35
Menurut Purwoto 1990 pendekatan fungsi keuntungan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pendekatan fungsi produksi,
antara lain: a. Fungsi permintaan input dan fungsi penawaran output dapat diduga
secara bersama-sama tanpa harus membuat fungsi produksi yang eksplisit.
b. Karena peubah-peubah yang diamati dalam fungsi keuntungan adalahpeubah harga output maupun harga input, maka hal ini lebih
logis mengingat kenyataannya seorang pengusaha umumnya memiliki anggaran
budget line
yang sudah tertentu sehingga faktor penentu dalam pengambilan keputusan adalah tingkat harga-harga.
c. Dapat digunakan untuk menelaah masalah efisiensi teknis, harga maupun ekonomi.
8. Analisis Pendapatan Usaha Tani
a. Pendekatan Pendapatan Bersih
Pendekatan ini menghitung pendapatan bersih atau
net return
dari usaha tani, penghitungannya, dengan rumus Purwaningsih, 2011: Pendapatan bersih =
net return
= NR NR = TR – TC eksplisit
2.8
TR = nilai output yang diproduksi, terdiri dari:
1 Penerimaan output yang dijual =
cash revenue
commit to user
36
2 Penerimaan output yang tidak dijual =
non cash revenue
output yang dikonsumsi, yang masih disimpan, diberikan kepada pihak
lain. Dalam praktek, usahatani tidak hanya pada satu macam komoditas,
namun lebih dari satu macam yang diusahakan, seperti padi, palawija, lombok, ternak dan sebagainya, yang diusahakan dalam waktu yang
bersamaan.
TC eksplisit = semua pengleuaran yang benar-benar dikeluarkan,
seperti : pengeluaran untuk pembelian bibit, pupuk, pestisida, sewa lahan, pembayaran bunga, pajak tanah dan sebagainya.
TC eksplisit terdiri dari : 1
TFC eksplisit = semua pengeluaran yang benar-benar dikeluarkan untuk input tetap seperti sewa tanah, bunga pinjaman, pajak.
2 TVC eksplisit = semua pengeluaran yang benar-benar dikeluarkan
untuk input variabel seperti bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja luar keluarga.
b. Pendekatan Keuntungan
Pendekatan ini menghitung keuntungan dari usahatani, dengan rumus Purwaningsih, 2010 :
Keuntungan = π π = TR – TC
2.9
TC = TC eksplisit + TC impisit perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
37
TR = nilai output yang diproduksi terdiri dari:
1 Penerimaan output yang dijual =
cash revenue
2 Penerimaan output yang tidak dijual =
non cash revenue
output yang dikonsumsi, yang masih disimpan, diberikan kepada fihak
lain Dalam praktek, usahatani tidak hanya pada satu macam komoditas,
namun lebih dari satu macam komoditas yang diusahakan, seperti padi, palawija, lombok, ternak dan sebagainya, yang diusahakan dalam
waktu yang berssamaan.
TC eksplisit = semua pengeluaran yang benar-benar dikeluarkan,
seperti : pengeluaran untuk pembelian bibit, pupuk, pestisida, sewa lahan, pembayaran bunga, pajak tanah dan sebagainya.
TC eksplisit terdiri dari : 1
TFC eksplisit = semua pengeluaran yang benar-benar dikeluarkan untuk input tetap seperti sewa tanah, bunga pinjaman, pajak.
2 TVC eksplisit = semua pengeluaran yang benar-benar dikeluarkan
untuk input variabel seperti bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja luar keluarga.
TC implisit = nilai input yang dimiliki petani sendiri, yang dilibatkan
dalam proses produksi, seperti : penggunaan tenaga kerja keluarga, penggunaan modal sendiri, biaya oportunitas lahan yang digunakan.
TC implisit terdiri dari : perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
38
1 TFC implisit = nilai input tetap yang dimiliki petani sendiri seperti
biaya oportunitas lahan yang digunakan untuk usahatani sewa lahan, biaya oportunitas modal uang sendiri yang digunakan untuk
usahatani bunga kredit. 2
TVC implisit = nilai input variabel yang dimiliki petani sendiri, seperti biaya oportunitas untuk tenaga kerja keluarga.
9. RC Rasio