Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Gambaran Umum Mersawa Anisoptera spp. dan Resak Vatica spp.

kadang sulit dan tidak praktis diukur secara langsung dilapangan. Oleh karena itu, ketersediaan alat bantu dalam inventarisasi hutan adalah sangat diperlukan, untuk mempercepat kegiatan dan memperkecil kesalahan yang terjadi dalam pengukuran. Pengertian alat bantu dalam inventarisasi hutan ini adalah alat yang digunakan untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan inventarisasi hutan selain alat-alat ukur dimensi pohon maupun dimensi tegakan, salah satunya adalah tabel volume pohon Sutarahardja 2008. Penyusunan tabel volume pohon digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan inventarisasi hutan untuk menduga volume dari suatu pohon berdiri dalam tegakan hutan yang diukur, yang pada akhirnya untuk menduga volume kayu persediaan tegakan standing stock. Tersedianya tabel volume pohon maka akan mempercepat dan memperlancar kegiatan inventarisasi hutan, terutama dalam inventarisasi tegakan hutan dengan areal yang luas.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tabel volume lokal jenis DipterocarpaceaeAnisoptera spp. dan Vatica spp. pada areal IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alasmandiri Provinsi Papua.

1.3 Manfaat Penelitian

1. Memberikan dan memudahkan informasi untuk menduga volume tentang potensi pohon kelompok jenis Dipterocarpaceae Anisoptera spp. dan Vatica spp. di PT. Mamberamo Alasmandiri, Papua. 2. Menjadi salah satu sumber pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam hal pengelolaan hutan alam khususnya kelompok jenis Dipterocarpaceae di PT. Mamberamo Alasmandiri, Papua. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Mersawa Anisoptera spp. dan Resak Vatica spp.

Pohon-pohon dari famili Dipterocarpaceae umumnya besar dan tinggi, batang lurus, silinder, dan berbanir Heyne 1987. Ciri-ciri umum famili Dipterocarpaceae adalah pohonnya berukuran kecil sampai sangat besar, kayunya mengandung damar, serta batang utamanya biasanya berbentuk silinder, jarang berlekuk, dan umumnya memiliki banir Newman et al. 1999. Dipterocarpaceae merupakan jenis pohon terpenting yang mendominasi hutan hujan tropis dataran rendah di Indonesia. Dari sekitar 500 jenis Dipterocarpaceae yang ada, hanya sekitar tujuh jenis yang telah dimanfaatkan, yaitu: Shorea, Parashorea, Dipterocarpus, Hopea, Vatica, Anisoptera, dan Dryobalanops Siran 2007. Pohon mersawa Anisoptera spp. merupakan salah satu jenis pohon yang termasuk dalam kelompok Dipterocarpaceae. Tinggi mencapai 35 m, panjang batang bebas cabang 10 – 30 m, diameter dapat mencapai 150 cm, bentuk batang lurus dan silindris, berbanir yang tingginya mencapai 3 m.Kayu teras berwarna kuning mudakuning coklat, kadang-kadang dengan noda merah kayu yang masih segar kadang-kadang berwarna merah atau coklat merah. Kayu gubal berwarna putih sampai kuning muda atau coklat muda dan mengandung damar. Tekstur agak kasar sampai kasar dan merata, arah serat lurus atau berpadu kadang-kadang spiral, permukaan kayu agak kasar. Tumbuh tidak berkelompok di hutan hujan tropis dengan tipe curah hujan A dan B. Jenis ini tumbuh pada tanah datar sampai kering, di kaki bukit, pada tanah pasir, tanah liat dan tanah berbatu-batu yang kering atau kadang-kadang tergenang air, pada tanah gambut, pada ketinggian sampai sekitar 150 m dpl. Kayu mersawa digunakan sebagai kayu bangunan ringan, plywood, papan, lantai, kayu perkapalan, tiang Anonim 2010. Resak Vatica spp. merupakan jenis pohon famili Dipterocarpaceae yang tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Tinggi mencapai 25 m, panjang batang bebas cabang 10 – 20 m, diameter dapat mencapai 60 cm, tidak berbanir. Kulit luar berwarna kelabu-putih, tidak beralur, sedikit mengelupas, mengeluarkan damar berwarna putih atau putih-kuning.Kayu teras berwarna coklat-kuning atau coklat semu-semu merah. Kayu gubal berwarna merah jambu, kuning muda atau coklat kuning muda atau coklat kuning-muda, jika masih segar berbeda jelas dengan kayu teras, tetapi hanya sedikit berbeda jika sudah kering, tebal 5-10 cm. Tekstur halus, rata, kadang-kadang kasar. Arah serat lurus atau agak berpadu. Permukaan kayu kusam sampai agak mengkilap. Tumbuh berkelompok atau tersebar dalam hutan tropos dengan tipe curah hujan A dan B, pada ketinggian sampai 350 m dpl, pada tanah berpasir atau tanah liat yang secara periodik tergenang air tawar seperti di pinggir sungai atau dapat juga tumbuh pada daratan kering. Kayu resak digunakan sebagai kayu bangunan, plywood, sirap, lantai, bantalan, kayu perkapalan, rangka pintu jendela, body kendaraan, barang bubutan Anonim 2010.

2.2 Volume Pohon