Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian

sumber data yang dipandang memiliki data yang penting dan memiliki keterkaitan yang kuat dengan permasalahan yang diteliti 48 . Berdasarkan pengertian diatas kita tentu dapat mengetahui bahwa dengan memilih teknik purposive sampling, peneliti memilih sample yang dianggap dapat memberikan informasi yang relevan dengan kajian penelitian yang direncanakan dan dilakukan oleh penulis dengan menunjuk beberapa informan yang dirasa memiliki data atau informasi yang berguna sebagai data yang menjadi bahan utama dalam penelitian ini. Berdasarkan teknik pengambilan sample tersebut, maka dipilih lah 9 sample dalam penelitian ini, diantaranya : 1 Prawoto Mujiyono Pengelola Program dan Monef KPA Surakarta 2 EM ODHA sekaligus ketua KDS Solo Plus 3 4 ODHA 4 3 Masyarakat Kota Surakarta yang kerap berkomunikasi dengan ODHA dan menjalin interaksi dalam waktu yang lama

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa teknik, diantaraya: a. Wawancara. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin. Yang dimaksud dengan wawncara bebas terpimpin dalam penelitian ini 48 H.B Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian, Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2006, h. 46. adalah penulis menyediakan sejumlah pertanyaan yang kemudian yang dijawab secara bebas dan terbuka oleh responden. Ada 9 orang yang dapat dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini, diantaranya adalah: 1 Prawoto Mujiyono Pengelola Program dan Monef KPA Surakarta Penulis memilih Prawoto Mujiyono sebagai salah satu informan dalam penelitian ini karena sebagai seseorang yang menjabat sebagai pengelola program dan monef di KPA Kota Surakarta, Prawoto dipandang mampu untuk memberikan informasi seputar program-program yang dilaksanakan KPA, kegiatan dalam program WPA mengingat KPA merupakan koordinator program tersebut, bagaimana ODHA melakukan komunikasi dan interaksi dengan masyarakat di Kota Surakarta, sampai dengan kendala yang dirasakan ODHA dalam upaya mereka untuk menjalin interaksi sosial dengan masyarakat di Kota Surakarta. Selain itu, sebagai koordinator program dan monef KPA Surakarta, Prawoto kerapkali meninjau langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam program WPA dan ia juga memiliki kedekatan yang cukup baik dengan pengurus serta anggota KDS Solo Plus yang merupakan ODHA. 2 EM ODHA sekaligus ketua KDS Solo Plus EM merupakan salah seorang ODHA yang saat ini berperan sebagai ketua dalam Kelompok Dampingan Sebaya KDS Solo Plus. Penulis memilih EM sebagai salah satu responden dalam peneliti karena selain EM dapat memberikan informasi seputar bagaimana dirinya menceritakan pengalamannya sendiri sebagai ODHA dalam melakukan komunikasi interpersonal agar dapat menjalin interaksi sosial dengan masyarakat, EM juga dipandang mampu untuk memberikan informasi mengenai langkah- langkah atau proses yang dilalui ODHA yang tergabung dalam KDS Solo Plus mulai dari sebelum melakukan komunikasi, ketika melakukan komunikasi, sampai dengan setelah melakukan komunikasi dengan masyarakat di Kota Surakarta mengingat EM juga merupakan Ketua KDS Solo Plus yang kesehariannya mendampingi anggota KDS Solo Plus dalam berbagai kegiatan sehingga tak jarang banyak dari ODHA anggota KDS Solo Plus mencurahkan isi hati mereka kepada EM. 3 4 ODHA Peneliti menjadikan ODHA yang berdomisili di wilayah Kota Surakarta sebagai informan karena ODHA yang berperan sebagai komunikator dalam komunikasi interpersonal yang mereka jalin dengan masyarakat merupakan pihak yang paling mengetahui bagaiman dan apa yang mereka lakukan dalam upaya menjalin interaksi sosial dengan masyarakat di Kota Surakarta melalui komunikasi interpersonal. Terdapat 4 ODHA yang menjadi informan dalam penelitian ini, diantaranya : a WL b HN c HR d IS 4 3 Masyarakat Kota Surakarta yang pernah berkomunikasi dengan ODHA Terdapat 3 persamaan dari 3 masyarakat Kota Surakarta berikut ini yang menjadikan mereka terpilih sebagai responden dalam penelitian ini. Persamaan tersebut adalah ; yang pertama adalah ketiga masyarakat ini dianggap memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga mampu memberikan informasi kepada penulis secara sejas; yang ke-2 adalah ketiga masyarakat ini sudah lama memiliki hubungan yang baik dengan ODHA dan menjalin interaksi sosial dalam waktu yang cukup lama, dan yang terakhir adalah ketiga masyarakat ini dianggap sebagai tokoh masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya sehingga ketiganya dianggap mampu mewakili karakteristik masyarakat di wilayah tempat tinggal mereka serta dianggap mengetahui secara langsung bagaimana masyarakat disekitar tempat tinggalnya ketiga berhadapan maupun menanggapi ODHA. Ketiga responden masyarakat tersebut antara lain: a Sunarmi Jalu b Ony Yuliani c Tri Wahyuni b. Observasi Peneliti melakukan observasi secara langsung dengan cara terjun ke lapangan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan ODHA yang didalamnya terdapat kegiatan komunikasi antara ODHA dengan masyarakat di Kota Surakarta. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : 1 Sosialisasi HIV-AIDS di beberapa kelurahan seperti: Kelurahan Sangkrah, Kelurahan Timuran, Kelurahan Sewu, dan Kelurahan Bumi. 2 Mobile VCT yang diadakan di kantor Solo Taksi, kantor Kosti Solo, dan halte Stasiun Purwosari. 3 Kunjungan ke rumah ODHA. 4 Perayaan Hari AIDS Sedunia tahun 2014 di Bunderan Gladag dan Balaikota Surakarta. 5 Renungan peringatan hari AIDS Sedunia di Kelurahan Bumi, dan Plaza Sriwedari. 6 Pertemuan rutin KDS Solo Plus. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan proses pengumpulan data mengenai hal-hal atau variable-variabel 49 dengan teknik pengumpulan data dengan menginvestasi dokumen-dokumen yang relevan serta memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti mendatangi langsung Yayasan Mitra Alam, KDS Solo Plus, dan KPA Kota Surakarta untuk mendapatkan data-data yang memiliki relevansi dengan penelitian yang dilakukan seperti data mengenai jumlah pengidap HIV di Kota Surakarta, data peserta VCT di RS Moewardi, data ODHA yang memasuki fase AIDS, Profil KDS Solo Plus, Profil KPA Kota Surakarta, Profil Yayasan Mitra Alam, dan Profil Program WPA. 49 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:Rhineka Cipta, 1998, h. 206.

6. Teknik Analisis Data