Lingkungan Hidup Lembaga Adat

38 gaib yang mendiami tempat-tempat tertentu di hutan-hutan, mata air-mata air, sungai-sungai dan pohon-pohon tertentu. Terlihat adanya dualisme agama dalam praktek kehidupan masyarakat Oenbit. Hal ini dapat dilihat dari, meskipun agama Katolik secara formal telah diterima dan dipeluk oleh sebagian besar penduduk Oenbit, namun sebagian besar dari penganut agama Katolik tersebut masih percaya akan adanya dewa-dewa, makhluk-makhluk halus. Kepercayaan ini tetap terjaga karena para pendeta dan guru-guru agama dianggap tidak dapat memberikan pertolongan-pertolongan langsung dalam kehidupan sehari-hari. 8

3.1.3.2. Lingkungan Hidup

Perusakan lingkungan pada dasarnya adalah perbuatan manusia yang sadar atau tidak sadar, langsung maupun tidak langsung yang mengakibatkan rusaknya suatu lingkungan. Perusakan karena ulah manusia tersebut menyebabkan bencana alam seperti petir, hujan lebat dan lama, angin puting beliung, musim kemarau berkepanjangan, tanah longsor dan gempa bumi. Untuk mencegah agar tidak terjadi perusakan maka masyarakat dan pemerintah harus berusaha keras untuk melestarikan hutan dan lingkungan dengan jalan: 9 a. Mencegah orang berladang berpindah-pindah. b. Mengatur, mengawasi dan mengendalikan cara penebangan pohon dan kayu- kayu sehingga terjamin kelestarian hutan dan lingkungan mencegah punahnya spesies-spesies yang sudah langkah. c. Mencegah terjadinya kebakaran hutan dan padang. d. Mencegah pengrusakan hutan oleh orang-orang yang tidak bertanggung.

3.1.3.3. Lembaga Adat

Dalam struktur masyarakat Oenbit, lembaga adat mendapat perhatian yang sangat besar dari masyarakat dan pemerintah setempat. Hal ini terlihat dalam profil desa yang 8 Wawancara dengan Ketua Adat Suku Ataupah, di Oenbit 22 Desember 2015. 9 Sumber Data Profil Desa Oenbit Kecamatan Insana Kabupaten TTU Tahun 2014, 39 mencantumkan lembaga adat sebagai salah satu bagian terpenting dalam masyarakat. Para pemangku adat dalam masyarakat ini diprioritaskan oleh masing-masing suku yang dominan di Oenbit. Selain itu, di dalam rumah masing-masing suku, khususnya orang-orang yang dituakan di dalam suku masih terlihat dengan jelas adanya simbol-simbol adat yang menjadi tempat mereka berkumpul. Di dalam segala bidang kehidupan, masyarakat selalu melibatkan dan mendahuluinya dengan ritual adat yang dipercayai oleh masyarakat Oenbit. Ritual-ritual adat tersebut antara lain: Upacara adat perkawinan, kematian, kelahiran, bercocok tanam, perikananlaut, kehutanan, pengelolaan sumber daya alam, pembangunan rumah dan adat dalam penyelesaian masalah atau konflik. Hal ini jelas membuktikan bahwa dalam masyarakat Oenbit, adat dan budaya memegang peranan yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan masyarakat.

3.2. Faktor Penolakan Masyarakat Oenbit Terhadap Penambangan PT. Elgary Resources Indonesia