Program e-KTP dilatar belakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional atau nasional di Indonesia yang memungkinkan seseorang
dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia. Fakta
tersebut memberi peluang penduduk yang ingin berbuat curang dalam hal- hal tertentu dengan manggandakan KTP-nya. Misalnya dapat digunakan
untuk: a. Menghindari pajak
b. Memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat diseluruh kota c. Mengamankan korupsi atau kejahatankriminalitas lainnya
d. Menyembunyikan identitas seperti teroris e. Memalsukan dan menggandakan ktp
Sesuai rencana awal, e-KTP dimulai pada bulan Agustus tapi molor sampai akhir September, bahkan dibanyak daerah malah mulai awal
November 2011. Alasan pengunduran tersebut adalah soal ketersediaan peralatan untuk scan sidik jari dan retina mata. Namun belum lama ini
Kompas.com mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri yang meralat bahwa e-KTP akan tuntas pada akhir 2012. Padahal sebelumnya pemerintah
yakin bahwa rekam data penduduk untuk e-KTP selesai pada akhir 2011.
1.2.2. Dasar hukum Penerapan e-KTP
Pembuatan KTP diatur dan ditetapkan berdasarkan : a Undang Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan
b Peraturan Presiden Nomor 26 tahun 2009 tentang Penerapan KTP Berbasis NIK secara Nasional sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 35 tahun 2010 c Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 471.130.5-335 tahun 2010
tentang Pembentukan Tim Teknis Penerbitan NIK dan Penerapan KTP berbasis NIK secara Nasional
d Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 tahun 2011 tentang Standar dan Spesifikasi Perangkat Lunak dan Blanko KTP Berbasis NIK secara
Nasional e Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 tahun 2011 tentang Pedoman
Penerbitan KTP Berbasis NIK secara Nasional f Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 471.132715MD tanggal 16
Juni 2010 tentang Pemutakhiran Data Kependudukan. g Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 471.134141SJ tanggal 13
Oktober 2010 tentang Penerbitan NIK dan Persiapan Penerapan e-KTP tahun 2011
Jabaran peraturan pemerintah pusat untuk pelaksanaan pembuatan KTP di Kota Salatiga, ditetapkan berdasarkan Undang Undang Nomor 23 tahun
2006 tentang Administrasi Kependudukan, yang dijelaskan bahwa : “Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 satu KTP yang
tercantum Nomor Induk Kependudukan NIK. NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup. Nomor
NIK yang ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam
penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi SIM, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan
penerbitan dokumen identitas lainnya.” 1
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, dijelaskan bahwa: penduduk hanya
diperbolehkan memiliki 1 satu KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan NIK
5
. NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup. Nomor NIK yang ada di e-KTP
nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi SIM, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, Polis
Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya.
2 Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP
berbasis Nomor Induk Kependudukan
6
, yang berbunyi: a. KTP berbasis NIK memuat kode keamanan dan rekaman
elektronik sebagai alat verifikasi dan validasi data jati diri penduduk
b. Rekaman elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berisi biodata, tanda tangan, pas foto, dan sidik jari tangan penduduk
yang bersangkutan
5
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tent ang Administ rasi Kependudukan
6
Perat uran Presiden Nomor 26 Tahun 2009 Tent ang Penerapan Kart u Tanda Penduduk berbasis Nomor Induk Kependudukan secara Nasional
c. Rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk disimpan dalam basis data kependudukan
d. Pengambilan seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dilakukan pada saat pengajuan
permohonan KTP berbasis NIK, dengan ketentuan : Untuk WNI, dilakukan di kecamatan; dan untuk orang asing yang memiliki izin
tinggal tetap dilakukan di instansi pelaksana e. Rekaman sidik jari tangan penduduk yang dimuat dalam KTP
berbasis NIK sebagaimana dimaksud pada ayat 2 berisi sidik jari telunjuk tangan kiri dan jari telunjuk tangan kanan penduduk yang
bersangkutan; f. Rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana
dimaksud pada ayat 3 dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
g. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perekaman sidik jari diatur oleh Peraturan Menteri
1.2.3. Fungsi e-KTP