Persepsi, Prasangka, Stereotip, dan Diskriminasi

Pemaparan di atas bertujuan untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa AIDS tidak dengan mudah menular kepada semua orang yang berdekatan dengan ODHA. Juga meyakinkan kepada masyarakat bahwa ODHA layak hidup berdampingan di masyarakat seperti orang yang sehat pada umumnya tanpa merasa dikucilkan dan tanpa merasa bahwa dirinya mendapatkan tindakan diskriminasi dari masyarakat yang takut tertular oleh mereka.

3. Persepsi, Prasangka, Stereotip, dan Diskriminasi

Penyingkapan diri dalam rangkaian kegiatan komunikasi secara sendirinya akan menghasilkan adanya persepsi dari satu individu kepada individu yang lain. Dalam bukunya yang berjudul Psikologi Sosial Suatu Penghantar, Walgito mengartikan persepsi sebagai sebuah proses yang didahului oleh adanya penginderaan 24 . Di sisi lain, Alkitson menyebutkan bahwa persepsi merupakan proses ketika individu mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungannya. Hal ini mengakibatkan persepsi antar pribadi dalam mempersepsikan objek yang sama dapat berbeda karena apa yang ada di sekitar individu yang dapat ditangkap oleh panca indra tidak dapat secara langsung diartikan sama dengan realitas yang terjadi 25 . Dalam permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, ODHA sering menerima persepsi negatif dari masyarakat di sekitarnya. Persepsi yang diterima ODHA tersebut dapat diidentifikasikan ke dalam prasangka. Prasangka 24 Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Yogyakarta : Andi Offset, 2003, h. 53. 25 Ibid, h. 54 prejudice adalah praduga berupa penilaian negatif mengenai suatu kelompok dan setiap individu dalam kelompok tersebut. 26 Evaluasi negatif yang menandai prasangka seringkali didukung oleh keyakinan negatif, yang kemudian disebut dengan stereotip stereotype. Stereotip sesungguhnya merupakan keyakinan mengenai atribut kepribadian dari satu kelompok atau orang yang terkadang terlalu digeneralisasi, tidak akurat, dan resisten terhadap informasi baru. 27 Pandangan dan stereotip yang diberikan kepada sebuah kelompok atau individu yang dilakukan secara terus menerus akan menimbulkan adanya diskriminasi. Seperti yang sering dialami oleh ODHA. ODHA kerap kali menerima perlakuan diskriminasi dari masyarakat atas semua prasangka dan stereotip negatif yang dilekatkan terhadap mereka. Diskriminasi sendiri memiliki arti sebuah perilaku negative yang tidak pada tempatnya kepada satu kelompok dan anggota kelompoknya. 28 Adanya perlakuan, prasangka, dan diskriminasi yang diterima ODHA kemudian seolah menjadi penghambat kelancaran tugas Yayasan Mitra Alam dalam melaksanakan tugasnya pada program WPA. Terlepas dari segala kendala tersebut. Unsur paling penting yang perlu diperhatikan dari permasalahan yang menjadi objek kajian penelitian ini adalah bagaiman ODHA mengupayakan terjadinya interaksi sosial melalui komunikasi antar pribadi komunikasi interpersonal dengan masyarakat agar kehadiran mereka dapat diterima dengan 26 David G. Myers, Social Psychology Buku 2,Ed 10, diterjemahkan oleh Aliya Tusyani dengan judul Psikologi Sosial Cet. II;Jakarta:Salemba Humanika,2012, h.6. 27 Ibid, h.7. 28 Op.Cit, h.8. baik dalam masyarakat dan menghapus prasangka dan stigma negati, serta diskriminasi yang ada sebelumnya.

4. Komunikasi Interpersonal