11 Dengan demikian untuk cairan yang sama kerapatannya tekanan dan gaya bekerja pada dasar
masing-masing tangki akan sama walaupun berat cairan dalam masing-masing wadah berbeda-beda. Secara sekilas hal ini tidak seperti yang diduga karena biasanya tekanan pada dasar diperkirakan
sebagai fungsi dari berat cairannya, oleh karena itu hal tersebut disebut paradox hidrostatik.
2.5 Sifat-Sifat Air
Performansi sebuah pompa dapat berubah-rubah tergantung pada karakteristik zat cair yang dialirkan. Sifat-sifat zat cair untuk menentukan spesifikasi pompa adalah berat per satuan volume,
viskositas kinematik, dan tekanan uap air Sularso dan Tahara, 1996 diacu dalam Handoko, 2005. Sifat-sifat air disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Sifat-sifat air Sularso dan Tahara, 1996 diacu dalam Handoko, 2005
Temperatur
o
C Kerapatan
kgl Viskositas
kinematik m
2
s x 10
-6
Tekanan uap jenuh kgfcm
2
5 10
30 50
70 90
100 120
140 160
180 200
220 240
260 280
300 0.9998
1.0000 0.9998
0.9957 0.9880
0.9777 0.9625
0.9581 0.9431
0.9261 0.9073
0.8869 0.8647
0.8403 0.8140
0.7840 0.7510
0.7120 1.729
1.520 1.307
0.801 0.554
0.413 0.326
0.295 0.244
0.211 0.186
0.168 0.155
0.150 0.136
0.131 0.128
0.127 0.00623
0.00889 0.01251
0.04325 0.12578
0.3178 0.7149
1.0332 2.0246
3.685 6.303
10.224 15.855
23.656 34.138
47.869 65.468
87.621 Catatan :
air di bawah 1 atm dan jenuh di atas 100
o
C 1 atm = 101.3 kPa
1kgfcm
2
= 98.1 kPa
2.6 Penelitian yang Pernah Dilakukan Hamdani, 2005
Penelitian ini merancang sebuah mesin pemanen udang dengan berbagai komponen. Komponen-komponen yang dibuat antara lain: 1 casing input yang berbentuk penampang potongan
kerucut dengan lubang input 6 inchi dan panjang 200 mm; 2 casing output yang di buat agar berbentuk mekanisme sentrifugal dengan lubang keluaran sebesar 4 inchi; 3 penutup casing output
yang berfungsi juga sebagai dudukan poros yang terbuat dari besi poros 3 inchi; 4 pemegang poros dan flens yang digunakan untuk menstabilkan putaran poros; 5 poros dengan diameter 1 inchi dan
12 panjang 300 mm yang berfungsi sebagai tempat terpasangnya sudu pompa; 6 sudu pompa dengan
bentuk ulir mengerucut yang terbuat dari plat 2 mm; dan 7 rangka pompa yang terbuat dari besi siku dan pipa besi berukuran ¾ inchi. Sebagai tenaga penggerak digunakan motor listrik dengan daya 3
HP, 1 Phase dengan besar putaran 1400 rpm. Untuk menyalurkan daya putar motor listrik digunakan roda gigi dengan perbandingan 1 : 2, sehingga daya putar poros pompa yang dihasilkan adalah sebesar
700 rpm. Dari hasil pembuatan, didapatkan pompa pemanen udang dengan dimensi p x l x t 1000 x 450
x 650 mm dan berat pompa 74 kg dengan lubang pemasukan sebesar 6 inchi dan lubang pengeluaran sebesar 4 inchi. Mekanisme pemanenannya dimulai dari penghisapan komoditas oleh pompa secara
langsung dan menyebabkan komoditas bergesekan langsung dengan impeler pompa yang mengekibatkan kecacatan pada komoditas hasil panen.
Pengujian performansi pompa pemanen udang ini dilakukan di kolam pemancingan ikan. Dari hasil uji fungsional didapatkan, kecepatan putar sudu pompa sebesar 729 rpm, ketinggian daya tekan
pompa head yang dihasilkan sejauh 3.5 meter dengan debit air 11 literdetik. Pengujian pemanenan udang dilakukan sebanyak 4 kali ulangan dengan jumlah sampel masing-masing ulangan adalah 30
ekor udang. Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memanen 30 ekor udang adalah 63.76 detik. Tingkat kelulusan udang berdasarkan jumlah udang yang hidup dan tidak cacat adalah sebesar 75,
dalam keadaan mati sebesar 3.3, cacat sebesar 19.2, dan tidak terhisap sebesar 2.5, dengan waktu perjalanan travel time rata-rata yang dibutuhkan 1 ekor udang dari kolam sampai lubang
keluaran adalah 7.23 detik.
13
III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan Juni 2011 di Bengkel Leuwikopo dan Laboratorium Ergotron, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan adalah:
3.2.1 Alat
Alat yang dipergunakan untuk membuat perancangan mekanisme sistem penghisap pada mesin pemanen udang adalah peralatan perbengkelan pada umumnya yang terdiri dari
jangka sorong, gelas ukur, penggaris, stop watch, tools box, dan lain-lain.
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang dipergunakan pada penelitian terdiri dari: a.
Pompa air. b.
Selang berserat. c.
Ring selang. d.
Pipa PVC. e.
Tabung plastik. f.
Jaring. g.
Katup manual. h.
Karet seal. i.
Ikan dan udang. j.
Cairan pewarna.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode pendekatan rancangan secara umum, yaitu pendekatan analisis fungsional dan pendekatan analisis struktural. Analisis fungsional yaitu
analisis yang menyangkut segi fungsi dan kegunaan dari setiap elemen penyusun mesin tersebut terhadap komoditi yang akan diproses. Analisis struktural yaitu analisis yang menyangkut bahan
dasar, kekuatan bahan, dan konstruksi. Diagram alir metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 8. Tahapannya adalah sebagai berikut:
3.3.1 Identifikasi Permasalahan
Perkembangan budidaya udang dan ikan yang cukup pesat harus diiringi dengan penggunaan teknologi yang dapat mendukung proses pengolahan komoditi tersebut. Sejauh