Barang dari hasil yang disita harus sebanding dengan jumlah utang pajak yang ditanggung Penanggung Pajak dan jika tidak sebanding maka akan dilakukan penyitaan
lagi. 4.
Apabila utang pajak dan biaya penagihan yang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak setelah lewat waktu 14 empat belas hari sejak tanggal pelaksanaan
penyitaan, Pejabat segera melaksanakan pengumuman lelang. Dan dalam hal pelaksanaan lelang Juru sita mempertanyakan dulu kepada dinas yang bersangkutan mengenai hak
milik barang yang dilelang. Misalnya tanah kepada dinas pertanahan setempat. Hasil lelang dipergunakan terlebih dahulu untuk membayar biaya penagihan pajak yang belum
dibayar dan sisanya untuk membayar utang. Dalam hal hasil lelang sudah mencapai jumlah yang cukup untuk melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak, pelaksanaan
lelang dihentikan walaupun barang yang akan dilelang masih ada. Sisa barang beserta uang kelebihan hasil lelang dikembalikan oleh pejabat kepada penanggung pajak setelah
pelaksanaan lelang.
B. Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penagihan Dengan Surat Paksa
Adapun kendala-kendala yang sering ditemui berkaitan dengan penagihan pajak dengan surat paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia adalah :
1. Terdapat tunggakan yang berbeda
Dalam praktek kadang terdapat penghitungan yang salah dari pajak yang seharus dibayar. Jika terdapat kesalahan seperti ini, maka wajib pajak berhak untuk menunda
pembayaran pajak sampai telah ditentukan jumlah yang benar. Apabila dalam melaksanakan penyampaian surat paksa, juru sita menemui persoalan seperti tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas, yaitu tunggakan menurut surat paksa berbeda dengan tunggakan menurut surat ketetapan pajak yang ada pada penanggung pajak, maka juru sita tidak dapat mengubah,
apa yang tertulis pada surat paksa atau mencoret dan menambahkan pembetulannya. Juru sita pajak mengembalikan surat paksa tersebut kepada kepala seksi penerimaan dan
penagihankepala subseksi penagihan dengan disertai laporan dan usul agar dikeluarkan surat paksa yang baru dengan menggunakan nomor dan tanggal yang sama pengganti
surat paksa yang tadi sesuai dengan data yang sebenarnya. 2.
Penanggung pajak menolak surat paksa Adakalanya Penanggung Pajak menolak menerima Surat Paksa dengan berbagai
alasan. Alasan penolakan ini kadang kala sengaja dicari-cari karena wajib pajak tidak mau membayar pajaknya. Apabila penolakan didasarkan pada alasan lainnya, misalnya:
- Karena sedang mengajukan surat keberatan
- Sengaja menolak dengan alasan yang tidak jelas
Maka terhadap hal-hal yang demikian, Juru Sita setelah memberikan keterangan seperlunya tetap melaksanakan surat paksa tersebut dengan menyerahkan salinan surat
paksa kepada yang bersangkutan. Dan apabila penanggung pajak dan wakilnya tetap menolak maka salinan surat paksa tersebut dapat ditinggalkan begitu saja pada tempat
kediamantempat kedudukan penanggung pajak atau wakilnya, dengan demikian surat paksa dianggap sudah diberitahukandisampaikan.
Universitas Sumatera Utara
3. Jurusita pajak tidak diperbolehkan masuk rumah
Pada waktu pelaksanaan penyitaan sering terjadi juru sita tidak diperbolehkan masuk kedalam rumah Wajib PajakPenanggung Pajak yang barang-barangnya akan
disita. 4.
Jurusita pajak tidak diperbolehkan menyita barang wajib pajakpenanggung pajak
Hambatan lain yang sering ditemui dalam pelaksanaan penyitaan adalah jurusita tidak diperbolehkan menyita barang-barang milik Wajib PajakPenanggung Pajak.
5. Wajib Pajakpenanggung pajak tidak mau menandatangani berita acara sita
Berita Acara Sita dibuat dan ditandatangani oleh jurusita, para saksi dan Wajib PajakPenanggung Pajak atau wakilnya yang barangnya disita. Sering terjadi Wajib Pajak
tidak mau menandatangani Berita Acara Sita, sehingga penyitaan barang Wajib Pajak guna pelunasan hutang pajaknya menjadi tertunda.
6. Pembuktian barang-barang yang bukan milik wajib pajakpenanggung pajak
Pada waktu melakukan penyitaan ada kemungkinan bahwa Wajib PajakPenanggung Pajak menyatakan bahwa sebagian barang-barang yang akan disita
tersebut bukanlah miliknya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyitaan barang yang akan dilakukan.
7. Tingkat Kesadaran WP Penanggung Pajak Masih Rendah
Walaupun system perpajakan kita telah menganut sistem self assessment namun tingkat kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan
Universitas Sumatera Utara
baik dan benar serta membayar hutang pajak tepat pada waktu masih rendah dikarenakan masih kurang Pengetahuan WP tentang perpajakan.
Dilihat dari kendala-kendala yang sering ditemui berkaitan dengan penagihan pajak dengan surat paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia.
Tidak semua Wajib Pajak mempunyai kesadaran dan kemampuan yang sama, sehingga ketaatannya pun juga tidak sama. Ada kemungkinan bahwa setelah dilakukan
penagihan secara pasif – persuasive ternyata Wajib Pajak Penanggung Pajak tidak memenuhi kewajiban walaupun sistem perpajakan kita telah menganut sistem self
assessment namun tingkat kesadaran wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar tidak dapat memenuhi kewajibannya bahkan
menghindarinya dengan berbagai alasan diantaranya menolak Surat Paksa.
C. Cara Penyelesaian Masalah Dalam Pelaksanaan Penagihan Dengan Surat Paksa