Penagihan Utang Pajak Dasar Penagihan Pajak

masalah ini, maka fiskus akan bertindak melakukan penagihan aktif salah satunya dengan Penagihan Surat Paksa.

D. Penagihan Utang Pajak

Tindakan penagihan utang pajak secara teoritas dapat dilakukan dengan 2 langkah: a Penagihan Pasif Pada dasarnya penagihan secara pasif terdiri atas 2 tahap: 1. Penyerahan ketetapan pajak maupun tagihan pajak: Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT, dan Surat Tagihan Pajak STP. 2. Apabila ketetapan pajak diserahkan dan sampai batas waktu pembayaran belum memenuhi kewajibannya maka tindakan berikutnya adalah dikeluarkannya Surat Teguran mungkin diberikan lebih dari satu kali. b Penagihan Aktif Adalah penagihan dengan menggunakan Surat Paksa dan dilanjutkan dengan tindakan sita. Dalam hal Wajib Pajak lalai melaksanakan kewajiban pelunasan utang pajak dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam surat teguran tersebut pada langkah penagihan secara pasif penagihan pajak. Surat paksa sekurang – kurangnya memuat: Universitas Sumatera Utara 1. nama Wajib Pajak, atau Penanggung Pajak 2. besarnya utang pajak 3. perintah untuk membayar c Penagihan Paksa UU no. 19 Tahun 1949 Fiskus memulai juru sita pajak Negara menyampaikan memberitahukan surat paksa melakukan penyitaan dan melakukan pelelangan melalui kantor lelang negara terhadap barang – barang wajib pajak. Penagihan ini dikenal sebagai penagihan yang “keras” dalam rangka melakukan Law-Enforcement di bidang perpajakan, namun langkah ini merupakan upaya terakhir, apabila tidak ada jalan lain.

E. Dasar Penagihan Pajak

Sesuai dengan system self assessment yang berlaku sekarang ini, Wajib Pajak diwajibkan menghitung memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri utang pajaknya. Apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam melakukan penghitungan pajak yang terutang atau wajib pajak melanggar ketentuan UU perpajakan barulah Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan surat ketetapan pajak yang dapat berupa STP, SKPKB, SKPKBT, SKP, SKK, PB. 1. Surat Tagihan Paksa STP adalah: surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau benda. Surat Teguran Pajak dikeluarkan apabila : Universitas Sumatera Utara a. PPh dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar. b. Dari hasil penelitian Sp terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis atau salah hitung. c. Wajib pajak dikenal sanksi administrasi berupa benda atau bunga. 2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB adalah: surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah pajak yang harus dibayar. Pasal 3 UU no.9 tahun 1994 KUP menentukan dalam jangka 10 tahun sesudah saat terutang pajak atau berakhirnya masa pajak, bagian direktur jenderal pajak dapat menerbitkan SKPKB dalam hal: a. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar. b. Apabila surat pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan menurut UU dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam surat teguran. 3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT adalah: surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. Menurut pasal 15 UU No. 6 tahun 1983, sebagaimana telah diubah dengan UU. No. 9 tahun 1994 direktur jenderal pajak dapat menerbitkan SKPKBT dalam jangka waktu 10 tahun sesudah saat pajak terutang, berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak, apabila Universitas Sumatera Utara ditemukan data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan jumlah pajak yang terutang. 4. Surat Keputusan Pembetulan adalah: Surat Keputusan untuk membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan peraturan perundang – undangan yang terdapat dalam surat ketetapan pajak atas surat tagihan pajak. 5. Surat Keputusan Keberatan SKK adalah: surat keputusan atas keberatan terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh wajib pajak. 6. Putusan Banding PB adalah: putusan badan peradilan atau banding terhadap surat keputusan keberatan yang diajukan oleh wajib pajak. Keenam jenis surat ini merupakan dasar atau sarana administrasi Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan penagihan pajak. Untuk tertibnya dan keseragaman tindakan dalam melaksanakan penagihan pajak, Menteri keuangan akan mengatur tata caranya termasuk aspek administrative baik mengenai tindakan penagihan itu sendiri maupun aspek pelaksanaan pembayaran atas tagihan pajak.

F. Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Pajak