23 pembelajaran maupun dalam pengembangan diri. Pengenalan gaya belajar
akan memberikan pelayanan yang tepat terhadap apa dan bagaimana sebaiknya disediakan dan dilakukan agar pembelajaran dapat berlangsung
optimal.
2. Jenis atau Tipe Gaya Belajar Siswa
Menurut Boddi DePorter Mike H 2007: 113-120 gaya belajar seseorang hanya dibagi dalam 3 jenis atau modalitas belajar seseorang
yaitu: 1 gaya belajar atau modalitas visual, 2 gaya belajar auditori, 3 gaya belajar kinestetik. Ketiga gaya belajar tersebut dikenal dengan istilah
VAK. Dalam prakteknya masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan
orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya. a.
Gaya Belajar Siswa Tipe Visual Gaya belajar siswa tipe visual ini, mengandalkan sensorik
penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar siswa paham. Ciri-ciri siswa yang memiliki gaya belajar
visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan juga menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya.
Siswa dengan gaya belajar visual lebih mudah mengingat apa yang mereka lihat, seperti bahasa tubuhekspresi muka
gurunya, diagram, buku pelajaran bergambar dan video, sehingga
24 mereka bisa mengerti dengan baik mengenai posisilokasi, bentuk,
angka, dan warna. Siswa visual cenderung rapi dan teratur dan tidak terganggu dengan keributan yang ada, tetapi mereka sulit
menerima instruksi verbal. Siswa yang memiliki gaya belajar visual menangkap
pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai
pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung
karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau
ucapan. Ketajaman visual, lebih menonjol pada sebagian orang,
sangat kuat dalam diri seseorang. Alasannya adalah bahwa “di dalam otak terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses
informasi visual daripada semua indera lain”. Sedangkan menurut objeknya “masalah penglihatan digolongkan menjadi tiga golongan,
yaitu melihat bentuk, melihat dalam dan melihat warna”. 1
Ciri-ciri gaya belajar visual : a
Bicara agak cepat b
Mementingkan penampilan dalam berpakaianpresentasi c
Tidak mudah terganggu oleh keributan d
Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar e
Lebih suka membaca dari pada dibacakan f
Pembaca cepat dan tekun
25 g
Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
h Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
i Lebih suka musik dari pada seni
j Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali
jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.
2 Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :
a Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan
peta. b
Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting. c
Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi. d
Gunakan multi-media contohnya: komputer dan video. e
Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa ciri-ciri gaya belajar visual merupakan tipe seseorang yang memilih penampilan yang
rapih, lebih kuat ingatannya dengan cara melihat, dan kurang mampu mengingat dengan cara mendengarkan, dan strategi gaya belajar visual
adalah mengajar dengan menggunakan atau memperlihatkan gambar- gambar, diagram atau peta yang terkait dengan materi pelajaran.
b. Gaya Belajar Siswa Tife Auditori
Gaya belajar siswa tife auditori ini, mengandalkan sensorik pendegaran. Siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial dapat
belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Siswa auditorial memiliki
kepekaan terhadap musik dan baik dalam aktivitas lisan, mereka berbicara dengan irama yang terpola, biasanya pembicara yang
26 pasif, suka berdiskusi dan menjelaskan segala sesuatu panjang lebar.
Siswa dengan tipe gaya belajar ini mudah terganggu dengan keributan dan lemah dalam aktivitas visual.
Metode pembelajaran yang tepat untuk pembelajar model seperti ini harus memperhatikan kondisi fisik dari pembelajar. Anak
yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru
katakan. Pikiran auditori kita lebih kuat daripada yang kita sadari. Telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan informasi
auditori, bahkan tanpa kita sadari. Dan “ketika kita membuat suara sendiri dengan berbicara, beberapa area penting di otak kita
menjadi aktif”. 1
Ciri-ciri gaya belajar auditori : a
Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri b
Penampilan rapi c
Mudah terganggu oleh keributan d
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
e Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
f Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku
ketika membaca g
Biasanya dia pembicara yang pasif h
Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya i
Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik j
Mempunyai masalah dengan pekerjaan - pekerjaan yang melibatkan Visual
k Berbicara dalam irama yang terpola
l Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan
warna suara 2
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
27 a
Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
b Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
c Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
d Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
e Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan
dorong dia untuk mendengarkannyasebelum tidur.
Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa ciri-ciri gaya belajar auditori merupakan tipe seseorang yang suka bicara sendiri, lebih kuat
ingatannya dengan cara mendengarkan, mengingat yang sudah didiskusi dan kurang dalam pekerjaan yang menyangkut visual, dan
strategi gaya belajar auditori adalah belajar dengan berkelompok diskusi, mengajar dengan menggunakan musik vidio yang
menyangkut materi pelajaran, dan biarkan siswa merekam selama proses pembelajaran berlangsung.
c. Gaya Belajar Siswa Tife Kinestetik
Gaya belajar kinestetik merupakan aktivitas belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh. Pembelajar tipe ini
mempunyai keunikan dalam belajar yaitu selalu bergerak, aktivitas panca indera, dan menyentuh. Pembelajar ini sulit untuk duduk
diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Mereka merasa bisa belajar lebih baik
jika prosesnya disertai kegiatan fisik. Siswa dengan tipe ini suka
28 coba-coba dan umumnya kurang rapi serta lemah dalam aktivitas
verbal. 1
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik : a
Berbicara perlahan b
Penampilan rapi c
Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan d
Belajar melalui memanipulasi dan praktek e
Menghafal dengan cara berjalan dan melihat f
Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca g
Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita h
Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
i Menyukai permainan yang menyibukkan
j Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang
pernah berada di tempat itu k
Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
2 Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik
a Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
b Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya
contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru.
c Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
d Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam
bacaan. e
Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa ciri-ciri gaya belajar kinestetik merupakan tipe seseorang yang suka bicara perlahan, lebih
kuat ingatannya materi dengan mempraktekkannya langsung, lebih senang bergerak dari pada duduk dan menyentuh orang untuk
mendapat perhatian mereka dan strategi gaya belajar kinestetik adalah belajar dengan simulasi, belajar sambil mengunyah permen, dan
biarkan siswa belajar sambil mendengarkan musik.
29 Menurut Colin Rose dan Malcolm J. Nichoo 2006: 132-135 Tipe
Visual, Auditori, atau Kinestetik 1
Visual: a
Suka membaca menyukaimenikmati bacaan, menonton televisi, menonton flim pergi ke bioskop, menerka teka-teki
atau mengisi TTS, lebih suka membaca ketimbang dibacakan. Lebih suka memperhatikan ekspresi wajah ketika berbicara
dengan orang lain atau membacakan bacaan kepadanya.
b Mengingat orang melalui penglihatan-„tak pernah lupa wajah.‟
Mengingat kata-kata dengan melihat dan biasanya bagus dalam mengeja atau melafalkan tetapi perlu waktu lebih lama untuk
mengingat susunan atau urutan abjad jika tidak disebutkan awalnya.
c Kalau memberimenerima penjelasan arah lebih suka memkai
petagambar. d
Selera pakaian: bergaya. Penampilan penting. Warna pilihannya sesuai, tertata atau terkoordinasi.
e Menyatakan emosi melalui ekspresi muka.
f Menggunakan kata dan ungkapan seperti melihat, menonton,
menggambarkan, sudut pandang, mencerahkan, perspektif, mengungkapkan, tampak bagiku, meneropong, terang ibarat
kristal, fokus, cemerlang, bersemangat, pandangan dari atas, pendek akal, suka pamer.
g Aktifitas kreatif menulis, menggambar, melukis, merancang
mendesain, melukis di udara. h
Menangani proyek-proyek dengan merencanakan sebelumnya, meneliti
gambaran mmenyeluruhnya.
Mengorganisasikan rencana permainan dengan menghimpun daftarnya lebih dahulu.
Berorientasi detail. i
Cenderung berbicara cepat tetapi mungkin cukup pendiam di dalam kelas.
j Berhubungan dengan orang lain lewat kontak mata dan ekspresi
wajah. k
Saat diam suka melamun atau menatap ke angkasa. l
Menjalankan bisnis atas dasar hubungan personal antarwajah. m
Punya ingatan visual bagus, ingat di mana meninggalkan sesuatu sesuatu beberapa hari yang lalu.
n Merespons lebih bagus ketika Anda perlihatkan sesuatu
ketimbang cerita tentangnya,
30 Sesuai dengan uraian di atas tipe gaya belajar visual ini, lebih
kuat mengingat yang dilihat seperti: wajah seseorang, lukisan, tulisan, atau gambar.
2 Auditori:
a Suka mendengarkan radio, musik, sandiwara drama atau lakon,
debat anak-anak auditori suka cerita yang dibacakan kepadanya dengan berbagai ekspresi.
b Ingat dengan baik nama orang. Bagus dalam mengingat fakta.
Suka berbicara dan punya perbendaharaan kata luas. c
Menerima dan memberikan penjelasan arah dengan kata-kata verbal-
“Ambil arah kiri dan berjalanlah kira-kira dua blok sebelum belok ke kanan”. Senanh menerima instruksi secara
verbal. d
Selera yang penting lebel Mengetahui siapa perancangnya dan dapat menjelaskan pilihan pakaiannya.
e Mengungkapkan emosi secara verbal melalui perubahan nada
bicara atau vokal. f
Menggunakan kata-kata dan uagkapan-ungkapan seperti, kedengarannya benar, membangkitkan lonceng, mendengar apa
yang Anda katakan, seperti musik bagi telinga saya, ceritakan dengarkan, pesan tersembunyi tersirat, panggil, lentang dan
jelas, omong kosong, alasannalar, lebih dari cukup,teguran, ungkapan diri Anda, jaga lidah Anda, cara berbicara, memberi
perhatian, berkata benar, lidah kelu, tulikan telinga.
g Aktivitas kreatif, menyanyi, mendongeng mengobrol apa saja,
bermain musik, membuat cerita lucu, berdebat, berfilosofi. h
Menangani proyek-proyek dengan berpijak pada prosedur, memperdekatkan masalah, mengatasi solusi verbal.
i Berbicara dengan kecepatan sedang. Suka bicara bahkan di
dalam kelas. j
Berhubungan dengan lrang lain lewat dialog, diskusi terbuka. k
Dalam keadaan diam suka bercakap-cakap dengan dirinya sendiri atau bersenandung
l Suka menjalankan bisnis melalui telepon.
m Cenderung mengingat dengan baik dan menghafal kat-kata dan
gagasan-gagasan yang pernah diucapkan. n
Merespons lebih baik tatkala mendengar informasi ketimbang membaca,
31 Sesuai dengan uraian di atas tipe gaya belajar auditori ini, lebih
senang mendegarkan radio, musik, sandiwara drama. Kuat mengingat nama orang dan kejadian masa lalu yang sudah dialami. Senang
dengan aktifitas seperti menyanyi, mendongeng, bermain musik, dan berdebat.
3 Kinestetik:
a Menyukai kegiatan aktif, baik sosial maupun olahraga, seperti
menari dan lintas alami. b
Ingat kegiatan-kegiatan, hal-hal yang terjadi. c
Memberikan dan menerima penjelasan arah dengan mengikuti jalan yang dimaksud “Lebih mudah apabila Anda mengikuti
saya saj a.”
d Selera: Nyaman dan rasa bahan lebih penting daripada gaya.
e Mengungkapkan emosi melalui bahasa tubuh, geraknada otot.
f Menggunakan kata dan ungkapan seperti: merasa, menyentuh,
menangani, mulai dari awal, menaruh kartu di meja, meraba, memegang, memetik dawai, mendidihkan, bergandeng tangan,
mengatasi, menahan, tajam laksana pisau.
g Aktivitas kreatif, kerajinan tangan, berkebun, menari,
berolahraga. h
Menangani proyek langkah demi langkah. Suka menggulung lengan bajunya dan terlibat secara fisik.
i Berbicara agak lambat.
j Berhubungan dengan orang lain lewat kontak fisik,
mendekatakrab, menyentuh. k
Dalam keadaan diam selalu merasa gelisah, tidak bisa duduk tenang.
l Suka melakukan urusan seraya mengerjakan sesuatu, suka
berjalan-jalan saat bermain golf. m
Ingat lebih baik menggunakan alat bantu belajar tiga dimensi. n
Belajar konsep lebih baik dengan menangani objek secara fisik.
Sesuai dengan uraian di atas tipe gaya belajar kinestetik ini, lebih senang bergerak seperti, olahraga, menari, senang melakukan
kejarinan tangan dan berkebun.
32 Berdasarkan berbagai pendapat karakteristik gaya belajar yang
telah diuraikan di atas, dapat ditegaskan bahwa inti gaya belajar visual mengandalkan
sensori penglihatan,
gaya belajar
auditori mengandalkan sensori pendengaran, sedangkan gaya belajar kinestetik
mengandalkan sensori gerakan fisik dan sentuhan ketika menerima dan memproses informasi. Adapun rangkuman karakteristikciri gaya
belajar dari berbagai pendapat di atas digambarkan melalui tabel berikut ini:
Tabel 1. Ciri Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik Boddi DePorter Mike H 2007 dan Colin Rose Malcolm J. Nichoo 2006
No Visual
Auditori Kinestetik
1 Belajar melalui
melihat sesuatu Belajar melalui
mendengar sesuatu. Belajar melalui
aktivitas fisik dan keterlibatan langsung.
2 Teratur,
memperhatikan segala sesuatu, menjaga
penampilan Perhatiannya mudah
terpecah Menyentuh orang dan
berdiri berdekatan, banyak bergerak.
3 Mengingat dengan
gambar, lebih suka membaca dari pada
dibacakan. Berbicara dengan
polaberirama Belajar dengan
melakukan, menunjuk tulisan saat membaca,
menanggapi secara fisik.
4 Membutukan
gambaran dan tujuan menyeluruh dan
Belajar dengan cara mendengarkan,
menggerakkan bibir Mengingat sambil
berjalan dan melihat.
33 menangkap detail:
mengingat apa yang dilihat.
bersuara saat membaca. berdialog
secara internal dan eksternal
5 Mencoret-coret tanpa
arti selama berbicara di telepon dan dalam
rapat. Menggerakkan bibir
dan mengucapkan tulisan di buku
ketika membaca Menggunakan jari
sebagai penunjuk ketika membaca
6 Sering menjawab
pertanyaan dengan jawaban singkat atau
tidak. Berbicara dalam
irama yang terpola Menggunakan kata-
kata yang mengandung aksi
7 Lebih suka seni dari
pada musik. Lebih suka musik
daripada seni Menyukai permainan
yang menyibukkan 8
Punya ingatan visual bagus, ingat di mana
meninggalkan sesuatu sesuatu beberapa hari
yang lalu. Cenderung
mengingat dengan baik dan menghafal
kat-kata dan gagasan-gagasan
yang pernah diucapkan.
Ingat lebih baik menggunakan alat
bantu belajar tiga dimensi.
9 Mengingat orang
melalui penglihatan- „tak pernah lupa
wajah.‟ Mengingat
kata-kata dengan melihat dan biasanya
bagus dalam mengeja atau melafalkan tetapi
ingat dengan baik nama orang.Bagus
dalam mengingat fakta. Suka berbicara
dan punya perbendaharaan kata
luas. Ingat kegiatan-
kegiatan, hal-hal yang terjadi.
34 perlu waktu lebih
lama untuk mengingat susunan atau urutan
abjad jika tidak disebutkan awalnya.
10 Saat diam suka
melamun atau menatap ke angkasa.
Dalam keadaan diam suka bercakap-cakap
dengan dirinya sendiri atau
bersenandung Dalam keadaan diam
selalu merasa gelisah, tidak bisa duduk
tenang.
3. Kelebihan dan Kelemahan Gaya Belajar