Manfaat Akademik Manfaat Praktis

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui nilai “cut off” kadar CRP pada pasien dengan apendisitis akut dengan skor Alvarado 5-6. 2. Mengetahui sensitivitas CRP pada apendisitis akut dengan skor Alvarado 5-6. 3. Mengetahui spesifisitas CRP pada apendisitis akut dengan skor Alvarado 5-6. 4. Mengetahui nilai prediksi CRP pada apendisitis akut dengan skor Alvarado 5-6. 5. Mengetahui akurasi CRP pada apendisitis akut dengan skor Alvarado 5-6.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

Memberikan data dan menambah khasanah pengetahuan tentang hubungan dan peran CRP pada pasien apendisitis akut. Hasil penelitian yang didapatkan juga dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian berikutnya mengenai petanda diagnostik pada apendisitis akut.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Dapat dipergunakan sebagai modalitas diagnostik tambahan dalam membantu mendiagnosis apendisitis akut oleh para klinikus, khususnya di Rumah Sakit daerah di Indonesia yang memiliki keterbatasan alat ultrasonografi. 2. Dapat dipergunakan sebagai dasar pertimbangan penatalaksanaan apendisitis akut, terutama dari segi kecepatan diagnostik, waktu operasi, angka komplikasi dan biaya. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Apendisitis akut adalah peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan sampai saat ini masih merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan tindakan pembedahan. Apendisitis akut jarang ditemukan pada zaman dahulu. Sejak Hippocrates sampai Moses Maimonides, data mengenai apendisitis masih belum tercatat Petroianu, 2012. Jean Fernel dari Prancis memberikan deskripsi acute typhlitis berasal dari bahasa Yunani “typhlon” yang berarti sekum sewaktu mengotopsi anak perempuan berusia 7 tahun yang meninggal karena apendiks perforasi di tahun 1554. Dia menemukan obstruksi lumen sekum dan apendiks dengan nekrosis, perforasi dan spillage dari isi usus ke dalam kavitas abdomen. Tahun 1711, Lorenzo Heister untuk pertama kalinya mengemukakan apendiks sebagai suatu infeksi primer dan tempat terbentuknya abses pada kasus acute typhlitis. Tahun 1735, Claudius Amyand untuk pertama kalinya melakukan operasi apendisektomi Williams, 1983; Prystowsky, 2005; Petroianu, 2012. Tanda dan gejala klasik apendisitis akut pertama kali dilaporkan oleh Reginald Heber Fitz pada tahun 1886. Dia mengemukakan hubungan antara apendisitis dengan penyakit inflamasi yang berasal dari perut kanan bawah serta penanganan apendisektomi sedini mungkin. Charles McBurney di tahun 1889 mendeskripsikan pengalamannya mengoperasi penderita apendisitis akut. Dia memperkenalkan titik McBurney dan mengembangkan insisi muscle-splitting atau