31
Menurut Soekartawi 2003 bahwa kondisi usaha dapat diketahui dengan mendeskripsikan seberapa besar tingkat penerimaan total dan
biaya-biaya yang dikeluarkan dengan rumus sebagai berikut : K = Pr. T – B
2.2
= Pr. T – BT + BTT Keterangan ;
K = Keuntungan
Pr. T = Penerimaan total BT
= Biaya tetap BTT
= Biaya tidak tetap
7. Fungsi Keuntungan
Fungsi produksi Cobb-Douglasss pertama kali ditemukan oleh C.W.
Cobb dab P.H Douglasss yang menjadi terkenal setelah diperkenalkan oleh Lau dan Yotopoulos pada tahun 1976 menjadi suatu konsep yang dapat
dioperasionalkan untuk menguji efisiensi relatif di bidang pertanian.
Fungsi produksi Cobb-Douglass adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel dimana variabel yang
satu disebut variabel dependen yang dijelaskan Y dan yang lain disebut variabel independen yang menjelaskan X. Fungsi produksi Cobb-
Douglasss bisa diturunkan menjadi fungsi keuntungan yang banyak digunakan untuk penelitian terhadap berbagai usaha.
commit to user
32
Menurut Soekartawi 1994 penggunaan Fungsi keuntungan Cobb- Douglass C-D telah populer dikalangan para peneliti karena beberapa hal,
antara lain: a. Karena anggapan bahwa petani atau pengusaha adalah mempunyai sifat
memaksimumkan keuntungan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Cara pendugaannya juga relatif. c. Karena memanipulasi terhadap cara analisis mudah dilakukan, misalnya
membuat besaran elastistisitas menjadi konstan atau tidak. d. Dengan cara ini, peneliti sekaligus dapat mengukur tingkatan efisiensi
pada tingkatan atau pada ciri yang berbeda. Fungsi keuntungan Cobb-Douglass dapat diturunkan dengan teknik
Unit
Output Price Cobb-
Douglass
Profit Function
UOP-CDPF. UOP- CDPF merupakan fungsi yang melibatkan harga faktor produksi dan
produksi yang dinormalkan dengan harga tertentu, misalnya dengan harga
produksi yang disebut
Normalized Profit Function.
Hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut Larsito, 2005: Y = AF X, Z
2.3
Keterangan : Y = produksi ;
A = besaran yang menunjukan tingkatan efisiensi teknik ; perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
33
X = variabel faktor produksi ; Z = variabel faktor produksi tetap
fixed variabel
Persamaan keuntungan yang diturunkan dari persamaan fungsi produksi seperti pada persamaan di atas dapat dituliskan sebagai berikut:
2.4
Keterangan : = besarnya keuntungan
A = besarnya efisiensi teknik p = harga produksi persatuan
Xi= faktor produksi tetap yang digunakan, dimana j=1,..n ci = harga faktor produksi per satuan
fj = harga faktor produksi tetap Penggunaan persamaan di atas berlaku anggapan bahwa dalam
jangka pendek maka faktor produksi tetap seperti banyaknya cangkul atau alat pertanian yang lain, tidak mempengaruhi keinginan untuk
meningkatkan keuntungan, sehingga persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:
2.5
Bentuk logaritma dari persamaan di atas, seperti pada persamaan Cobb- Douglass, sehingga diperoleh :
commit to user
34
2.6
Keterangan : π = keuntungan yang telah dinormalkan dengan harga produksi.
βj = koefisien faktor produksi yang telah dinormalkan dengan harga produksi.
αj = koefisien faktor tetap yang telah dinormalkan dengan harga produksi.
Xi = variabel faktor produksi yang telah dinormalkan dengan harga produksi
Untuk memaksimumkan keuntungan, π didefinisikan sebagai
Unit Output Price profit function UOP profit
. Kondisi ini diperoleh dari persamaan 2.7 yang dinormalkan dengan harga output dan
ditransformasikan dalam bentuk logaritma, maka persamaanya sebagai berikut :
ln Л = β + β
1
ln W
1
+ …….+ β
n
ln W
n
+ e
1
2.7
Keterangan : Л
= tingkat keuntungan selisih antara penerimaan dengan total biaya yang telah dinormalkan dengan tingkat harga output.
β = konstanta
β
1-n
= koefisien regresi variabel independen W
1
-n
= biaya variabel yang telah dinormalkan dengan harga output.
e
1
= variabel gangguan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
35
Menurut Purwoto 1990 pendekatan fungsi keuntungan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pendekatan fungsi produksi,
antara lain: a. Fungsi permintaan input dan fungsi penawaran output dapat diduga
secara bersama-sama tanpa harus membuat fungsi produksi yang eksplisit.
b. Karena peubah-peubah yang diamati dalam fungsi keuntungan adalahpeubah harga output maupun harga input, maka hal ini lebih
logis mengingat kenyataannya seorang pengusaha umumnya memiliki anggaran
budget line
yang sudah tertentu sehingga faktor penentu dalam pengambilan keputusan adalah tingkat harga-harga.
c. Dapat digunakan untuk menelaah masalah efisiensi teknis, harga maupun ekonomi.
8. Analisis Pendapatan Usaha Tani