beberapa faktor yang mendorongnya. Proses pengambilan keputusan untuk berhenti menggunakan narkoba pada hal ini dapat membantu para pecandu yang
memiliki keinginan pulih dari narkoba, dan dapat memberikan informasi serta dukungan kepada pecandu narkoba lainnya dalam pengambilan keputusan. Untuk
melihat proses pengambilan keputusan berhenti menggunakan narkoba pada mantan pecandu, maka peneliti memilih mantan pecandu narkoba yang berhasil
pulih selama minimal 1 tahun, dan sudah tidak dalam proses rehabiliatasi melainkan sudah benar-benar pulih dan dikembalikan kepada pihak keluarga.
Oleh karena itu, peneliti akan melihat pbagaimana proses pengambilan keputusan untuk berhenti menggunakan narkoba pada mantan pecandu narkoba di Wilayah
Denpasar.
1.2. Rumusan Masalah
Jumlah pengguna narkoba di Kota Denpasar pada tahun 2014 yang berjumlah 191 terjadi penurunan pada tahun 2015 yaitu berjumlah 119 pengguna.
Hal tersebut disebabkan karena adanya pecandu yang memiliki keinginan untuk berhenti menggunakan narkoba, dimana untuk mengambil keputusan berhenti
menggunakan narkoba merupakan sebuah pilihan. Keputusan yang diambil terhadap pilihan ini membutuhkan proses yang tidak sama antara individu satu
dengan individu lainnya. Pada proses pengambilan keputusan berhenti menggunakan narkoba merupakan keunikan sehingga menarik untuk diungkap
dan dipelajari. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses apa saja yang dilalui dan hal-hal yang terkait dalam pengambilan keputusan untuk
berhenti menggunakan narkoba pada mantan pecandu narkoba khususnya di wilayah Denpasar
.
1.3. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka pertanyaan penelitian yang diajukan oleh peneliti adalah “Bagaimanakah proses pengambilan keputusan
untuk berhenti menggunakan narkoba pada mantan pecandu narkoba di wilayah Denpasar?
” 1.4.
Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum
Menggambarkan proses
pengambilan keputusan
untuk berhenti
menggunakan narkoba pada mantan pecandu narkoba di wilayah Denpasar.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran perilaku penggunaan narkoba pada mantan
pecandu narkoba di wilayah Denpasar. 2.
Untuk mengetahui pengalaman yang dialami dalam masa pemulihan dari narkoba.
3. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan untuk berhenti
menggunakan narkoba pada mantan pecandu narkoba di wilayah Denpasar
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
a. Memberikan kontribusi terhadap khasanah keilmuan di bidang kesehatan,
khususnya yang berkaitan dengan penelitian mengenai proses pengambilan keputusan untuk berhenti menggunakan narkoba.
b. Sebagai acuan dalam pengembangan penelitian ilmiah lainnya yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk berhenti menggunakan narkoba.
1.5.2 Manfaat Praktis
a. Memberikan informasi mengenai hal-hal yang menentukan berhasilnya
seorang mantan pecandu dalam mengambil keputusan berhenti menggunakan narkoba.
b. Diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak pelayanan rehabilitasi
dalam memberikan dukungan dan bantuan dalam masa pemulihan pada pecandu narkoba.
c. Diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak keluarga, saudara,
sahabat, dan lingkungan sekitar pecandu narkoba, agar dapat memberikan dukungan kepada para pecandu dan juga mantan pecandu yang masih dalam
proses berhenti menggunakan narkoba.
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kesehatan Masyarakat untuk mengetahui proses pengambilan keputusan untuk
berhenti menggunakan narkoba pada mantan pecandu narkoba di wilayah Denpasar. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret sampai dengan April 2016
dengan menggunakan metode pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam kepada mantan pecandu narkoba yang selama ini dijangkau dan
diintervensi oleh Yayasan Dua Hati Bali.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Adapun istilah lainnya yaitu Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Zat Aditif lainnya, sedangkan menurut PKBI Jawa Barat 1999 Napza memiliki singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya. Pada Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis atau semisintetis, yang mengakibatkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Jenis-jenis narkoba terdiri dari heroinputauw, kokain, ganja. petidin, morfin dan codein.
Pengertian dari Psikotropika berdasarkan Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997, Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan
perilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa. Jenis-jenis psikotropika yaitu ekstasi, sabu-sabu, dan obat penenang, amfetamin dan metamfetamin,
lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan
– bahan aktif yang jika dikonsumsi oleh makhluk hidup dapat menimbulkan ketergantungan
yang akan sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus –
menerus, dan bila dihentikan dapat menimbulkan efek rasa sakit luar biasa. Contohnya seperti rokok dan minuman keras alkohol.
Narkoba itu sendiri terdapat berbagai cara penggunaannya baik secara oral atau diminum, dihirup, maupun disuntikan. Adapun jenis narkoba yang biasa
disuntikan yaitu jenis opioida, turunan opiate khususnya heroin. Penyuntikan tersebut dilakukan dengan cara menyuntikkan lewat otot, lewat kulit atau
pembuluh vena agar mendapatkan reaksi yang kuat. PKBI Jabar, 1999. Dilihat dari jenis-jenis narkoba yang sangat banyak macamnya tetap saja setiap jenis
tersebut dapat menimbulkan adiksi atau ketergantungan, karena setiap jenis narkoba mengandung suatu zat yang menimbulkan psychoactive effects.
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menggunakan Narkoba