Penajaman Citra
Image Enhachement
Penajaman citra dilakukan agar suatu obyek pada citra akan terlihat
lebih tajam atau kontras. Hal ini memudahkan interpretasi secara
visual untuk suatu tujuan tertentu. Beberapa teknik penajaman citra
yang akan dilakukan, antara lain : 1. Penajaman kontras
2. Pembuatan warna semu 3. Pelapisan filtering
Klasifikasi penutupan lahan Pada penelitian ini, proses klasifikasi
penutupan lahan
menggunakan metode klasifikasi tidak terbimbing
dengan menggunakan kanal 5, 4 dan 2.
Teknik ini
lebih banyak
menggunakan algoritma
yang mengkaji sejumlah besar piksel dan
membaginya ke
sejumlah kelas
berdasarkan pengelompokkan nilai DN Digital Number pada citra.
Metode ini sangat bermanfaat dan efisien dalam menyajikan ruang yang
relatif homogen untuk mendapatkan lima tipe penutupan lahan, yaitu :
RTH,
lahan terbuka,
sawah, rawatambak, pemukiman dan badan
air.
3.3.2. Pengolahan suhu permukaan
Pada penelitian ini, proses pengolahan suhu permukaan menggunakan band 61 dan
62 yang kemudian di gabung menjadi band 6 dengan menggunakan software ER
MAPPER. Setelah itu langkah selanjutnya adalah mengcrop daerah Jakarta dengan
acuan vector Jakarta. Setelah itu melakukan perhitungan nilai spectral radiance dari
nilai DN dalam landsat 7 dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
L
α
= L
max
-L
min
Qcal
max
- Q cal
min
x Qcal - Qcal
min
+ L
min
……….………………..…...……..1 Dimana :
L
α
= Spectral radiance pada kanal ke i Wm-2 sr-
1 μm-1 QCAL = Nilai digital number kanal ke i
L
MIN
= Nilai minimum spectral radiance kanal ke i
L
MAX
= Nilai maksimum spectral radiance kanal ke i
QCAL
MIN
= Minimum pixel value QCAL
MAX
= Maksimum pixel value 255 Untuk menghitung nilai suhu permukaan
pada data satelit Landsat sebelumnya harus diketahui dulu nilai suhu kecerahan dengan
persamaan sebagai berikutUSGS2002: � =
2
1 �
+ 1 .........................................................…2
Dengan K
1
= 666.09 Wm
-2
sr
-1
µm
-1
dan K
2
= 1282.71 K untuk landsat ETM sedangkan untuk landsat TM, K
1
= 607,76 Wm
-2
sr
-1
µm
-1
dan K
2
= 1260.56 K. Sedangkan persamaan adalah sebagai berikut :
� � � =
� +
�� �
� ………………………………………….3
Dimana : Ts = Suhu permukaan yang terkoreksi K
λ = Panjang gelombang dari radiasi yang di pancarkan sebesar 11.5 µm Markham
dan Barker 1985 dalam Prawanto 2010
α = hcK 1.438 x 10
-2
mK h
= Konstanta Planck’s 6.26 x 10
-3
c = Kecepatan cahaya 2.998 x 10
8
m.scc
-1
K = Konstanta Stefan Boltzman 1.38 x 10
-23
JK
-1
ε = Emisivitas Obyek Dalam perhitungan ini menggunakan
nilai emisivitas ε yang berbeda pada tiap-
tiap lahannya tergantung dengan jenis penutupan lahannya dalam penelitiap ini
terdapat 6 jenis penutupan lahan yaitu : tambakrawa, badan air, lahan terbuka, RTH,
sawah dan pemukimanurban.
Tabel 1 emisivitas penutup lahan Penutup lahan
emisivitas Water
0.98 Sand
0.94 Green grass
0.97 Granite
0.89 sumber : www.engineeringtoolbox.com
Nilai emisivitas untuk lahan non vegetasi yaitu sekitar 0.96 dan untuk lahan vegetasi
sekitar 0.97. Sedangkan nilai emisivitas untuk air sekitar 0.98 Artis dan Carnahan
1982 dalam Prawanto 2010.
Gambar 5 Diagram alir penelitian DATA SATELIT
LANDSAT ETM
+
Pemulihan citra Cropping wilayah kajian daerah vektor
Jakarta
Band 5,4,2
Spectral Radiance Lα
Tutupan Lahan
Persentasi ∆RT ruang terbuka
Distribusi Ruang Terbuka
∆Ts perbandingan suhu permukaan
Suhu Permukaan Spectral Radiance
Lα Band 6
Penajaman citra
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN