42
5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Gereja-gereja di Indonesia yang tergabung dalam Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia PGI memiliki semangat oikumene termasuk didalamnya Sinode GMIT yang
menghadirkan berbagai gereja-gereja GMIT di Nusa Tenggara Timur NTT dibawah satu tata aturan dan tradisi GMIT yang kemudian terus dijalankan guna untuk mewujudnyatakan
misi Allah. Bentuk konkret dari perwujudan misi Allah terdapat didalam pelayanan gereja yang dilakukan oleh umat Allah salah satunya ialah seperti adanya pertemuan-pertemuan
ibadah antara manusia dengan Allah. GMIT tentunya memiliki tradisi dan aturan yang harus dijalankan oleh gereja-gereja GMIT untuk mencapai semangat oikumene tersebut namun
setiap gereja memiliki cara dan keunikan yang dimiliki dalam membangun relasi jemaat dengan Allah maupun jemaat dengan jemaat lainnya. Keunikan yang dilihat penulis terletak
di jemaat GMIT Agape. Jemaat GMIT Agape membawa warna berbeda dalam pertemuan ibadah dalam suasana ibadah yang lebih ekpresif dengan penggunaan lagu-lagu bernuansa
pop rohani yang lebih dominan dibandingkan kidung jemaat KJ pelengkap Kidung jemaat PKJ, nyanyian kidung baru NKB dan nyanyian lainnya sehingga adanya
ketidakseimbangan dan tidak sesuai dengan tradisi GMIT namun disisi lain ada pula manfaat positif lagu-lagu pop rohani bagi pertumbuhan iman jemaat oleh karena bait yang sederhana
dan mudah dipahami serta mampu membangun relasi antara jemaat dengan Allah. Ini merupakan awal mula bagi gereja GMIT yang lain untuk mempertimbangkan lagu-lagu pop
rohani dalam tata ibadah agar suasana ibadah lebih hidup dan tidak terlihat “kaku” namun yang menjadi poin penting ialah sikap dari gereja-gereja dalam melakukan pembaharuan
dalam hal ini nyanyian-nyanyian jemaat yang digunakan tetap dalam aturan dan tradisi gereja namun dapat juga memenuhi kebutuhan jemaat. Gereja GMIT perlu melihat kembali
nyanyian-nyanyian dalam ibadah juga harus memenuhi tri panggilan gereja yakni nyanyian- nyanyian yang didalamnya terdapat aspek diakonia pelayanan, marturia kesaksian dan
koinonia persekutuan.
5.2 Saran