25 berkisar antara 2236.01 sampai 2263.18. Nilai bilangan Reynold dan jenis aliran ini diperoleh dengan
mempergunakan persamaan:
Secara lengkap nilai bilangan Reynold yang diperoleh, baik pada penampang hidraulik pertama maupun pada penampang hidraulik kedua, disajikan pada Gambar 22, Lampiran 22, dan
Lampiran 23.
Gambar 22. Nilai bilangan Reynold pada setiap kombinasi. Nilai bilangan Reynold yang mengalami perubahan sangat besar ini mengakibatkan kondisi
turbulensi terjadi pada saat peningkatan ukuran penampang hidraulik pada sistem, perubahan dari diameter yang berukuran kecil menuju diameter yang berukuran besar.
Penentuan posisi optimum untuk sistem penghisap baru bukan hanya dipengaruhi oleh faktor- faktor yang telah dicari seperti bilangan Reynold yang relatif nilai turbulensinya kecil, kecepatannya
optimum dan sebagainya Melainkan juga dipengaruhi oleh tingkah laku komoditas itu sendiri. Pada pengujian debit, bukan hanya fluida saja namun ditambahkan juga dengan mempergunakan
komoditas, dalam hal ini ikan, tingkah laku komoditas cenderung berkumpul dibagian bawah fish trap. Maka dengan memperhatikan hal tersebut, kombinasi paling optimum untuk penempatan posisi
pipa pemasukan dan pipa pengeluaran adalah pada kombinasi atas pipa pemasukan – atas pipa
pengeluaran.
5.3 Tingkat Kelulusan Komoditas
Pengukuran tingkat kelulusan komoditas dipergunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan perancangan mekanisme sistem penghisap baru pada mesin pemanen udang dan ikan. Data yang
diperoleh dari hasil pengujian berupa jumlah komoditas yang berhasil dipanen dengan kondisi hidup baik, kondisi mati, dan kondisi cacat. Pengujian dilakukan sebanyak 15 kali ulangan dengan
4000 8000
12000 16000
20000 24000
28000 32000
36000 40000
44000 48000
Nilsi b
il a
n g
a n
Re y
n o
ld
Kombinasi posisi
Nilai bilangan Reynold pada setiap kombinasi
Re 1 Re 2
26 mempergunakan jumlah sampel komoditas sebanyak 250 ekor ikan. Data lengkap hasil pengujian
kelulusan komoditas tersaji pada Tabel 6. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat kelulusan komoditas dalam kondisi hidup sangat
besar bahkan hampir mendekati sempurna yaitu sebesar 98.9, komoditas dengan kondisi mati sebesar 0.4, dan komoditas dengan kondisi cacat sebesar 0.7. Hasil pengujian tingkat kelulusan
komoditas ini hampir mendekati sempurna. Faktor yang menyebabkan ketidaksempurnaan pada pengujian ini adalah kondisi sistem yang belum 100 vakum atau masih mengalami sedikit
kebocoran. Faktor lain yang mnyebabkan adanya komoditas yang mati atau cacat adalah akibat dari kondisi ikan yang sudah sedikit tidak dalam kondisi yang baik, karena dipergunakan berulang-ulang
pada saat pengujian. Secara keseluruhan perancangan mekanisme sistem penghisap pada mesin pemanen udang dan
ikan ini sudah dapat dikatakan berhasil dan bekerja sesuai dengan fungsinya. Hal ini ditunjukkan dengan data yang diperoleh dari hasil pengujian dimana nilai tingkat kelulusan komoditas hidup yang
tinggi dan nilai tingkat mortalitas komoditas yang rendah. Tabel 6. Tingkat kelulusan komoditas.
Ulangan Jumlah
Komoditas Komoditas
Hidup Komoditas Mati
Komoditas Cacat
1 250
245 1
4 2
250 249
1 3
250 247
1 2
4 250
250 5
250 248
2 6
250 245
2 3
7 250
248 1
1 8
250 250
9 250
249 1
10 250
247 1
2 11
250 246
2 2
12 250
248 1
1 13
250 245
2 3
14 250
246 1
3 15
250 247
2 1
Rata-rata 247,3
0,9 1,7
Persentase 98,9
0,4 0,7
: termasuk komoditas yang tertinggal di dalam sistem dan keluar dari jaring.
27
VI. KESIMPULAN DAN SARAN