BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK dengan metode pendekatan deskriptif kuantitatif. Alasan dipilihnya pendekatan ini karena
penelitian ini bertujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik obyek atau subyek yang diteliti secara tepat Sukardi, 2007:157,
dalam hal ini mengenai besarnya peningkatan prestasi belajar siswa. Sedangkan menurut Sukmadinata 2006, penelitian deskriptif adalah suatu
metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada yang berlangsung pada saat ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui besarnya peningkatan prestasi belajar siswa dalam mendesain melalui metode pembelajaran kreatif produktif. Hal ini berarti dalam
penelitian ini menghendaki suatu perubahan kondisi atau perilaku yang signifikan. Menurut Sugiyono 2006:9 tujuan utama penelitian action
reasearch adalah mengubah 1 situasi, 2 perilaku, 3 organisasi, termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata. Berdasar alasan tersebut,
maka jenis penelitian ini yaitu classroom action research penelitian tindakan kelas. Action Research dilakukan dengan diawali suatu kajian terhadap
masalah tersebut secara sistematis. Hasil kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk menyusun suatu rencana kerja sebagai upaya untuk mengatasi masalah
tersebut. Dalam proses pelaksanan dan rencana kerja yang telah disusun, dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang hasilnya digunakan sebagai
masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat tahapan pelaksanaan. Hasil dari proses refleksi ini, kemudian melandasi upaya
perbaikan dan penyempurnaan rencana tindakan selanjutnya. Dalam bidang pendidikan, khususnya pada kegiatan pembelajaran,
action research berkembang menjadi Classroom Action Research CAR atau dikenal dengan sebutan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Pardjono
2007:12, penelitian tindakan kelas adalah salah satu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya.
Sebagai suatu penelitian terapan, PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan proses dan kualitas atau hasil pembelajaran di kelas. Dengan
melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan penyelesaian bagi masalah yang terjadi di kelasnya sendiri dengan menerapakan berbagai
ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Menurut Kunandar 2009:44-45 ada 3 prinsip dalam PTK, yaitu: 1 adanya partisipasi
dari peneliti dalam suatu program atau kegiatan; 2 adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan; 3 adanya tindakan
treatment untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan. Mengacu pada 3 prinsip di atas, PTK dapat didefinisikan sebagai suatu
penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain kolaborasi dengan jalan
merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu
kualitas proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan treatment
tertentu dalam suatu siklus. Berdasrkan hal ini, PTK yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu PTK secara kolaborasi. Pardjono dkk 2007:10
mengungkapkan bahwa dalam penelitian tindakan kelas, peneliti harus berkolaborasi dengan guru, sehingga peneliti dan guru dapat saling memberi
masukan selama guru melakukan tindakan sampai pada tahap analisis dan refleksi. Menurut Suharsimi Arikunto 2006:17, PTK secara kolaborasi yaitu
pihak yang melakuakan tindakan adalah guru mata diklat pembelajaran itu sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya
proses tindakan adalah peneliti dan bukan seorang guru yang sedang melakukan tindakan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian