yang akan sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus –
menerus, dan bila dihentikan dapat menimbulkan efek rasa sakit luar biasa. Contohnya seperti rokok dan minuman keras alkohol.
Narkoba itu sendiri terdapat berbagai cara penggunaannya baik secara oral atau diminum, dihirup, maupun disuntikan. Adapun jenis narkoba yang biasa
disuntikan yaitu jenis opioida, turunan opiate khususnya heroin. Penyuntikan tersebut dilakukan dengan cara menyuntikkan lewat otot, lewat kulit atau
pembuluh vena agar mendapatkan reaksi yang kuat. PKBI Jabar, 1999. Dilihat dari jenis-jenis narkoba yang sangat banyak macamnya tetap saja setiap jenis
tersebut dapat menimbulkan adiksi atau ketergantungan, karena setiap jenis narkoba mengandung suatu zat yang menimbulkan psychoactive effects.
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menggunakan Narkoba
Dalam menggunakan narkoba seseorang akan melewati 3 tahap yang dilalui untuk menjadi pecandu, seperti halnya yang dikemukakan oleh Weiss dan Mirin
dalam Nevid, Rathus, dan Greene,1994. Dimana pada awalnya hanya merupakan tahap coba-coba atau penggunaan sekali-kali. Pada tahap ini pengguna
merasa nyaman, senang, dan bangga. Pengguna merasa yakin masih memiliki kontrol dan bisa berhenti kapan saja. Tahap selanjutnya, yaitu routine use,
pengguna telah membangun kehidupannya di sekitar pencarian dan penggunaan narkoba, dimana para pengguna narkoba mencoba untuk menutupi konsekuensi
negatif dari tindakan mereka terhadap diri sendiri dan juga orang lain, dan mulai terjadi perubahan nilai-nilai. Ketika tahap ini terus berlanjut makan penggunaan
narkoba akan berubah menjadi suatu kecanduan atau ketergantungan apabila
pengguna merasa tidak punya kekuatan untuk melawan pengaruh narkoba tersebut.
Penyebab seseorang menjadi pengguna narkoba dan mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan terdapat beberapa faktor yaitu :
1. Faktor Individu
Faktor individu pada umumnya ditentukan oleh dua aspek yaitu aspek biologis yang menunjukkan bahwa faktor genetic yang berperan seperti bentuk
perilaku menyimpang, dan aspek psikologis seperti penyalahgunaan saat remaja. Dari hasil penelitian Junaiedi 2012, tentang aspek psikologis yang terjadi di
dalam kehidupan seseorang terdapat aspek psikologis yang mendorong untuk menggunakan narkoba, seperti munculnya rasa ingin coba-coba sesuatu hal yang
baru, serta untuk meningkatkan rasa percaya diri dan untuk membantu menghadapi masalah yang terjadi dalam hidupnya.
2. Faktor Obat atau Zat
Pada faktor obat atau zat adanya perubahan nilai yang disebabkan oleh perubahan zaman sehubungan dengan arti dari penggunaan zat psikoaktif, seperti
penyalahgunaan obat tidur. Selain itu adanya keyakinan bahwa obat dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi beban masalah yang
sedang dihadapi dan peredaran obat pun semakin banyak sehingga lebih mudah untuk didapat. Berdasarkan hasil penelitian Junaiedi 2012, tentang faktor obat
atau zat yaitu pada kehidupan seseorang terdapat pengaruh faktor obat atau zat tersebut yang ketika mereka menggunakan narkoba merasa lebih percaya diri dan
dapat menyatukan mereka dengan teman dan lingkungannya. Selain itu adanya efek dari narkoba tersebut yang membuat seseorang ketagihan.
3. Faktor Lingkungan
Pada faktor lingkungan adanya hubungan keluarga dan pengaruh teman. Biasanya keluarga yang tidak harmonis mempunyai masalah dengan
penyalahgunaan narkoba, seperti kualitas hubungan keluarga yang buruk dan kebiasaan anggota keluarga lainnya yang juga menggunakan narkoba. Adanya
pengaruh teman sangat besar kemungkinan terjadinya penyalahgunaan narkoba. Hukuman oleh kelompok teman terutama pengucilan bagi mereka yang mencoba
berhenti dirasa cukup berat daripada penggunaan narkoba itu sendiri. Dari hasil penelitian Junaiedi 2012, adanya pengaruh hubungan keluarga yang terjadi
kepada subjek untuk menggunakan narkoba. Berdasarkan penelitian Purwandari 2007, didapatkan dari semua
responden yang menggunakan narkoba awal mulanya diperkenalkan oleh teman dan tanpa sepengetahuan keluarga. Kondisi seperti ini mirip dengan apa yang
dikemukakan oleh Hawkins dalam Afiatin, 2005 mengenai beberapa kondisi keluarga yang dapat menjadi faktor resiko pencetus pemakaian narkoba, yaitu
karena kurangya komunikasi dan kasih sayang antara anggota keluarga.
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berhenti Menggunakan Narkoba