2. Aspek penilaian proporsi pada penilaian gambar desain busana dalam penelitian ini tidak diperhitungkan. Hal ini dikarenakan siswa tidak secara mandiri membuat
gambar proporsi tubuh melainkan siswa hanya mengutip gambar proporsi yang sudah disediakan guru.
3. Kesatuan, komposisi, dan variasi dalam penilaian ini mencakup kesatuan, komposisi, dan variasi dalam menyusun dan menerapkan unsur-unsur desain,
prinsip desain, serta bagian-bagian busana.
Berdasar pada pedoman penilaian menggambar busana yang digunakan oleh sekolah dan penyesuaian dengan pelaksanaan materi dalam penelitian,,
maka aspek yang dinilai dalam gambar busana yang digunakan pada penelitian ini yaitu:
No. Aspek yang dinilai
Skor 1
2 3
4 1
2 3
4 5
6 Alat dan bahan desain
Penerapan unsur desain Penerapan prinsip desain
Penerapan bagian-bagian Waktu
Kebersihan
B. Kerangka Berpikir
Pelaksanaan metode pembelajaran kreatif produktif dalam penelitian ini diterapkan pada materi menggambar busana yaitu memindahkan gambar busana pada
proporsi tubuh. Alasan dipilihnya materi tersebut karena materi tersebut merupakan materi dimana siswa pertama kali mengaplikasikan teori-teori desain dan menggambar
busana yang menjadi kompetensi dasar siswa dalam mata diklat menggambar busana.
Meteri ini mengacu pada penciptaan gambar busana yang kreatif berdasarkan teori- teori desain busana yang dipelajari siswa. Untuk itu siswa perlu diarahkan pada
langkah-langkah belajar yang kreatif, dalam hal ini menciptakan gambar busana secara kreatif dengan metode yang tepat.
Berdasarkan uraian di atas, penerapan metode yang tepat pada suatu materi pelajaran akan meningkatkan kompetensi siswa, dalam hal ini materi pelajaran
menggambar busana. Kompetensi siswa akan dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk dapat mencapai ketiga aspek tersebut, upaya peningkatan
kompetensi dalam penelitian ini dilakukan melalui penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran menggambar busana. Karakteristik
mata pelajaran menggambar busana yaitu bahwa mata pelajaran ini dalam tujuan pembelajarannya secara garis besar lebih mengutamakan pemahaman konsep dan
pengembangan gagasan sehingga diharapkan siswa dapat menciptakan desain busana yang kreatif dan bermuara akan meningkatkan prestasi belajar. Adapun metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik tersebut yaitu metode pembelajaran kreatif produktif. Metode ini berpijak pada teori belajar konstruktivistik dimana
pemahaman konsep oleh siswa secara mandiri dan terbuka lebih diutamakan dalam pemecahan masalah secara kreatif atau divergen sehingga diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas baik secara kuantitas maupun kualitas. Hal ini berdasarkan pada kegiatan pembelajaran dalam metode kreatif produktif yang meliputi
orientasi, eksplorasi, interpretasi, dan re-kreasi. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat
dikembangkan oleh guru mata pelajaran secara kreatif dan inovatif, tentu saja disesuaikan dengan kondisi guru, siswa, serta sarana atau fasilitas yang ada atau yang
diusahakan. Pengembangan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut secara kreatif dan
inovatif diasumsikan
dapat menciptakan
suasana pembelajaran
yang
menyenangkan dan bermakna terutama bagi siswa yang mengarah pada peningkatan kompetensi. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran menggambar busana
dengan metode pembelajaran keratif produktif, dijelaskan sebagai berikut : 1. Orientasi
Kegiatan pada tahap orientasi yaitu mendeskripsikan secara singkat materi menggambar busana yang akan dipelajari, yaitu memindahkan gambar busana di
atas proporsi tubuh, termasuk didalamnya mengenai tujuan, pelaksanaan, waktu, tugas, dan hasil akhir dari pembelajaran. Selanjutnya siswa diberi kesempatan
untuk mengemukakan pendapatnya sehingga dicapai kesepakatan antara guru dan siswa. Selain itu siswa mempunyai gambaran yang lebih jelas mengenai teknis
pembelajaran terkait dengan materi memindahkan gambar busana di atas proporsi tubuh. Hal ini diharapkan baik guru maupun siswa telah siap untuk melaksanakan
pembelajaran. 2. Eksplorasi
Pada tahap ini, siswa melakukan eksplorasi terhadap masalah konsep yang sedang dikaji. Metode kreatif produktif lebih mengarahkan siswa untuk belajar
secara mandiri sehingga guru lebih berperan sebagai fasilitator. Peran guru pada tahap eksplorasi yaitu memfasilitasi siswa dengan berbagai
referensi dan informasi mengenai desain-desain busana yang akan dipindahkan diatas proporsi
tubuh dan langkah-langkah pemindahannya, yaitu antara lain dengan modul menggambar busana, buku-buku desain, gambar-gambar desain busana, dan
majalah fashion.. Kegiatan eksplorasi dilakukan secara berkelompok. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kerja, tiap kelompok terdiri dari 5-6 orang.
Selain siswa melakukan kajian materi secara mandiri, guru juga mendorong imajinasi dan kreasi siswa melalui pertanyaan-pertanyaan kreatif mengenai
desain busana. Pada tahap ini siswa diharapkan telah menentukan sumber ide dan siluet busana yang akan dibuat.
3. Interpretasi Kegiatan dalam tahap ini yaitu menginterpretasikan hasil eksplorasi melalui
kegiatan analisis dan diskusi. Secara berkelompok siswa mendiskusikan dan
mendeskripsikan desain busana dan pemindahannya diatas proporsi tubuh berdasarkan hasil eksplorasi. Masing-masing individu dalam kelompok membuat
desain skets halus sesuai dengan ide yang tercipta pada proses sebelumnya. Selanjutnya, hasil diskusi ditarik kesimpulan secara umum sehingga tercapai
kesamaan persepsi mengenai materi yang dipelajari. Dalam hal ini guru dapat menjelaskan langkah-langkah memindahkan gambar busana di atas proporsi
tubuh. 4. Re-kreasi
Pada tahap re-kreasi, siswa ditugaskan untuk menghasilkan sesuatu yang mencerminkan pengalamannya terhadap konsep topik masalah yang sedang
dikaji menurut kreasinya masing-masing. Re-kreasi dalam hal ini dilakukan secara individu. Siswa diberi tugas memindahkan gambar busana di atas proporsi
tubuh menurut pemahaman konsep dan kreasinya masing-masing. Siswa dapat memperbaiki, melengkapi, dan menyelesaikan desain skets yang telah dibuat
sebelumnya. Termasuk dalam tahap ini yaitu menegaskan pose, siluet, dan bagian-bagian
busana, memberi
detail atau
hiasan pada
busana, serta
menyelesaikan gambar desain menggunakan teknik pewarnaan kering. Hasil re- kreasi merupakan produk kreatif, dalam hal ini yaitu gambar busana di atas
proporsi tubuh sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan.
5. Evaluasi Evaluasi dilakukan pada keseluruhan tahap yang telah dilalui. Untuk memperoleh
data pengukuran dan penilaian secara kuantitatif, dilakukan evaluasi terhadap hasil tahap re-kreasi, yaitu penilaian terhadap gambar busana di atas proporsi
tubuh. Berdasarkan urian di atas, peningkatan kompetensi siswa akan dilihat dari
besarnya peningkatan kompetensi pada penerapan metode kreatif produktif dari siklus Idan siklus II. Peningkatan kompetensi akan dinilai dari aspek kognitif pengetahuan
pemahaman, afektif sikap, dan psikomotor ketrampilan. Bentuk penilaian untuk ranah kognitif adalah dengan test tulis soal teori, penilaian ranah psikomotor
dilakukan dengan penilaian unjuk kerja gambar desain busana. Sedangkan penilaian untuk ranah afektif dilakukan melalui pengamatan observasi sikap siswa. Adapun
untuk mengetahui keberhasilan tindakan metode pembelajaran kreatif produktif yang diterapkan dalam pembelajaran dilakukan melalui observasi pada pelaksanaan
pembelajaran. Dengan diterapkannya metode pembelajaran kreatif produktif dengan baik pada
materi menggambar busana diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menggambar busana serta dapat meningkatkan kompetensi
menggambar busana siswa.
C. Pertanyaan Penelitian