kooperatif. Siswa diharapakan mampu mengkonstruksikan sendiri konsep atau materi yang diberikan serta mengembangkan kreativitas untuk menghasilkan produk
yang bersumber dari pemahaman mereka dari konsep yang dikaji. Pendekatan ini sangat sesuai diterapkan dalam pembelajaran menggambar busana sebagai mata
diklat produktif yang menuntut kreativitas dan produktivitas sebagai tolak ukur penilaian unjuk kerja, sehingga apabila diterapkan pada pembelajaran menggambar
busana maka kompetensi siswa semakin meningkat.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, dapat diidentifikasi masalah yang menyangkut kompetensi siswa pada mata diklat menggamabar busana
siswa sebagai berikut: 1. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan belum tersampaikan secara baik
kepada siswa. Pada saat melaksanakan aktivitas pembelajaran siswa kurang memahami tujuan pembelajaran itu sendiri.
2. Guru sebagai fasilitator, motivator, demonstrator, mediator, pengelola kelas, dan evaluator dalam
proses pembelajaran kurang maksimal dalam menjalankan fungsi dan perannya serta kurang mengintegrasikan komponen-komponen
pembelajaran menjadi lebih menarik untuk meningkatkan motivasi dan
kompetensi siswa, kaitannya dalam mata diklat menggambar busana. 3. Kondisi dan perbedaan individual siswa dalam pembelajaran menggambar
busana yang tidak dapat dihindari seringkali menghambat kelancaran kegiatan belajar mengajar. Beberapa siswa kurang semangat, tidak fokus terhadap
pelajaran, kurang tertib, dan konsentrasi rendah.
4. Media pembelajaran yang digunakan dalam mata diklat menggambar busana penyajiannya kurang menarik perhatian siswa.
5. Metode pembelajaran yang digunakan dalam mata diklat menggambar busana
kurang yaitu demonstrasi dengan contoh. Kecenderungan metode tersebut yaitu siswa lebih memilih menggambar busana seperti contoh dipapan tulis yang
digambar oleh guru. Selain itu metode tersebut cenderung mengarah pada pembelajaran yang kurang bermakna dan tidak menyenangkan.
6. Evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran menggambar busana kurang terintegrasi dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Evaluasi yang
demikian tidak dapat mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri sehingga tidak dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang diperlukan sebagai upaya
peningkatan kompetensi.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, diperlukan pembatasan masalah agar fokus masalah yang akan diteliti lebih jelas. Dalam penelitian ini, kompetensi siswa untuk
mata diklat menggambar busana akan ditingkatkan melalui metode pembelajaran yang digunakan yaitu melalui metode pembelajaran kreatif-produktif. Alasan
dipilihnya metode pembelajaran kreatif-produktif yaitu bahwa konsep metode ini merupakan integrasi dari karakteristik penting dan pendekatan-pendekatan dalam
teori belajar konstruktivistik yang memungkinkan siswa mampu mengembangkan kreativitas untuk menghasilkan produk yang bersumber dari pemahaman mereka
terhadap konsep yang sedang dikaji. Hal ini sesuai dengan konsep pembelajaran menggambar busana sebagai pembelajaran produktif. Selain itu agar penelitian ini
lebih fokus maka penerapan metode kreatif produktif dalam penelitian ini dilakukan
pada salah satu materi mata diklat menggambar busana. Adapun materi yang dipilih dalam penelitian ini yaitu materi memindahkan gambar busana di atas proporsi
tubuh.
D. Perumusan Masalah