perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
b. Pengertian Tindak Pidana
Kata “tindak pidana” menurut R. Soesilo merupakan terjemahan dari
“ str afba a r feit”
. Perkataan
“ feit”
berarti sebagian dari kenyataan atau
“ een gedeelte va n werkelijkheid”
, sedangkan
“ str afba a r
” berarti dapat dihukum. Sehingga secara harafiah
“ str afba a r feit”
dapat diterjemahkan sebagai sebagian dari suatu kenyataan yang dapat dihukum.
47
Menurut Simmons, “
str aa fba ar feit”
adalah kelakuan
ha ndeling
yang diancam dengan hukum pidana, yang bersifat melawan hukum, yang berhubungan
dengan kesalahan dan yang dilakukan oleh orang yang mampu bertanggung jawab.
48
Tindak pidana disinonimkan dengan delik, yang berasal dari bahasa latin
“ delictum” .
Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia delik adalah perbuatan yang dapat dihukum karena melanggar undang-undang.
49
Winarno Budyatmojo sendiri memberikan pengertian tindak pidana sebagai perbuatan yang melanggar peraturan dan dapat dihukum.
50
Menurut pengetahuan hukum pidana, terdapat dua pandangan mengenai unsur-unsur tindak pidana, yaitu :
1 Pandangan monitis, yaitu bahwa untuk adanya tindak pidana atau perbuatan pidana maka harus ada perbuatan pidana dan pertanggung
jawaban pidana. Para ahli yang berpendapat demikian tidak memisahkan antara unsur adanya perbuatan, unsur pemenuhan rumusan
undang-undang, dan unsur sifat melawan hukum sebagai perbuatan pidana dengan unsur kemampuan bertanggung jawab, unsur adanya
kesalahan, dan unsur alasan penghapusan pidana sebagai pertanggung jawaban pidana.
51
2 Pandangan dualistis, yaitu bahwa adanya pemisahan antara perbuatan pidana dengan pertanggung jawaban pidana, dimana jika hanya ada
unsur perbuatan yang memenuhi rumusan undang-undang serta melawan hukum saja maka sudah cukup untuk mengatakan bahwa itu
adalah tindak pidana dan dapat dipidana.
52
47
Ibid.
48
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008, Hlm.59-60.
49
Winarno Budyatmojo Loc. Cit.
50
Ibid.
51
Ibid.
52
Ibid , Hlm. 9.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25 Menurut Soerjono Soekanto, tindak pidana atau peristiwa pidana
str a fba a rfeit
memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
53
1 Sikap tindak atau perilaku manusia; 2 Termasuk ruang lingkup perumusan kaidah hukum pidana yang
tertulis 3 Melanggar hukum kecuali apabila ada
“ rechtsva a rdigingsgrond”
atau dasar pembenaran menurut hukum;
4 Didasarkan pada kesalahan kecuali jika ada
“ schulduitsluistinggr ond”
atau bebas kesalahan.
c. Pengertian Pemidanaan