12 Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya melainkan karena usaha individu. d.
Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk
beberapa saat saja. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti tingkah laku yang terjadi
setelah belajar akan bersifat menetap. e.
Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar- benar disadari.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang terjadi melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Perubahan yang terjadi meliputi
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
3. Prinsip – Prinsip Belajar
Menurut Soekanto dan Winataputra Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni, 2008: 16 menjelaskan bahwa di dalam tugas melaksanakan
proses belajar mengajar, seorang guru perlu memerhatikan beberapa prinsip belajar berikut:
13 a.
Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.
b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar. d.
Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar berarti.
e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung
jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditegaskan bahwa prinsip belajar merupakan kesadaran siswa sendiri untuk bertindak dalam belajar
ataupun mempelajari materi pelajaran di sekolah. Siswa tidak bisa dipaksa dalam memahami pelajaran, karena kemampuan antar siswa berbeda. Siswa
yang diberi tanggu jawab dan kepercayaan penuh akan memotivasi siswa untuk melakukan kewajiban sebagai siswa, dan belajar sebaik mungkin.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Slameto 2010 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor
intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor internal: 1 faktor jasmani, 2 faktor psikologis. Faktor Ekstern: 1
faktor keluarga, 2 faktor sekolah dan, 3 faktor masyarakat. Lebih lanjut dapat dikaji sebagai berikut:
a. Faktor-Faktor Internal
14 1
Faktor jasmaniah. a
Kesehatan Kesehatan adalah keadaan baik segenap badan bebas dari penyakit.
Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan badan tidak sehat
baik, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah.
b Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah tidak berfungsinya salah satu bagian tubuh atau suatu yang menyebabkan kurang baik kurang sempurna mengenai
tubuh seseorang. Cacat tubuh itu berupa buta, tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain.Keadaancacat tubuh dapat
mengganggu mempengaruhi belajar seseorang. 2
Faktor Psikologis a
Inteligensi J.P. Chaplin dalam Slameto, 2010: 55 memberi tiga penegrtian
inteligensi sebagai berikut: 1
The ability to meet and adapt to novesituations quickly and effectvely.
2 The ability to utilize abstract concepts effectively.
3 The ability to grasprelationship and to learn quickly.
15 Jadi inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui konsep-
konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.
b perhatian
Perhatian menurut Gazali Slameto, 2010: 56 adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada
suatu obyek benda atau hal atau kesimpulan obyek. Untuk mendapatkan hasil belajar yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran
tidak menjadi perhatian siswa, maka timbul kebosanan, sehingga ia tidak suka belajar.
c Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai
dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
d Bakat
16 Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat sangat mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran
yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya baik. Demikian sebaliknya jika bahan pelajaran yang
dipelajari siswa tidak sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya tidak baik.
e Motif
Motif adalah sebagai daya penggerak atau pendorong. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong
siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan
melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau menunjang belajar. f
Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan balajar.
g Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika
17 siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil
belajarnya akan baik. 3
Faktor Kelelahan Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a Kelelahan jasmani
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan
jasmani terjadi karena terjadinya kekacauan substansi siswa pembakaran dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar
pada bagian-bagian tertentu. b
Kelelahan rohani Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
b. Faktor-Faktor Ekstern
1 Faktor Keluarga
Siswa yang belajar juga akan menerima pengaruh dari keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, reaksi antara anggota keluarga,
suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga. 2
Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup:
a Metode mengajar
18 Metode mengejar adalah suatu cara jalan yang harus dilalui
dalam proses mengajar. Metode mengajar sangat mempengaruhi belajar siswa. Guru mengajar dengan menggunakan metode
ceramah saja, siswa menjadi bosan, mengetuk, dan hanya mencatat saja. Guru bisa menggunakan mencoba berbagai
metode-metode baru, supaya siswa dapat termotivasi untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode
mengajar harus diusahakan yang cepat, efisien, dan efektif. b
Kurikulum Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai, dan mengembangkan
bahan pelajaran itu. Bahan pelajaran dapat mempengaruhi belajar siswa.
c Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri.
Jadi cara belajar siswa dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara
akrap, menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar,jadi guru harus membangun interaksi yang baik dengan siswa, supaya
siswa dapat berpartipasi secara aktif dalam belajar.
19 d
Relasi Siswa dengan Siswa Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar siswa
dapat bekerja sama dengan teman kelasnya, dan bersaing secara positif dalam belajar.
e Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Dengan demikian agar
siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin didalam belajar baik disekolah, di rumah, dan di perpustakaan. Agar siswa disiplin
haruslah guru bersertastaf yang lain juga disiplin. f
Alat Pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan belajar siswa, karena alat
pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat
pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu, agar guru dapat mengajar dengan baik, sehingga siswa dapat menerima pelajaran
dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula. g
Waktu Sekolah Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di
sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore maupun malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa. Waktu
yang baik untuk belajar siswa adalah pagi hari, dimana siswa
20 segar jasmani, rohani, yang baik dibandingkan dengan sore atau
malam hari. Sedangkan disiang hari hari siswa merasa ngantuk dan kelalahan. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan
memberi pengaruh yang positif terhadap belajar. h
Standar Pelajaran di atas Ukuran Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya,perlu
memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru.
i Keadaan Gedung
Dalam jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini
harus memadai di dalam setiap kelas. Keadaan gedung juga sangat berpengaruh terhadap belajar siswa, karena dengan kondisi
gedung yang nyaman, dan bersih akan sangat menunjang pembelajaran yang berlangsung.
j Metode belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat
akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Siswa perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih
cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
21 k
Tugas Rumah Waktu belajar terutama disekolah, disamping untuk belajar
waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang
harus dikerjakan dirumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
3 Faktor Masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat terdiri dari orang-orang tidak
terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada siswa. Sebaliknya, lingkungan
anak adalah orang-orang terpelajar yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar.
B. Gaya Belajar