Lokasi dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Profil Singkat PT. Mamberamo Alas Mandiri Letak Geografis dan Luas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alasmandiri, Provinsi Papua. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa : pita ukur phi- band, meteran, galah sepanjang 2m, tallysheet, alat tulis, kamera digital, komputer, software Microsoft Excell 2007 dan Minitab 14. 3.3 Metode Pengambilan Data 3.3.1 Penentuan pohon contoh Kelompok jenis Dipterocarpaceae yang diteliti dalam penyusunan tabel volume ini adalah pohon mersawa Anisoptera spp. dan pohon resak Vatica spp.. Pohon yang diambil sebagai pohon contoh adalah pohon yang sehat, lurus dan tidak cacat. Pohon contoh terbagi ke dalam 6 kelas diameter dengan interval kelas 10cm.

3.3.2 Perhitungan volume pohon contoh

Rumus yang digunakan adalah Rumus Smallian sebagai berikut: V = L x dimana: V : volume seksi m 3 L : panjang seksi m Gb : luas penampang lintang potongan bawah seksi m 2 Gu : luas penampang lintang potongan ujung seksi m 2 3.4 Analisis Data 3.4.1 Penyusunan model regresi Tahapan analisis statistika untuk membangun model regresi meliputi : 1. Mencari keeratan hubungan antara diameter setinggi dada D bh dengan panjang bebas cabang pbc. Rumus yang digunakan yaitu : r = = Dimana : r = koefisien korelasi JK X = jumlah kuadrat diameter pohon JKy = jumlah kuadrat panjang pohon JHKxy = jumlah hasil kali antara diameter pohon dengan panjang pohon Nilai koefisien korelasi r merupakan penduga tak bias dari koefisien korelasi populasi ρ . Besarnya nilai koefisien korelasi adalah antara - 1 ≤ r ≤ + 1 dimana jika nilai r mendekati – 1 atau + 1, maka hubungan antara kedua peubah itu kuat, artinya terdapat korelasi yang tinggi antara keduanya Walpole 1993. 2. Pengujian koefisien korelasi dengan uji Z- Fisher a. Menentukan hipotesis pengujian koefisien korelasi, yaitu : H : ρ = 0,7071 H 1 : ρ  0,7071 b. Menghitung nilai transformasi Z -Fisher dari nilai koefisien korelasi populasi ρ dan koefisien korelasi contoh r : Zρ = 0,5 ln{ 1 + ρ 1 – ρ } dan Zr = 0,5 ln{ 1 + r 1 – r } c. Menentukan pendekatan simpangan baku dari hasil transformasi Z -Fisher : σ Zr = 1 d. Kriterium uji dalam pengujian transformasi Z -Fisher adalah : Z -hitung = Zr – Zρ σ Zr Dimana : Z = Sebaran normal Z σ Zr = Pendekatan simpangan baku transformasi Z -Fisher e. Kaidah keputusannya adalah sebagai berikut : Jika Z -hitung ≤ Z -tabel artinya hubungan antara panjangpbc pohon dengan diameter dbh pohon kurang erat dalam batas yang telah disyaratkan tersebut diatas. Jika Z -hitung  Z -tabel artinya bahwa hubungan antara panjangpbc pohon dengan diameter dbh pohon adalah erat. 3. Penyusunan model persamaan regresi : Beberapa persamaan regresi yang akan dipergunakan adalah : a. V = a + b D bh ² Kopezky-Gehrhardt b. V= a + bD bh + cD bh ² Horenald-Krenn c. V = a D bh b Berkhout d. V = a D bh b 10 c Dbh Pengujian persamaan regresi dengan analisis keragaman ANOVA Tabel 1 Analisis keragaman pengujian regresi ANOVA Dengan kaidah keputusannya : F hitung F tabel maka tolak H F hitung ≤ F tabel maka terima H Jika H 1 yang diterima, maka regresi tersebut nyata, artinya ada keterkaitan antara peubah bebas diameter pohon dengan peubah tidak bebasnya volume pohon. Jika H yang diterima, maka regresi tersebut tidak nyata, artinya persamaan regresi tidak dapat digunakan untuk menduga volume pohon berdasarkan peubah bebasnya. Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat JK Kuadrat tengah KT F hitung F tabel Regresi k = p-1 JKR KTR=JKRk KTRKTS Sisaan n-k-1 JKS KTS=JKSn-k-1 Total n-1 JKT

3.4.2 Validasi model

1. Simpangan agregat agregative deviation Persamaan yang baik memiliki nilai simpangan agregat SA tidak lebih dari 1 Spurr 1952. Nilai SA dapat dihitung dengan rumus : SA = 2. Simpangan rata-rata mean deviation Nilai simpangan rata-rata yang baik adalah tidak lebih dari 10 Spurr 1952. Simpangan rata-rata dapat dihitung dengan rumus : SR = x 100 3. RMSE Root Mean Square Error RMSE dihitung dengan rumus : RMSE = x 100 4. Bias e Bias dapat dihitung dengan rumus : e = x 100 5. Uji Chi-square Kriterium ujinya sebagai berikut : χ² hitung = Kaidah keputusannya sebagai berikut : χ² hitung ≤ χ² tabel α,n-1 , maka terima H χ² hitung χ² tabel α,n-1 , maka tolak H Dimana : Va = Volume aktual Vt = Volume tabel

3.4.3 Pemilihan model regresi terbaik

Model persamaan regresi untuk penyusunan tabel volume pohon dikatakan baik, bilamana dipenuhi syarat sebagai berikut : 1. Dalam analisis regresi, menghasilkan nilai R 2 yang besar, simpangan baku yang kecil dan regresi yang dihasilkan nyata berdasarkan analisis keragamannya. 2. Dalam uji validasi memilki standard pengujian berikut : a. Simpangan agregasi tidak lebih dari 1 Spurr 1952 b. Simpangan rata-rata tidak lebih dari 10 Spurr 1952. c. Nilai RMSE dan Bias relatif kecil d. Apabila hasil uji beda antara nilai rata-rata yang diduga dengan tabel volume dengan nilai rata-rata nyata actual, tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata H diterima.

3.4.4 Penggabungan Persamaan Regresi

Tabel 2 Analisis kovarian Variasi Derajat Kebebasan db Jumlah Kuadrat Terkoreksi JKT Kuadrat Tengah KT F hit F tabel AK Dbak JKAKT KTAK=JKATdbak KTAKKTDK DK Dbdk JKDKT KTDK=JKDKdbdk Total Dbt JKTT Keterangan : AK = Antar kelompok, DK = Dalam kelompok Dengan kaidah keputusannya : F hitung F tabel maka terima H 1 F hitung ≤ F tabel maka terima H Jika H 1 yang diterima, faktor kelompok memberikan peranan yang nyata dan memiliki perbedaan model yang nyata sehingga penggabungan persamaan regresi tidak memenuhi syarat. Jika H yang diterima, faktor kelompok tidak memberikan peranan yang nyata dan tidak memiliki perbedaan model yang nyata sehingga persamaan regresi memenuhi syarat untuk digabungkan. BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Profil Singkat PT. Mamberamo Alas Mandiri

Ijin Pemanfaatan Hutan IUPHHK PT Mamberamo Alasmandiri didasarkan pada keputusan Menteri Kehutanan No. 1071Kpts-II1992 tanggal 19 November 1992, seluas 691.700 hektar yang kemudian diperbaharui berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 910Kpts-IV1999 tanggal 14 Oktober 1999 dengan luas 677.310. Dalam kegiatan pengelolaan hutan, PT. MAM membagi areal kerjanya menjadi 2 unit kelestarian, yaitu Unit Aja dan Unit Gesa dimana keduanya melakukan kegiatan operasional secara terpisah. Kegiatan produksi baru dimulai pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1997 dilakukan pemenuhan pasokan bahan baku industri PT Kodeco Batulicin Plywood PMA yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Perkembangan selanjutnya atas pertimbangan pengembangan pembangunan daerah serta efisiensi biaya industri maka pada tahun 1998 didirikan industri pengolahan kayu PT Kodeco Mamberamo PMDN di desa Kerenui, Distrik Waropen Timur, Kabupaten Yapen Waropen. Kapasitas izin industri adalah plywood 100.000 m 3 tahun dan sawmill 12.000 m 3 tahun. PT Mamberamo Alasmandiri sebagai pemasok utama industri baru tersebut.

4.2 Letak Geografis dan Luas

Menurut pembagian wilayah pemangkuan hutan, termasuk ke dalam Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan BKPHRanting Dinas Kehutanan Waropen Atas, Kesatuan Pemangkuan Hutan KPHCabang Dinas Kehutanan Serui dan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan MamberamoCabang Dinas Kehutanan Sarmi, Dinas Kehutanan Provinsi Papua. Tabel 3 Batas areal kerja IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri Berdasarkan status fungsi hutan, areal kerja IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri terdiri atas Hutan Produksi HPK dengan luas masing-masing : Hutan Produksi Bebas HP : ± 117.010 hektar ±17,30 Hutan Produksi Terbatas HPT : ± 513.570 hektar ±75,80 Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi : ± 46.730 hektar ± 6,90 Jumlah : ± 677. 310 hektar 4.3 Tanah dan Geologi 4.3.1 Tanah