BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Banyak jenis tumbuhan yang telah diselidiki kandungan kimianya, salah satunya adalah daun nangka. Pada umumnya daun nangka dikenal sebagai pakan ternak.
Selain itu, daun nangka mempunyai manfaat bagi kesehatan karena daun nangka mengandung senyawa yang memiliki aktivitas anti mikroba antara lain flavonoid,
tannin, saponin yang bisa larut dalam air dan dapat bekerja merusak membran sitoplasma dan mendenaturasi protein sel Sunaryono, 2005.
Salah satu sumber alami atau tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit dan infeksi bakteri adalah tanaman nangka.
Kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada daun nangka disebabkan adanya senyawa aktif yang terkandung dalam daun nangka. Hasil
skrining fitokimia pada daun nangka yang telah dilakukan menunjukkan hasil positif terhadap senyawa flavonoid, saponin, dan tanin Sari, 2012.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, terbukti bahwa salep ekstrak daun nangka memiliki aktivitas antibakteri dengan konsentrasi optimum sebesar 15
Hamzah dkk., 2013. Aktivitas antibakteri senyawa golongan flavonoid yang terkandung dalam daun nangka
Artocarpus heterophyllus
Lmk terhadap bakteri
Staphylococcus aureus
menghasilkan daya hambat pada konsentrasi yang tinggi Darmawati dkk., 2015.
1
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan salep adalah seleksi penggunaan basis salep yang cocok dikarenakan pemilihan basis salep yang tepat untuk suatu
salep sangat penting karena dasar salep mempengaruhi efek terapetik dari suatu salep. Salep yang digunakan pada epidermis, mukosa, salep penetrasi atau bentuk cream
memerlukan basis salep yang berbeda-beda. Kelarutan dan stabilitas obat di dalam basis, juga sifat luka pada kulit, menentukan pilihan dari pembawa sediaan
semipadat. Macam-macam dasar basis salep adalah dasar salep hidrokarbon, dasar salep absorbsi, dasar salep larut dalam air, dan dasar salep yang dapat dibersihkan
dengan air Ansel, 2008. Pelepasan obat dari basisnya merupakan faktor penting dalam keberhasilan terapi
dengan menggunakan sediaan salep. Pelepasan obat dari sediaan salep sangat dipengaruhi oleh sifat fisika kimia obat, seperti: kelarutan, ukuran partikel dan
kekuatan ikatan antara obat dengan pembawanya, dan untuk basis yang berbeda faktor-faktor diatas mempunyai nilai yang berbeda. Pemilihan formulasi yang baik
sangat menentukan tercapainya tujuan pengobatan Ali dkk., 2015. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan pengujian
terhadap pengaruh perbedaan tipe basis salep antibakteri ekstrak etanol daun nangka dilihat dari sifat fisiknya. Hasil dari peneliitian ini diharapkan memberikan
sumbangan dalam menambah pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat tentang obat tradisional serta fitoterapi.
1.2 Rumusan Masalah