.2 Diameter semai

Pengukuran diameter semai dilakukan dengan menggunakan kaliper, diukur pada ketinggian ± 3 cm diatas pangkal batang, untuk memudahkan pengukuran, setiap batang tanaman ditandai dengan spidol warna putih. Pengukuran dilakukan setiap 2 minggu sekali mulai dari setelah penyapihan hingga tanaman berumur 8 minggu setelah penyapihan. 3.3.5.3 Jumlah daun semai Pengukuran jumlah daun dilakukan setiap dua minggu sekali dengan cara menghitung jumlah daun pada semai secara manual. Pengukuran dilakukan segera setelah penyapihan hingga tanaman berumur 8 minggu setelah penyapihan.

3.3.5.4 Pengukuran pH air

1. Pengukuran dengan kertas lakmus Pengukuran pH air dilakukan setiap 2 minggu sekali, pada saat sebelum dan sesudah dilakukan penambahan air genangan. Pengukuran pH dilakukan dengan menggunan kertas lakmus 7–14. Pengukuran dilakukan dengan cara mencelupkan kertas lakmus ke dalam bak penggenangan selama 15 menit, kemudian diangkat dan dikering anginkan kemudian mencocokan perubahan warna kertas lakmus tersebut dengan standart warna yang tersedia. 2. Pengukuran dengan pH meter digital Sebelum pengukuran dilakukan, pH meter di kalibrasi terlebih dahulu dengan cara mencelupkan pada larutan buffer pH 4 dan pH 7. Kemudian pH meter dicelupkan pada air genangan yang diukur dengan kedalaman ± 5 cm dan secara otomatis alat akan bekerja mengukur. Pada saat pertama dicelupkan angka yang ditunjukkan oleh display masih berubah-ubah, tunggulah kira-kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital stabil.

3.3.5.5 Jumlah Stomata

Pengamatan jumlah stomata daun hanya dilakukan satu kali diakhir penelitian. Pengamatan dilakukan menggunakan kuteks yang ditempelkan di bawah permukaan daun, setelah itu dilepaskan dan melakukan pengamatan di bawah mikroskop. Pengamatan hanya dilakukan pada masing-masing tanaman tergenang dan tidak tergenang. adapun langkah – langkah mengamati jumlah stomata sebagai berikut: 1. Mengoleskan kuteks bening pada sisi bawah daun dan dibiarkan beberapa menit hingga kutek kering. 2. Menarik kuteks yang telah mengering dengan bantuan pinset secara hati- hati dan meletakkan diatas gelas obyek dan menutup kembali dengan menggunakan kaca penutup. 3. Mengamatinya dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran 10 x 40 dan kemudian dihitung jumlah stomatamm 2 luas bidang pandang mm 2 luas daun. 4. Menghitung luas bidang pandang 10 x 40 dengan meletakkan penggaris plastik berskala mm diatas meja obyek dan mengamati pada pembesaran 10 x 10. 5. Menghitung kerapatan stomata dan jumlah stomata dengan rumus sebagai berikut: Kerapatan stomata = jumlah stomata luas bidang pandang Jumlah stomata = kerapatan stomata x luas daun

3.3.5.6 Berat Basah Akar dan Pucuk

Pengukuran berat basah akar dan pucuk dilakukan setelah pengamatan selama 8 minggu selesai. Setelah dipanen, bagian tanaman yang berupa akar dan pucuk dipisahkan, kemudian masing-masing bagian ditimbang dengan timbangan Carturius.

3.3.5.7 Berat Basah Total

Pengukuran berat basah total dilakukan bersamaan setelah panen. Berat basah total diperoleh dari jumlah berat basah bagian akar dan pucuk, seperti pada rumus berikut: Berat Basah Total BBT = Berat Basah Pucuk BBP + Berat Basah akar BBA

3.3.5.8 Berat Kering Akar dan Pucuk

Pengukuran berat kering akar dan pucuk dilakukan setelah pengamatan tinggi dan diameter selama 8 minggu selesai. Setelah dipanen, bagian tanaman yang berupa akar dan pucuk dipisahkan kemudian dibungkus kertas koran untuk dioven pada suhu 100° C selama 24 jam atau sampai beratnya konstan. Setelah dioven maka dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat kering akar dan pucuk tanaman dengan menggunakan timbangan Carturius.

3.3.5.7 Pengukuran Berat Kering Total