perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
7. Penelitian yang Relevan
Setelah melakukan penelusuran pada berbagai referensi dan hasil penelitian, penulisan penelitian yang memfokuskan pada penegakan hukum
terhadap tindak pidana perburuan liar di Taman Nasional Gunung Merbabu belum pernah dilakukan.
Namun ada satu penelitian yang relevan yang pernah dilakukan Agung Widodo pada tahun 2011 dengan judul: Penegakan Hukum Terhadap
Tindak Pidana Perdagangan Satwa Liar Yang Dilindungi Menurut Undang- Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya Di Wilayah Balai Konservasi Sumber Daya Jambi. Penelitian Agung Widodo dan penelitian yang dilakukan Penulis meskipun
sama-sama mengangkat persoalan penegakan hukum, namun memiliki perbedaan yang jelas karena selain mencakup perbedaan
locus
penelitian, juga mencakup perbedaan topik pembahasan. Penelitian Agung Widodo
adalah mengenai penegakan hukum perdagangan satwa liar dilindungi, sedangkan penelitian yang dilakukan Penulis berfokus pada penegakan
hukum perburuan liar.
B. Kerangka Berpikir
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya merupakan dasar hukum pembangunan
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di Indonesia. Pembentukan kawasan konservasi yaitu kawasan Suaka Alam dan Kawasan
Pelestarian adalah upaya pemerintah Republik Indonesia dalam rangka mewujudkan pembangunan konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya sebagaimana diamanatkan oleh tersebut di atas. Taman Nasional Gunung Merbabu merupakan kawasan konservasi yang
terletak di Kabupaten Magelang, Semarang dan Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Instansi yang diberi kewenangan untuk mengelola Taman Nasional Gunung
Merbabu adalah Unit Pelaksana Teknis UPT Balai Taman Nasional Gunung Merbabu yang berada di dalam lingkup Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan
dan Konservasi Alam PHKA, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.