13
III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan Juni 2011 di Bengkel Leuwikopo dan Laboratorium Ergotron, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan adalah:
3.2.1 Alat
Alat yang dipergunakan untuk membuat perancangan mekanisme sistem penghisap pada mesin pemanen udang adalah peralatan perbengkelan pada umumnya yang terdiri dari
jangka sorong, gelas ukur, penggaris, stop watch, tools box, dan lain-lain.
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang dipergunakan pada penelitian terdiri dari: a.
Pompa air. b.
Selang berserat. c.
Ring selang. d.
Pipa PVC. e.
Tabung plastik. f.
Jaring. g.
Katup manual. h.
Karet seal. i.
Ikan dan udang. j.
Cairan pewarna.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode pendekatan rancangan secara umum, yaitu pendekatan analisis fungsional dan pendekatan analisis struktural. Analisis fungsional yaitu
analisis yang menyangkut segi fungsi dan kegunaan dari setiap elemen penyusun mesin tersebut terhadap komoditi yang akan diproses. Analisis struktural yaitu analisis yang menyangkut bahan
dasar, kekuatan bahan, dan konstruksi. Diagram alir metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 8. Tahapannya adalah sebagai berikut:
3.3.1 Identifikasi Permasalahan
Perkembangan budidaya udang dan ikan yang cukup pesat harus diiringi dengan penggunaan teknologi yang dapat mendukung proses pengolahan komoditi tersebut. Sejauh
14 Y
N Mulai
Identifikasi Permasalahan Analisis Fungsional
Pembuatan Model
Uji Fungsional
Selesai ini, teknologi dalam proses pemanenan udang dan ikan belum mendapatkan perhatian khusus
dan masih mempergunakan alat dan cara tradisional. Penggunaan alat dan cara tradisional ini mengakibatkan udang dan ikan mengalami stres serta pemanenan yang kurang efektif dan
efisien. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pemanenan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mempergunakan sistem pemanenan secara mekanis.
Namun mesin pemanen udang dan ikan yang telah dibuat ternyata masih memiliki permasalahan, yaitu tingkat kecacatan hasil panen yang masih tinggi. Hal tersebut terjadi
karena komoditas mengalami kontak langsung dengan logam bergerak didalam pompa pemanen. Menilik hal tersebut maka perlu dirancang sebuah mekanisme sistem penghisapan
yang baru untuk dipergunakan dalam mesin pemanen yang dapat meminimalisir tingkat kecacatan komoditas yang dipanen.
Gambar 8. Flow chart tahapan penelitian
3.3.2 Analisis Fungsional
Mekanisme sistem penghisap pada mesin pemanen udang dan ikan ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada proses pemanenan udang dan ikan. Bagian-bagian
yang bekerja antara lain: a.
Pompa air, berfungsi untuk memindahkan fluida inkompresibel dari kolam penampung. Daya yang dimiliki oleh pompa merupakan pendorong yang efektif bagi fluida air.
Mempergunakan tenaga listrik sebagai sumber penggeraknya. b.
Selang berserat, berfungsi sebagai konektor antara sistem penghisap dengan komoditas yang akan dipanen.
c. Pipa PVC, berfungsi sebagai tempat aliran fluida air menuju pompa dari tempat pemisahan
dan kolam penampung. d.
Tabung plastik, berfungsi sebagai fish trap dan sebagai tempat terjadinya mekanisme sistem penghisap dan kondisi vakum.
15 e.
Jaring, berfungsi sebagai tempat penampungan sementara komoditas yang dipanen sehingga tidak terhisap oleh pompa.
f. Katup manual, berfungsi untuk mengatur pertukaran tempat penampungan pada saat jaring
penampung salah satu penuh. g.
Karet seal, berfungsi untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran antara dua bagian agar kondisi tetap vakum.
3.3.3 Pembuatan Model