4.6 Keadaan Hutan
Penutupan lahan areal kerja IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri berdasarkan hasil penafsiran Citra Landsat LS-7 ETM+US Department of the
Interior, US Geological Survey band 542, Mozaik Path 102 Row 62, liputan tanggal 19 November 2005 dan Path 103 Row 62 Liputan tanggal 8 Juli 2006.
disajikan pada tabel berikut: Tabel 4 Penutupan vegetasi pada fungsi hutan IUPHHK PT. Mamberamo
Alasmandiri
No Penutupan Lahan
Fungsi Hutan Ha BZ
Jumlah Persen
HPT HP
HPK 1
Hutan Primer 287.203
66.966 6.176
12.230 372.575
55 2
Hutan Bekas Tebangan 105.825
40.100 30.651
1.948 178.524
26,4 3
Non Hutan 6.209
5.169 592
127 12.097
1,8 4
Hutan Rawa Primer -
1.890 10.951
- 12.841
1,9 5
Hutan Rawa
Bekas Tebangan
8.268 783
- -
9.051 1,3
6 Non Hutan Rawa
- 71
1.111 -
1.182 0,2
7 Tubuh Air Danau
- 636
- 12
648 0,1
8 Tertutup Awan
74.295 10.511
- 5.586
90.392 13,3
Jumlah 481.800
126.126 49.481
19.903 677.310
100
Sumber : Pengesahan Citra Landsat Nomor S.35VIIPusin-12006 tanggal 22 Januari 2007.
4.7 Sosial Ekonomi Masyarakat
Penduduk asli disekitar hutan S.Mamberamo – S.Gesa adalah suku Baudi Bira, Kerema, Obagui Dai, Kapso Apawer, Birara Noso, Bodo dan suku Haya.
Mata pencaharian penduduk dapat diklasifikasikan menurut keadaaan alam dimana mereka menetap. Umumnya penduduk yang tinggal di sepanjang Sungai
Mamberamo dan Danau Bira memiliki mata pencaharian sebagai pencari ikan dan jika ada kelebihan dari hasil tangkapan, dipertukarkan barter dengan bahan
makanan seperti umbi-umbian, jagung dan talas. Sedangkan masyarakat yang tinggal di pusat-pusat pemerintah Distrik dan Kabupaten yang umumnya
sebagai pendatang berprofesi sebagai pegawai negeri dan buruh harian.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Pemilihan Pohon Contoh
Pohon contoh yang diteliti sebanyak 134 pohon yang terbagi menjadi 6 kelas diameter dengan interval kelas 10 cm. Jumlah pohon mersawa sebanyak 64
pohon sedangkan pohon resak sebanyak 70 pohon. Jumlah pohon yang digunakan untuk penyusunan pada pohon mersawa sebanyak 42 pohon, untuk validasi
sebanyak 22 pohon. Sedangkan untuk resak jumlah pohon untuk penyusunan sebanyak 43 pohon, untuk validasi sebanyak 27 pohon. Pengambilan data pohon
contoh ini dilakukan secara purposive sampling pada areal petak tebangan dan areal pembuatan jalan. Pengukuran dilakukan pada pohon yang pertumbuhannya
baik dan sehat. Tabel 5 Sebaran data pohon contoh untuk penyusunan model dan uji validasi
model Kelas
Mersawa Resak
Diameter Model
Uji Validasi Model
Uji Validasi 10-19.9
5 2
9 4
20-29.9 2
2 13
7 30-39.9
7 4
9 7
40-49.9 12
6 6
5 50-59.9
10 5
5 3
60 up 6
3 1
1 Total
42 22
43 27
5.2. Penyusunan Model Regresi 5.2.1 Analisa korelasi hubungan antara diameter setinggi dada Dbh dengan
panjang Pbc pohon
Untuk menganalisis keeratan hubungan dbh dan pbc digunakan analisis korelasi, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi r dan koefisien determinasi
R². Berikut disajikan nilai koefisien korelasi r dan koefisien determinasi pada masing-masing jenis pohon dalam Tabel 6.
Tabel 6 Analisa korelasi hubungan antara dbh dan panjang
No Jenis
Persamaan R²
r
1 Mersawa
p = - 11.2 + 18.6 log D 69.8
0.838 2
Resak p = - 13.2 + 19.0 log D
62.7 0.831
Menurut Walpole 1993 besarnya nilai koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≥ +1 dimana jika r mendekati -1 atau +1, maka hubungan antara kedua peubah tersebut
kuat artinya terdapat korelasi yang tinggi antara keduanya. Berdasarkan Tabel 4 diatas nilai koefisien korelasi jenis mersawa dan resak mendekati +1. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara diameter dbh dengan panjang pohon.
K
oefisien determinasi R² menggambarkan besarnya keragaman peubah tak bebas Y yang dapat dijelaskan secara memuaskan oleh peubah bebas X
melalui persamaan regresi yang disusun. Berdasarkan Tabel 4, untuk pohon mersawa sebesar 69.8 keragaman panjang pbc dapat dijelaskan oleh
keragaman diameter dbh. 62.7 keragaman panjang pbc dapat dijelaskan oleh keragaman diameter dbh untuk jenis resak.
5.2.2 Pengujian Koefisien Korelasi dengan Uji Z
Fisher
Pengujian koefisien korelasi dilakukan melalui transformasi Z
Fisher.
Tabel 7 Hasil uji transformasi Z
Fisher
untuk setiap jenis
No Jenis
R Zρ
Zr σZr
Z hitung Z tabel
0.05
1 Mersawa
0.838 0.881
1.213 0.160
2.073 1.645
2 Resak
0.831 0.881
1.191 0.158
1.960 1.645
Berdasarkan hasil uji transformasi Z
Fisher
, diperoleh nilai Z hitung Z tabel α = 0.05. Ini berarti antara panjang dan diameter dbh memiliki keeratan yang
tinggi, sehingga pendugaan volume dapat diterangkan oleh satu peubah bebas yaitu diameter dbh. Tabel volume yang dihasilkan berdasarkan pengujian
transformasi Z
fisher
adalah tabel volume lokal tarif volume.
5.2.3 Penyusunan model persamaan regresi 5.2.3.1 Model persamaan regresi mersawa Anisoptera spp.
Model persamaan penduga volume dianalisa dengan membandingkan nilai simpangan baku, koefisien determinasi dan hasil uji keberartian persamaan regresi
F-test dari setiap model persamaan. Tabel 8 Model regresi untuk penyusunan tabel volume mersawa
No Persamaan Penduga
S R-sq
R-adj F hit
F tabel α=5
F tabel α=1
1 V = - 0.314 + 0.00116 Dbh
2
0.766 88.8
88.5 316.08
4.08 7.30
2 V= 0.105 - 0.0196 dbh + 0.00135 Dbh
2
0.769 89.0
88.4 157.28
3.23 5.18
3 V= 0.0001998 Dbh
2.40
0.084 97.9
97.8 1821.67
4.08 7.30
4 V= 0.0001636 Dbh
2.49
10
-0.00111Dbh
0.085 97.9
97.9 894.1
3.23 5.18
Berdasarkan Tabel 8, model persamaan regresi untuk jenis mersawa memiliki nilai R² diatas 70 , dengan nilai R² terbesar dimiliki oleh persamaan
nomor 3
V= 0.0001998 Dbh
2.40
dan persamaan nomor 4
V= 0.0001636 Dbh
2.49
10
- 0.00111Dbh
sebesar 97.90 . Hal ini berarti bahwa peubah diameter dbh dapat menerangkan sebesar 97.90 dari keragaman volumenya. Nilai simpangan baku
yang terkecil dimiliki oleh persamaan nomor 3
V= 0.0001998 Dbh
2.40
sebesar 0.084 dan persamaan nomor 4
V= 0.0001636 Dbh
2.49
10
-0.00111Dbh
sebesar 0.085. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki simpangan baku s
kecil.
5.2.3.2 Model persamaan regresi resak Vatica spp.
Model persamaan regresi resak yang diperoleh akan dianalisa dari nilai simpangan baku, koefisien determinasi dan F-hit sehingga diperoleh model
penduga volume yang terbaik dari semua model.
Tabel 9 Model regresi untuk penyusunan tabel volume resak
No Persamaan Penduga
S R-sq
R-adj F hit
F tabel α=5
F tabel α=1
1 V = - 0.214 + 0.00106 Dbh
2
0.256 94.8
94.7 747.80
4.073 7.280
2 V= 0.096 - 0.0197 dbh + 0.00133 Dbh
2
0.254 95.0
94.8 381.61
3.226 5.163
3 V= 0.0001387dbh
2.49
0.123 94.1
93.9 650.74