Pengujian Hipotesis Hasil Analisis Data

Source Exp. Sign Koef. B F Sig Constant 1,560 ADOPSI - -0,006 1,135 0,290 R Squared 0,015 Adjusted R Squared 0,002 Ke te ra ng a n: ADO PSI = Ad o p si Akunta nsi Be rb a sis Akrua l ya ng d iukur d e ng a n a c c o unting ind e x Sumber: hasil pengolahan data Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi sederhana yang dibantu dengan program komputer untuk statistik, yaitu SPSS versi 17, diperoleh F observasi = 1,135 dengan taraf signifikansi 0,290 untuk variabel Adopsi. Hal ini berarti tidak ada pengaruh signifikan antara adopsi akuntansi berbasis akrual terhadap OROE b. Pengaruh Adopsi Akuntansi Berbasis Akrual terhadap Return on Asset ROA Pengaruh antara adopsi akuntansi berbasis akrual terhadap ROA disajikan dalam tabel di bawah ini: Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Sederhana Dengan Variabel Dependen ROA Source Exp. Sign Koef. B F Sig Constant 0,234 ADOPSI - -0,005 4,271 0,042 R Square 0,053 Adjusted R Square 0,041 Ke te ra ng a n: ADO PSI = Ad o p si Akunta nsi Be rb a sis Akrua l ya ng d iukur d e ng a n a c c o unting ind e x Signifikan pada α = 5 Sumber: hasil pengolahan data Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi sederhana yang dibantu dengan program komputer untuk statistik, yaitu SPSS versi 17, tampak bahwa nilai Adjusted R square model sebesar 0,041. Artinya bahwa variabel independen adopsi akuntansi berbasis akrual dapat menjelaskan variabel dependen ROA secara linier sebesar 4,1. Dengan kata lain 95,9 tidak dapat dijelaskan secara linier oleh adopsi akuntansi berbasis akrual. Dengan demikian maka variabel adopsi akuntansi berbasis akrual merupakan variabel yang relatif rendah untuk menjelaskan variabel ROA. Dari tabel di atas juga diperoleh F observasi = 4,271 dengan taraf signifikansi 0,042. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang dihasilkan adalah signifikan dan variabel ROA dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel adopsi akuntansi berbasis akrual dan interceptnya. Berdasarkan uji Anova dan Adjusted R square, maka model yang dihasilkan adalah: ROA = 0,234 – 0,005.ADOPSI 1 Berdasarkan model tersebut, makna yang dapat diambil bahwa penambahan Adopsi akan berpengaruh terhadap besarnya ROA yaitu ROA akan berkurang 0,005 apabila Adopsi Akuntansi Berbasis Akrual ditambahkan satu item. c. Pengaruh Adopsi Akuntansi Berbasis Akrual terhadap Current Ratio CR Pengaruh interaksi antara adopsi akuntansi berbasis akrual terhadap CR disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Sederhana Dengan Variabel Dependen CR Source Exp. Sign Koef. B F Sig Constant 0,798 ADOPSI + 0,033 3,222 0,077 R Square 0,041 Adjusted R Square 0,028 Ke te ra ng a n: ADO PSI = Ad o p si Akunta nsi Be rb a sis Akrua l ya ng d iukur d e ng a n a c c o unting ind e x Signifikan pada α = 10 Sumber: hasil pengolahan data Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi sederhana yang dibantu dengan program komputer untuk statistik, yaitu SPSS versi 17, tampak bahwa nilai Adjusted R square model sebesar 0,028. Artinya bahwa variabel independen adopsi akuntansi berbasis akrual dapat menjelaskan variabel dependen CR secara linier sebesar 2,8. Dengan kata lain 97,2 yang tidak dapat dijelaskan secara linier oleh adopsi akuntansi berbasis akrual. Dengan demikian maka variabel adopsi akuntansi berbasis akrual merupakan variabel yang relatif rendah untuk menjelaskan variabel CR. Dari tabel di atas juga diperoleh F observasi = 3,222 dengan taraf signifikansi 0,077. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang dihasilkan adalah signifikan dan variabel CR dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel adopsi akuntansi berbasis akrual dan interceptnya. Berdasarkan uji Anova dan Adjusted R square, maka model yang dihasilkan adalah: CR = 0,798 + 0,033.ADOPSI 2 Berdasarkan model tersebut, makna yang dapat diambil bahwa penambahan Adopsi akan berpengaruh terhadap besarnya CR yaitu rasio CR akan bertambah 0,033 apabila Adopsi Akuntansi Berbasis Akrual ditambahkan satu elemen accounting index. d. Pengaruh Adopsi Akuntansi Berbasis Akrual terhadap Long Term Liabilities to Total Asset LA Pengaruh interaksi antara adopsi akuntansi berbasis akrual terhadap LA disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Sederhana Dengan Variabel Dependen LA Source Exp. Sign Koef. B F Sig Constant -1,722 ADOPSI - -0,049 5,545 0,021 R Square 0,068 Adjusted R Square 0,056 Ke te ra ng a n: ADO PSI = Ad o p si Akunta nsi Be rb a sis Akrua l ya ng d iukur d e ng a n a c c o unting ind e x Sig nifika n p a da α = 5 Sumber: hasil pengolahan data Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi sederhana yang dibantu dengan program komputer untuk statistik, yaitu SPSS versi 17, tampak bahwa nilai Adjusted R square model sebesar 0,056. Artinya bahwa variabel independen adopsi akuntansi berbasis akrual dapat menjelaskan variabel dependen LA secara linier sebesar 5,6. Dengan kata lain 94,4 yang tidak dapat dijelaskan secara linier oleh adopsi akuntansi berbasis akrual. Dengan demikian maka variabel adopsi akuntansi berbasis akrual merupakan variabel yang relatif rendah untuk menjelaskan variabel LA. Berdasarkan tabel di atas juga diperoleh F observasi = 5,545 dengan taraf signifikansi 0,021. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang dihasilkan adalah signifikan dan variabel LA dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel adopsi akuntansi berbasis akrual dan interceptnya. Berdasarkan uji Anova dan Adjusted R square, maka model yang dihasilkan adalah: LA = -1,722 - 0,049.ADOPSI 3 Berdasarkan model tersebut, makna yang dapat diambil bahwa penambahan Adopsi akan berpengaruh terhadap besarnya LA yaitu rasio LA akan berkurang 0,049 apabila adopsi akuntansi berbasis akrual ditambahkan satu elemen accounting index. Jika direkapitulasi hasil uji hipotesis pertama sampai hipotesis keempat adalah sebagai berikut. Tabel 12 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis H 1 : OROE = β + β 1 ADOPSI + e H 2 : ROA = β + β 1 ADOPSI + e H 3 : CR = β + β 1 ADOPSI + e H 4 : LA = β + β 1 ADOPSI + e Hipotesis Exp. Sing Koef. B t value F value Sig Adj. R Square H 1 - -0,006 -1,065 1,135 0,290 0,002 H 2 - -0,005 -2,067 4,271 0,042 0,041 H 3 + 0,033 1,795 3,222 0,077 0,028 H 4 - -0,049 -2,355 5,545 0,021 0,056 Keterangan : ADOPSI = Adopsi Akuntansi Berbasis Akrual OROE = Total Operating Revenue to Total Operating Expense ROA = Return on Assets CR = Current Ratio LA = Long Term Liabilities to Total Assets Signifikan pada α = 5, Signifikan pada α = 10, Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa : 1. Adopsi akuntansi berbasis akrual secara statistik tidak berpengruh terhadap OROE 2. Adopsi akuntansi berbasis akrual secara statistik berpengruh negatif terhadap ROA. Hal ini mendukung hipotesis kedua yaitu adopsi akuntansi berbasis akrual berpengaruh terhadap ROA. 3. Adopsi akuntansi berbasis akrual secara statistik berpengruh positif terhadap CR. Hal ini mrndukung hipotesis ketiga, yaitu adopsi akuntansi berbasis akrual berpengaruh terhadap CR. 4. Adopsi akuntansi berbasis akrual secara statistik berpengruh positif terhadap LA. Hal ini mendukung hipotesis keempat yaitu adopsi akuntansi berbasis akrual berpengaruh terhadap LA.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana terlihat dalam pengujian hipotesis diatas, berikut ini dikemukakan pembahasan mengenai hasil penelitian. 1. Pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara adopsi akuntansi berbasis akrual terhadap total operating revenue to total operating expense. 2. Pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa adopsi akuntansi berbasis akrual berpengaruh negatif terhadap return on assets ROA. Hasil pengujian ini mendukung hipotesis yang diajukan, rasio ini menunjukkan bahwa semakin tinggi ROA mengindikasikan bahwa dengan memanfaatkan aktivanya semaksimal mungkin, pemerintah daerah mampu menghasilkan surplus yang semakin tinggi. Namun surplus yang tinggi belum menjamin kinerja pemerintah tersebut baik, karena dalam pemerintah daerah yang memiliki jumlah surplus harus dikembalikan ke kas negara dan untuk periode berikutnya hanya diperbolehkan mengajukan anggaran sebesar realisasi tahun sebelumnya. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan pemerintah daerah karena tidak dapat memanfaatkan surplus yang mereka peroleh untuk membiayai pembangunan pada periode berikutnya. Dalam rangka mengadopsi akuntansi berbasis akrual pencatatan pembayaran atas piutang pajak tahun lalu dengan basis kas dicatat sebagai pendapatan periode saat ini, hal ini akan menambah besarnya pendapatan periode ini. Tetapi secara akrual tidak boleh dicatat sebagai pendapatan periode ini karena transaksi ini akan berpengaruh terhadap besarnya aktiva lancar yaitu berkurangnya piutang pajak dan manambah rekening kas. Jadi pencatatan dengan basis akrual pendapatan periode ini akan cenderung lebih kecil dibanding dengan pencatatan dengan basis kas. Demikian juga dengan pencatatan biaya, biaya depresiasi, biaya kerugian atas piutang yang tidak tertagih, biaya kerugiannya lainnya. Biaya-biaya tersebut dalam akuntansi berbasis kas tidak dicatat sedangkan di dalam basis akrual biaya-biaya tersebut seharusnya dicatat. Hal ini akan berpengaruh biaya dengan basis akrual cenderung dicatat lebih besar daripada biaya dengan basis kas. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan dengan basis akrual dicatat cenderung lebih kecil sedangkan biaya dicatat cenderung lebih besar. Hal ini akan berakibat terhadap surplus yang