Penya Pengg Pemel Rancangan Percobaan

3 d

3.3.2 Penya

Med dengan perb Gam Gam apihan dia yang digu bandingan 2 mbar 1 Penca Gambar 2 M mbar 3 Perk unakan dalam : 1 : 1. Peny ampuran ben Media pasir d kecambahan m penyapiha yapihan dilak nih dengan p dalam mika benih longk an adalah tan kukan dua ta pasir kida nah, pasir, d ahap, pertam dan kompos ma longkida d m d d i d N h 3 p p d d m l disapih ked mencapai ± dalam polyb dan memilik inokulum m dilakukan d NPK diberik hari untuk m

3.3.3 Pengg

Peng pemberian m polybag dan digenang da dari dasar b minggu sete longkida dal dalam potra 1 cm serta bag berukura ki tinggi ± 3 mikoriza dil engan cara m kan di seke mengurangi l G genangan ggenangan d mikoriza 5 n tanpa pe alam air setin bak pengge elah tanam, lam bak pen ay pada sa memiliki 2– an 15 cm x cm serta m akukan pad memberikan eliling batan laju evapotra Gambar 4 Se dilakukan se gram setia erlakuan. Bi nggi 3 cm d nangan. Bi memiliki t ggenangan d aat longkida –3 helai daun 20 cm pada emiliki daun da saat pen n mikoriza k ng longkida. anspirasi kec mai Longkid etelah longki ap polybag, ibit longkid diatas permuk ibit yang d tinggi rata-r dilakukan se a berumur n. Penyapih a saat longk n sebanyak ± yapihan tah kelubang tan Penyapihan cambah yang da siap sapih ida diberi p pemberian da yang sud kaan media digenangi kir rata ± 3–6 ecara acak. 1 minggu, an kedua di ida berumur ± 5–6 helai. hap kedua. nam. Sedang n dilakukan g disapih. h perlakuan ya NPK 5 gr dah diberi tanam setin ra-kira beru cm. Penemp 18 tingginya lakukan ke r 3 minggu Pemberian Proses ini gkan pupuk pada sore aitu dengan ram setiap perlakuan, nggi 23 cm umur ± 10 patan bibit 3 p 2 P p d p 3 d b a a 3 p

3.3.4 Pemel

Peme penyemprota 2 minggu se Pemeliharaa penyiraman, dilakukan se penyiraman

3.3.5 Pengu

Param daun, pH air basah total, akar dan ka akar longki sebagai berik

3.3.5.1 Ting

Peng pengukuran setelah peny Gambar liharaan eliharaan t an fungisida ekali untuk m an tanaman , penyempro etiap hari p adalah untu ukuran dan meter yang r genangan, j berat kering adar air tana ida. Adapun kut : ggi semai gukuran ting dilakukan s yapihan deng r 5 Bibit lon anaman lon a setiap 2 m mempertaha n longkida otan fungisid pagi dan sor uk menjaga k pengamata diukur adal jumlah stom g akar, berat aman, serta n teknis p ggi semai dil setiap 2 ming gan menggun ngkida dalam ngkida pad inggu sekali ankan tinggi pada kon da, dan pen re dengan m kelembaban b an lah tinggi ta mata, berat ba kering pucu pemeriksaa pengukuran akukan sege ggu sekali h nakan mistar m kondisi dig da kondisi i, memberik genangan d ndisi tidak nyiangan sec menggunaka bibit. anaman, diam asah akar, be uk, berat ker an kolonisas dan pengam era setelah p hingga longk r mulai dari genangi tergenang kan tambahan dalam bak pe k tergenang cara rutin. P an sprayer, t meter tanam erat basah pu ing total, nis i fungi mik matan yang enyapihan, s kida berumur pangkal bat 19 dilakukan n air setiap enggenang. g meliputi Penyiraman tujuan dari man, jumlah ucuk, berat sbah pucuk koriza pada dilakukan selanjutnya r 8 minggu ang hingga titik tumbuh pucuk semai, pangkal batang setiap tanaman ditandai dengan spidol warna hitam untuk memudahkan pengukuran tinggi tanaman.

3.3.5.2 Diameter semai

Pengukuran diameter semai dilakukan dengan menggunakan kaliper, diukur pada ketinggian ± 3 cm diatas pangkal batang, untuk memudahkan pengukuran, setiap batang tanaman ditandai dengan spidol warna putih. Pengukuran dilakukan setiap 2 minggu sekali mulai dari setelah penyapihan hingga tanaman berumur 8 minggu setelah penyapihan. 3.3.5.3 Jumlah daun semai Pengukuran jumlah daun dilakukan setiap dua minggu sekali dengan cara menghitung jumlah daun pada semai secara manual. Pengukuran dilakukan segera setelah penyapihan hingga tanaman berumur 8 minggu setelah penyapihan.

3.3.5.4 Pengukuran pH air

1. Pengukuran dengan kertas lakmus Pengukuran pH air dilakukan setiap 2 minggu sekali, pada saat sebelum dan sesudah dilakukan penambahan air genangan. Pengukuran pH dilakukan dengan menggunan kertas lakmus 7–14. Pengukuran dilakukan dengan cara mencelupkan kertas lakmus ke dalam bak penggenangan selama 15 menit, kemudian diangkat dan dikering anginkan kemudian mencocokan perubahan warna kertas lakmus tersebut dengan standart warna yang tersedia. 2. Pengukuran dengan pH meter digital Sebelum pengukuran dilakukan, pH meter di kalibrasi terlebih dahulu dengan cara mencelupkan pada larutan buffer pH 4 dan pH 7. Kemudian pH meter dicelupkan pada air genangan yang diukur dengan kedalaman ± 5 cm dan secara otomatis alat akan bekerja mengukur. Pada saat pertama dicelupkan angka yang ditunjukkan oleh display masih berubah-ubah, tunggulah kira-kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital stabil.

3.3.5.5 Jumlah Stomata

Pengamatan jumlah stomata daun hanya dilakukan satu kali diakhir penelitian. Pengamatan dilakukan menggunakan kuteks yang ditempelkan di bawah permukaan daun, setelah itu dilepaskan dan melakukan pengamatan di bawah mikroskop. Pengamatan hanya dilakukan pada masing-masing tanaman tergenang dan tidak tergenang. adapun langkah – langkah mengamati jumlah stomata sebagai berikut: 1. Mengoleskan kuteks bening pada sisi bawah daun dan dibiarkan beberapa menit hingga kutek kering. 2. Menarik kuteks yang telah mengering dengan bantuan pinset secara hati- hati dan meletakkan diatas gelas obyek dan menutup kembali dengan menggunakan kaca penutup. 3. Mengamatinya dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran 10 x 40 dan kemudian dihitung jumlah stomatamm 2 luas bidang pandang mm 2 luas daun. 4. Menghitung luas bidang pandang 10 x 40 dengan meletakkan penggaris plastik berskala mm diatas meja obyek dan mengamati pada pembesaran 10 x 10. 5. Menghitung kerapatan stomata dan jumlah stomata dengan rumus sebagai berikut: Kerapatan stomata = jumlah stomata luas bidang pandang Jumlah stomata = kerapatan stomata x luas daun

3.3.5.6 Berat Basah Akar dan Pucuk

Pengukuran berat basah akar dan pucuk dilakukan setelah pengamatan selama 8 minggu selesai. Setelah dipanen, bagian tanaman yang berupa akar dan pucuk dipisahkan, kemudian masing-masing bagian ditimbang dengan timbangan Carturius.

3.3.5.7 Berat Basah Total

Pengukuran berat basah total dilakukan bersamaan setelah panen. Berat basah total diperoleh dari jumlah berat basah bagian akar dan pucuk, seperti pada rumus berikut: Berat Basah Total BBT = Berat Basah Pucuk BBP + Berat Basah akar BBA

3.3.5.8 Berat Kering Akar dan Pucuk

Pengukuran berat kering akar dan pucuk dilakukan setelah pengamatan tinggi dan diameter selama 8 minggu selesai. Setelah dipanen, bagian tanaman yang berupa akar dan pucuk dipisahkan kemudian dibungkus kertas koran untuk dioven pada suhu 100° C selama 24 jam atau sampai beratnya konstan. Setelah dioven maka dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat kering akar dan pucuk tanaman dengan menggunakan timbangan Carturius.

3.3.5.7 Pengukuran Berat Kering Total

Pengukuran berat kering total BKT ini dilakukan pada akhir pengamatan bersamaan dengan pengukuran Nisbah pucuk akar NPA. Berat kering total BKT diperoleh dengan menjumlahkan secara langsung berat kering bagian pucuk dengan berat kering bagian akar, seperti pada rumus berikut: Berat Kering Total BKT = Berat Kering Pucuk BKP + Berat Kering akar BKA

3.3.5.8 Nisbah Pucuk Akar

Nisbah pucuk akar ditentukan dengan membandingkan berat kering pucuk semai dengan berat kering akar semai dalam bentuk persen , seperti pada rumus berikut: Nisbah Pucuk Akar = Berat Kering Pucuk x 100 Berat Kering Akar

3.3.5.9 Kadar Air Tanaman

Kadar air tanaman ditentukan dengan membandingkan berat basah total dengan berat kering total dalam bentuk persen , seperti pada rumus berikut : Kadar Air Tanaman = Berat Basah Total – Berat Kering Total x 100 Berat Basah Total

3.3.5.10 Pemeriksaan Kolonisasi Akar oleh FMA

Pemeriksaan kolonisasi akar dilakukan dengan cara mengambil contoh akar yang muda serabut secara acak dari polybag kemudian dilakukan proses pembersihan dan pewarnaan akar. Menurut Setiadi et al. 1992, pemeriksaan kolonisasi akar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Akar diambil dari polybag, kemudian contoh akar dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan semua kotoran yang menempel dan melepaskan semua miselium eksternal fungi. 2. Bagian akar muda serabut diambil dan dimasukan ke dalam tabung film dan direndam dalam larutan KOH 10, dibiarkan sampai akar bewarna kuning bersih selama ± 2 minggu setiap hari ganti KOH. 3. Setelah akar berwarna kuning bersih kemudian larutan KOH 10 dibuang dan akar dibilas dengan air sampai bersih. 4. Akar diasamkan dengan menggunakan HCl 2, dibiarkan selama semalam sampai akar berwarna kuning jernih. 5. Larutan HCl dibuang dan diganti dengan larutan staining gliserol, asam laktat dan aquades dengan perbandingan 2:2:1 dan ditambah Tryphan blue sebanyak 0,05, kemudian dibiarkan selama semalam. 6. Larutan staining dibuang dan diganti dengan larutan destaining larutan staining tanpa Tryphan blue dan dibiarkan selama semalam. 7. Akar di potong-potong sepanjang ± 1cm, lalu disusun pada gelas obyek 1 gelas obyek untuk 10 potong akar, setiap 5 potong akar ditutup dengan cover glass, selanjutnya diamati dengan mikroskop stereo.

3.3.5.11 Pengamatan Hama dan Penyakit

Pengamatan hama dan penyakit dilakukan setiap hari pada setiap tanaman dalam kondisi tergenang maupun tidak tergenang. Pengamatan dilakukan dengan cara manual yaitu mengamati bibit satu persatu dengan kasat mata.

3.3.6 Rancangan Percobaan

Dalam penelitian ini dilakukan dua percobaan, percobaan pertama bibit longkida tidak digenangi, sedangkan pada percobaan kedua bibit longkida digenangi. Dalam kedua percobaan ini rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan satu peubah bebas independent variable yang disebut perlakuan. Terdapat 3 perlakuan yaitu kontrol, pemberian mikoriza dan pemberian pupuk NPK pada kondisi digenangi serta tidak digenangi. Dengan 4 kali ulangan, setiap ulangan terdapat 3 unit dengan 3 perlakuan. Kombinasi perlakuan yang diujicobakan sebagai berikut: 1. Kondisi digenangi: L1 = Longkida kontrol M1 = Longkida dengan mikoriza N1 = Longkida dengan pupuk NPK 2. Kondisi tidak digenangi: L2 = Longkida kontrol M2 = Longkida dengan mikoriza N2 = Longkida dengan pupuk NPK Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap peubah yang diamati, dilakukan analisis yang diperoleh dari pengolahan data dengan model rancangan sebagai berikut Mattjik 2006: Yij = µ + Pi + єij i = 1, 2, 3,…………,p dan j = 1, 2, 3,…………,u Dimana : Yij : Pengamatan perlakuan ke-i dan ulagan ke-j µ : Rataan Umum Pi : Pengaruh perlakukan ke-i dan Єij : Galat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j 3.3.7 Analisis Data Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan Microsoft office excel dan software SPSS 16.0. Analisis sidik ragam dengan uji F terhadap variabel yang diamati dilakukan dengan mengetahui pengaruh berbagai perlakuan yang diberikan. Dengan hipotesis sebagai berikut : Ho: Kelompok memiliki nilai rata-rata yang sama H1: Kelompok memiliki nilai rata-rata yang berbeda Untuk pengambilan keputusan dari hipotesis yang diuji adalah: Jika F hitung F tabel, maka Ho diterima Jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak Atau Jika Sig α, maka Ho diterima Jika Sig α, maka Ho ditolak Jika hasil analisis sidik ragam Uji F terdapat pengaruh yang nyata, maka dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan Uji Duncan untuk mengetahui perlakuan yang terbaik.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter, jumlah daun, berat basah akar, berat basah pucuk, berat basah total, berat kering akar, berat kering pucuk, berat kering total, nisbah pucuk akar, kadar air tanaman, jumlah stomata, pH genangan, pengamatan hama dan penyakit dalam kondisi tergenang dan tidak tergenang. Pemeriksaan kolonisasi fungi mikoriza pada akar bibit longkida dilakukan pada akhir penelitian. Rekapitulasi hasil sidik ragam komponen pertumbuhan dan produksi dapat di lihat pada Tabel 1. Tabel 1 Rekapitulasi hasil sidik ragam Parameter Tergenang Tidak Tergenang Mikoriza NPK Mikoriza NPK Pertumbuhan tinggi tn tn tn Pertumbuhan diameter tn tn tn Jumlah daun tn tn tn tn Berat basah akar tn tn tn tn Berat basah pucuk tn tn tn Berat basah total tn tn tn Berat kering akar tn tn tn Berat kering pucuk tn tn tn Berat Kering total tn tn tn Nisbah pucuk akar tn tn tn tn Kadar air tanaman tn tn tn tn Keterangan: = Berbeda nyata menurut uji F pada taraf 5 , tn= tidak nyata Hasil sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman longkida pada kondisi tergenang maupun tidak tergenang. Dapat dilihat pada Tabel 1 bahwa pada parameter pertumbuhan tinggi dan pertumbuhan diameter, yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman longkida adalah perlakuan pemberian mikoriza pada kondisi yang tergenang. Sedangkan pemberian pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman longkida. Pada kondisi tidak tergenang, perlakuan tidak mempengaruhi parameter pertumbuhan, namun mempengaruhi berat basah pucuk, berat basah total, berat kering akar, berat kering pucuk, dan berat kering total.