5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minuman Isotonik
Minuman isotonik merupakan minuman yang memiliki osmolaritas yang mirip dengan cairan tubuh darah, sekitar 280 mOsmkg H
2
O. Minuman isotonik sering juga disebut sebagai sport drinks, carbohydrate-electrolite atau electrolite
replacement drinks yang umumnya mengandung air, karbohidrat dan sejumlah kecil mineral elektrolit seperti natrium, kalium, klorida dan fosfat Stofan dan
Murray, 2001. Selain itu, juga ditambahkan flavoring agent yang berfungsi dalam memberikan dan memperbaiki cita rasa pada produk serta menambahkan bahan
pengawet yang mencegah aktivitas mikroba, kapang, maupun khamir yang dapat menyebabkan kebusukan, fermentasi, pengasaman, maupun dekomposisi dalam
bahan pangan Koswara, 2009. Menurut Stofan dan Murray 2001, minuman isotonik di formulasi untuk
memberikan manfaat yang yang berarti dalam berbagai keadaan, seperti: 1.
Merangsang penyerapan cairan dengan cepat 2.
Asupan karbohidrat 3.
Meningkatkan respon fisiologis 4.
Mempercepat rehidrasi
2.2 Cairan dan Elektrolit
Hampir 70 dari tubuh kita adalah terdiri dari cairan. Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
Universitas Sumatera Utara
6
membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Dengan kemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan
diri, tubuh mempertahankan keseimbangan biasanya dengan proses-proses fisiologis yang terintegrasi mengakibatkan adanya lingkungan sel yang relatif
konstan. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan ini dinamakan “homeostasis”. Menurut Wiarto 2013, kekurangan cairan tubuh dapat
mengakibatkan hal-hal, seperti: 1.
Metabolisme tubuh akan terganggu 2.
Urine tidak dapat diproduksi 3.
Kurang berkeringat 4.
Volume darah berkurang 5.
Suhu tubuh akan meningkat 6.
Menyebabkan kelelahan Elektrolit adalah substansi yang berupa ion kation dan anion. Tiga cairan
elektrolit yang paling essensial adalah natrium, kalium dan kalsium. Kekurangan elektrolit dapat menimbulkan gejala-gejala yang serius, bahkan dapat
menyebabkan pingsan. Faktor-faktor yang mengakibatkan kebutuhan cairan tubuh meningkat yaitu usia, temperatur lingkungan, aktifitas, diet dan sakit Wiarto,
2013.
2.3 Bahan Tambahan Pangan 2.3.1 Bahan Pengawet