a Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1995 tentang Perbaikan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur kepada Masyarakat.
b Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 63KEPM.PAN72003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik. c Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
26KEPM.PAN2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Peraturan peraturan Pemerintah ini menjadi dasar hukum pelaksanaan pelayanan publik dan salah satu bentuk pelayanan publik yang dilaksanakan
untuk masyarakat, adalah pelayanan publik bidang administrasi kependudukan, seperti pembuatan KTP.
1.2. Ketentuan Tentang e-KTP
1.2.1. Pengertian e-KTP
Kartu Tanda Penduduk elektronik atau electronic-KTP e-KTP adalah Kartu Tanda Penduduk KTP yang dibuat secara elektronik, dalam
artian baik dari segi fisik maupun penggunaannya berfungsi secara komputerisasi. e-KTP ini sengaja diadakan untuk mempermudah
pemerintah untuk mengambil data penduduk, karena dengan e-KTP pemerintah bisa langsung melihat data dari KTP elektronik tersebut tanpa
harus menunggu daya yang harus disensus terlebih dahulu. e-KTP atau KTP Elektronik juga mempunyai pengertian dokumen
kependudukan yang memuat sistem keamanan pengendalian baik dari sisi
administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 satu
KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan NIK. NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup. Nomor NIK
yang ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi SIM, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, Polis
Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya Pasal 13 UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan. Program e-KTP diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia pada bulan Februari 2011 dimana pelaksanannya terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai pada tahun 2011 dan berakhir pada
30 April 2012 yang mencakup 67 juta penduduk di 2348 kecamatan dan 197 kabupatenkota. Sedangkan tahap kedua mencakup 105 juta penduduk yang
tersebar di 300 kabupatenkota lainnya di Indonesia. Secara keseluruhan, pada akhir 2012, ditargetkan setidaknya 172 juta penduduk sudah memiliki
e-KTP. Secara sederhana, e-KTP berasal dari kata electronic-KTP, atau Kartu
Tanda Penduduk Elektronik atau sering disingkat e-KTP. Lebih rincinya, menurut situs resmi e-KTP, KTP elektronik adalah dokumen kependudukan
yang memuat sistem keamananpengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada basis data kependudukan
nasional.
Program e-KTP dilatar belakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional atau nasional di Indonesia yang memungkinkan seseorang
dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia. Fakta
tersebut memberi peluang penduduk yang ingin berbuat curang dalam hal- hal tertentu dengan manggandakan KTP-nya. Misalnya dapat digunakan
untuk: a. Menghindari pajak
b. Memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat diseluruh kota c. Mengamankan korupsi atau kejahatankriminalitas lainnya
d. Menyembunyikan identitas seperti teroris e. Memalsukan dan menggandakan ktp
Sesuai rencana awal, e-KTP dimulai pada bulan Agustus tapi molor sampai akhir September, bahkan dibanyak daerah malah mulai awal
November 2011. Alasan pengunduran tersebut adalah soal ketersediaan peralatan untuk scan sidik jari dan retina mata. Namun belum lama ini
Kompas.com mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri yang meralat bahwa e-KTP akan tuntas pada akhir 2012. Padahal sebelumnya pemerintah
yakin bahwa rekam data penduduk untuk e-KTP selesai pada akhir 2011.
1.2.2. Dasar hukum Penerapan e-KTP