Persiapan Sebelum Melakukan ritual Ta’no Waktu dan tempat ritual Ta’no dilakukan

45 hewan-hewan persembahan ini dianggap menggantikan kehidupan individu atau kelompok yang mempunyai kepentingan dalam melakukan ritual tersebut. 21 Kurban yang sudah disembelihkan menciptakan suatu hubungan mistis antara pemberi persembahan dan penerima kurban yaitu para leluhur. Selain itu, bahwa darah yang sudah mengalir merupakan kurban yang sangat berharga yang dipersembahkan kepada leluhur, dalam arti sepenuhnya, darah melambangkan kehidupan seseorang dan melalui darah para leluhur telah mengambil kehidupan lewat darah dan napas dari kurban sembelihan. Karena itu, pada satu pihak, kurban darah menciptakan suatu ikatan baru di antara para peserta ritual dan para leluhur. Oleh karena itu, ritual Ta’no penyembelihan hewan merupakan hal yang paling penting dilakukan sehingga sebelum melakukan ritual penyembelihan mereka juga terlebih dahulu melakukan beberapa tahap persiapan seperti memohon petunjuk kepada para leluhur seperti hewan apa yang harus mereka persembahkan.

3.3.3.2. Persiapan Sebelum Melakukan ritual Ta’no

Di dalam melaksanakan ritual Ta’no, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh masyarakat sebelum melakukan ritual yaitu sebagai berikut: 22 1. Beberapa hari sebelum melakukan ritual Ta’no, para Usi Mnasi atau tua-tua adat biasanya dari suku-suku yang berkepentingan dan suku mayoritas dalam hal ini suku Ataupah, masuk ke sonaf untuk meminta ijin kepada leluhur dan agar mendapat petunjuk mengenai permintaan leluhur mengenai hewan kurban yang diinginkan untuk dibawa pada ritual Ta’no yang akan dilaksanakan beberapa hari kemudian. 21 Wawancara dengan Koordinator Umum Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Arapel, di Oenbit 22 Desember 2015. 22 Wawancara dengan Koordinator Umum Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Arapel, di Oenbit 22 Desember 2015. 46 2. Setelah mendapat petunjuk lewat sonaf, masyarakat atau suku-suku mulai mempersiapkan kurban-kurban yang diminta oleh leluhur tersebut. Biasanya korban persembahan yang diminta adalah seekor ayam jantan berbulu merah dan tidak boleh bercampur dengan warna lain, seekor sapi, seekor babi merah dan beras. 3. Masyarakat menyiapkan alat-alat perlengkapan ritual seperti: a. Kapak untuk memotong korban persembahan b. Periuk untuk memasak beras yang dibawa c. Kayu bakar dan korek api untuk memasak korban persembahan d. Daun pisang sebagai tempat makan setelah ritual dilakukan.

3.3.3.3. Waktu dan tempat ritual Ta’no dilakukan

Menurut N.A, Ta’no tidak dapat dilakukan di sembarang waktu. Ta’no hanya dapat dilakukan ketika masyarakat menghadapi masalah besar yang tidak bisa lagi ditempuh lewat ritual atau tindakan lainnya. Selain itu, Ta’no juga tidak dapat dilakukan disembarangan tempat. Biasanya Ta’no dilakukan ketika menghadapi masalah besar yang dipusatkan di atas gunung Loeram. Menurut masyarakat Oenbit, gunung Loeram merupakan tempat paling sakral, tempat bersemayam dan tempat tinggal pertama nenek moyang masyarakat Oenbit dalam hal ini suku Ataupah Usi Ataupah. Arwah nenek moyang tersebut dipercayai akan membantu mereka jika mengalami kesulitan dalam hidup, seperti ketika mengalami sakit penyakit, kesulitan dalam bercocok tanam atau pertanian maupun dalam menghadapi masalah besar lainnya atau konflik. 23 23 Wawancara dengan Koordinator Umum Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Arapel, di Oenbit 22 Desember 2015. 47

3.3.3.4. Tata cara ritual Ta’no