Pengukuran Berat Kering Total Nisbah Pucuk Akar Kadar Air Tanaman Pemeriksaan Kolonisasi Akar oleh FMA

3.3.5.8 Berat Kering Akar dan Pucuk

Pengukuran berat kering akar dan pucuk dilakukan setelah pengamatan tinggi dan diameter selama 8 minggu selesai. Setelah dipanen, bagian tanaman yang berupa akar dan pucuk dipisahkan kemudian dibungkus kertas koran untuk dioven pada suhu 100° C selama 24 jam atau sampai beratnya konstan. Setelah dioven maka dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat kering akar dan pucuk tanaman dengan menggunakan timbangan Carturius.

3.3.5.7 Pengukuran Berat Kering Total

Pengukuran berat kering total BKT ini dilakukan pada akhir pengamatan bersamaan dengan pengukuran Nisbah pucuk akar NPA. Berat kering total BKT diperoleh dengan menjumlahkan secara langsung berat kering bagian pucuk dengan berat kering bagian akar, seperti pada rumus berikut: Berat Kering Total BKT = Berat Kering Pucuk BKP + Berat Kering akar BKA

3.3.5.8 Nisbah Pucuk Akar

Nisbah pucuk akar ditentukan dengan membandingkan berat kering pucuk semai dengan berat kering akar semai dalam bentuk persen , seperti pada rumus berikut: Nisbah Pucuk Akar = Berat Kering Pucuk x 100 Berat Kering Akar

3.3.5.9 Kadar Air Tanaman

Kadar air tanaman ditentukan dengan membandingkan berat basah total dengan berat kering total dalam bentuk persen , seperti pada rumus berikut : Kadar Air Tanaman = Berat Basah Total – Berat Kering Total x 100 Berat Basah Total

3.3.5.10 Pemeriksaan Kolonisasi Akar oleh FMA

Pemeriksaan kolonisasi akar dilakukan dengan cara mengambil contoh akar yang muda serabut secara acak dari polybag kemudian dilakukan proses pembersihan dan pewarnaan akar. Menurut Setiadi et al. 1992, pemeriksaan kolonisasi akar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Akar diambil dari polybag, kemudian contoh akar dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan semua kotoran yang menempel dan melepaskan semua miselium eksternal fungi. 2. Bagian akar muda serabut diambil dan dimasukan ke dalam tabung film dan direndam dalam larutan KOH 10, dibiarkan sampai akar bewarna kuning bersih selama ± 2 minggu setiap hari ganti KOH. 3. Setelah akar berwarna kuning bersih kemudian larutan KOH 10 dibuang dan akar dibilas dengan air sampai bersih. 4. Akar diasamkan dengan menggunakan HCl 2, dibiarkan selama semalam sampai akar berwarna kuning jernih. 5. Larutan HCl dibuang dan diganti dengan larutan staining gliserol, asam laktat dan aquades dengan perbandingan 2:2:1 dan ditambah Tryphan blue sebanyak 0,05, kemudian dibiarkan selama semalam. 6. Larutan staining dibuang dan diganti dengan larutan destaining larutan staining tanpa Tryphan blue dan dibiarkan selama semalam. 7. Akar di potong-potong sepanjang ± 1cm, lalu disusun pada gelas obyek 1 gelas obyek untuk 10 potong akar, setiap 5 potong akar ditutup dengan cover glass, selanjutnya diamati dengan mikroskop stereo.

3.3.5.11 Pengamatan Hama dan Penyakit