Iklim dan Intensitas Hujan Topografi dan Kelerengan Keadaan Hutan

utara. Perkembangan struktur tersebut adalah dampak kompresi pemekaran lempeng Samudra Pasifik. Pergerakan tersebut merupakan penyebab utama poton, endapan campur aduk dan pengungkit satuan lebih muda, satuan fanglomerat.

4.4 Iklim dan Intensitas Hujan

Berdasarkan klasifikasi iklim secara umum menurut Schmidt Ferguson atau Af-Am Koppen areal IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri dengan tipe iklim A, yaitu daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropis dengan curah hujan tanpa bulan kering 60.00 mm merata sepanjang tahun. Dari data yang diperoleh dari stasiun Pencatat Curah Hujan Camp Gesa tahun 1994-2001 diperoleh nilai Q= 0 dan IH Intensitas Hujan = 17,4 mmhh, dengan curah hujan rata-rata adalah sebesar 285,6 mm perbulan dan tingkat minimum yang terjadi pada bulan November 208,8 mm perbulan maksimum pada bulan Oktober 354,1 mm perbulan. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 837KptsUm111980, termasuk dalam klasifikasi intensitas hujan 2 13,6- 20,7 mmhh atau rendah.

4.5 Topografi dan Kelerengan

Menurut peta garis bentuk areal kerja IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri skala 1 : 50.000 yang dibuat secara fotogrametris dari potret udara skala 1: 50.000 hasil pemotretan tahun 1986 dan 1987, menginformasikan bahwa hamparan areal kerja IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri bervariasi dari datar sampai bergelombang dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 100- 648 m dpl. Menggunakan kelas kelerengan sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 1990 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 837KptsUmII1980, kelas lereng di areal kerja IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri terdiri atas kelereng A 8 sampai kelas lereng E 40.

4.6 Keadaan Hutan

Penutupan lahan areal kerja IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri berdasarkan hasil penafsiran Citra Landsat LS-7 ETM+US Department of the Interior, US Geological Survey band 542, Mozaik Path 102 Row 62, liputan tanggal 19 November 2005 dan Path 103 Row 62 Liputan tanggal 8 Juli 2006. disajikan pada tabel berikut: Tabel 4 Penutupan vegetasi pada fungsi hutan IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri No Penutupan Lahan Fungsi Hutan Ha BZ Jumlah Persen HPT HP HPK 1 Hutan Primer 287.203 66.966 6.176 12.230 372.575 55 2 Hutan Bekas Tebangan 105.825 40.100 30.651 1.948 178.524 26,4 3 Non Hutan 6.209 5.169 592 127 12.097 1,8 4 Hutan Rawa Primer - 1.890 10.951 - 12.841 1,9 5 Hutan Rawa Bekas Tebangan 8.268 783 - - 9.051 1,3 6 Non Hutan Rawa - 71 1.111 - 1.182 0,2 7 Tubuh Air Danau - 636 - 12 648 0,1 8 Tertutup Awan 74.295 10.511 - 5.586 90.392 13,3 Jumlah 481.800 126.126 49.481 19.903 677.310 100 Sumber : Pengesahan Citra Landsat Nomor S.35VIIPusin-12006 tanggal 22 Januari 2007.

4.7 Sosial Ekonomi Masyarakat